Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

SAYA BANGGA MEMILIKI MEREKA BERDUA

Orang tua rela melakukan apa saja demi melihat anaknya bahagia, mereka rela menaruhkan jiwa dan raganya demi melihat anaknya gembira. Orang tua rela menjadi seperti lebah, pergi bermil-mil ke tempat lain untuk menghisap bunga. Untuk itu mereka harus terbang sepanjang hari.  Penelitian tentang lebah menunjukkan bahwa mereka meninggalkan sarang di pagi buta saat hari masih gelap, dan kembali di waktu senja sebelum matahari tenggelam saat hari masih terang. Begitupun dengan orang tua, terutama seorang ayah. Di saat sang anak terlelap tidur dia telah pergi meninggalkan rumah. Saat kau tertidur juga dia datang kembali. Pergi pagi hari, pulang malam hari. Begitulah rutinitas orang tua.  Berbagai macam profesi mereka lakukan demi sesuap nasi untuk keluarga di rumah. Ada yang berprofesi sebagai penjual sayuran di pasar. Di saat pagi buta pergi ke pasar menjual sayuran, bahkan di salah satu pasar tradisional, ada sebagian penjual sayuran berangkat waktu Maghrib untuk berjualan di pagi ...

GEMBIRA DAN BAHAGIA BERSAMA MEREKA BERDUA

Orang tua bahagia jika melihat anaknya bahagia. Begitupun sebaliknya, orang tua akan terluka hatinya jika melihat putra kesayangannya bersedih. Seharusnya seorang anak juga demikian, merasakan apa yang dirasakan oleh orang tua.  Setiap makhluk hidup pasti mempunyai memoriam. Jika dilihat dan diingat-ingat kembali bisa membuat seseorang senyum-senyum sendiri, mengeluarkan air mata, bahagia dan lain sebagainya. Intinya sedih dan bahagia bercampur lebur dalam kenangan indah dan sedih di masa lalu.  Hidup sejatinya adalah perjalanan, setiap perjalanan akan meninggalkan bekas; baik bekas yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, perjalanan akan menyisakan masa lalu untuk selalu dirindu. Kenangan paling diingat pasti di masa kecil dulu, ketika seorang ayah pulang kerja dibelikan mainan, sepeda onthel, boneka. Atau kenangan bersama teman di bangku sekolah SD, pasti sangat serru. Membahagiakan bukan ketika flash back ke masa-masa itu? Kalau ditanya kenangan masa kecil lebih banyak ...

DIBASUH DENGAN KASIH SAYANG

Dalam kesibukan sehari-hari, kadang seorang anak lupa bahwa di rumah ada orang tua yang sangat rindu untuk dijumpai, walau hanya sekedar mencicipi masakannya. Sempatkan untuk mengunjunginya atau paling tidak menelpon sekedar menanyakan "Sehat buk?, Sehat pak?. Mungkin ini hal remeh, tapi bagi mereka berdua ini sangat berharga.  Kesuksesan hari ini bukan seratus persen atas kerja kerasmu sendiri, melainkan ada usaha dan doa dari orang tua yang tidak pernah usai. Mereka yang tidak bisa membaca dan meng-eja huruf sudah sukses mengantarkan anak-anaknya sekolah di perguruan tinggi. Mengutip dauhnya Rkh. Moh Khoriul Wafa Wafir saat ajian kitab Tanbihul Mughtarin, "Orang tua kita itu sangat hebat dan luar biasa, karena sudah memondokkan kita dan bisa menimba ilmu; baik Ammiyah ataupun Madrosiyah. Belum tentu kita bisa seperti mereka untuk memondokkan anak-anak kita nanti. Orang tua kita tidak bisa membaca, tapi mampu membuat kita bisa membaca, bahkan kitab kuning yang tidak ada hark...

DOA TERBAIK UNTUK ABAH UMMIK.

Hari rabu tepatnya tanggal 23 Dzul Qo'dah pahlawan super itu kembali ke haribaan. Dengan bekal dua kalimat syahadat lelaki tangguh nan wibawa menghadap penciptanya yang selama ini disebut setiap saat setiap waktu dalam sujudnya di keheningan malam.  Cita-cita untuk putra-putrinya luar biasa tinggi. Banyak dari mereka sering mencemooh dengan kata-kata yang kurang pantas. Seketika itu saya kadang sedih dan ngilu di hati paling dalam. Memang ajal tidak ada yang tahu. Seperti yang termaktub dalam Firman Alloh SWT:  وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ "Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."  Seandainya orang tua kalian masih hidup dan dalam keadaan sehat Wal Afiah, maka berjanjilah menjadi anak yang bisa dibanggakan oleh mereka berdua, menjadi anak yang Sholeh atau Sholehah, berbakti secara totalitas, menghormati, m...

DIBASUH DENGAN CINTA

Waktu semakin merangkak maju, hari demi hari berlalu begitu cepat sehingga membuat tidak sadar diri, kalau seonggok daging yang semula tidak tahu apa-apa sekarang sudah bisa merangkak, bisa berbicara walau hanya terbata-bata dan bisa mengerti ketika ada yang mengarahkannya.  Tumbuh kembangnya semakin tampak, yang semula digendong, kini sudah mulai berjalan merangkak. Di masa ini ayah dan ibu sangat senang melihat kepandaian yang ditunjukkan. Kemudian dengan pelan ibu mengajarkannya berbicara meskipun hanya dua atau tiga kata. Jika semula seonggok daging keluar dengan menangis, kini sudah bisa tertawa dan berbicara ala kadarnya. Setiap hari setiap waktu ayah dan ibu kebahagiaannya tidak pernah surut sebab melihat kepandaian sang buah hati. Tapi juga sebaliknya, ketika seonggok daging itu sakit, ibu merasa khawatir, gelisah dan tidak enak makan. Tengah malam dia tidak bisa tidur karena sang buah hati panasnya tinggi dan rewelnya luar biasa. Hal ini bisa disaksikan sendiri bagi yang p...

SEONGGOK DAGING

Puluhan tahun lalu, dialah perempuan mulia dengan segala kelebihan tanpa sedikitpun kekurangan. Ingatkah kalian akan sosoknya? Sembilan bulan kita dalam rahimnya yang suci, mendekam berbentuk seonggok daging, memungut sisa makanan dan kesehatan selama menjadi janin. Baru kemudian keluar dibersihkan kotarannya dan disusui.  Ah, tidak pernah terbayang sedikitpun, dulu dalam kandungan, di bawa kemana-mana dia pergi. Saat ini, seonggok daging yang dulunya hina sudah dewasa, berpendidikan dengan gelar Starata 1, bisa mondok menimba ilmu dan bisa melanjutkan studi S2 di salah satu kampus ternama di Surabaya.  Beratkah kandungannya? Lelahkah dia membawa kemana pergi dan tiba? Pasti jawabannya berat, sakit, lelah dan letih. Ya iyalah wong sampai mengorbankan nyawa. Tapi pernah kah kita mendengar Perempuan hamil tua mengumpat, mengeluh dan menyesal saat kandungannya sudah mulai membesar karena sudah berbadan dua? Tidak kan!  Rasa sakitnya kalah dengan rasa bahagianya karena seben...

RIDHO SEORANG IBU YANG SELALU DIRINDU

Hikayah ini sudah tidak asing lagi di telinga. Bagaimana sosok pemuda tangguh yang namanya tidak terkenal di dunia, tapi di langit semua malaikat, bidadari dan semua makhluk langit membicarakan sosok beliau yang begitu sangat tinggi derajatnya. Beliau adalah Uwais Al-Qarni.  Uwais Al-Qorni pernah dicap gila oleh orang-orang di sekitarnya, karena setiap hari beliau menggendong lembu di atas punggungnya, manaiki dan menuruni sebuah bukit. Mereka yang awal mulanya mengejek terkejut ketika mengetahui alasan kenapa Uwais Al-Qorni bertingkah aneh. Ternyata, uwais sedang melatih dirinya agar kuat menggendong ibunya yang sakit-sakitan menempuh perjalanan jauh dari Yaman ke Mekkah, demi melaksanakan ibadah haji ke Baitulloh.  Ketika Uwais dan ibunya tiba di depan Ka'bah, ibunya meneteskan air mata haru bercampur suka cita. Lantas Uwais-pun berdoa, "Ya Alloh ampunilah segala dosa ibuku." Ibunya-pun bertanya, "Bagaimana dengan dosamu nak?" Uwais-pun menjawab, "Dengan ...

MINIM PRESTASI TAPI BERKOMENTAR PALING

Betapa banyak perbedaan yang berujung debat kusir namun minim dalam memberikan kontribusi untuk meyakinkan netizen dan netizet di sosial media pada kebenaran. Komentar menohok terus menerus menikam pembuat karya sedangkan dirinya minim prestasi. Apalagi karya sebagai bukti nyata.  Yang cukup mengherankan adalah mereka yang berkontribusi untuk khazanah keilmuan berbentuk karya atau berprestasi dalam event perlombaan; baik dalam skala besar ataupun skala kecil dikomentari bahkan sampai dihujat oleh mereka yang tidak mempunyai prestasi. Melarang dan mengkemposi orang lain dengan menjelek-jelekkan untuk mengikuti motivasi-motivasi membangkitkan yang dikeluarkan oleh sang pembuat karya.  Ketika sang visioner menyampaikan gagasan kemudian diwujudkannya maka itulah yang dinamakan karya. Namun setiap gagasan atau tindakan tidak akan lepas dari baik dan buruknya pasang telinga dan mata menangkap sebuah karya. Maka dari itu, tidak usah pusing sampai tujuh keliling memikirkan komentar m...

SUDAH SAATNYA MENUTUP TELINGA

Hidup ini indah jika dijalani tanpa didikte orang lain, tentram tanpa mendengarkan ejekan dan ghibahannya. Ketika seseorang tampil di depan umum hanya untuk mendapatkan simpati dan pujian, maka ia sudah keluar dari dirinya yang sebenarnya, berpura-pura baik, pura-pura ganteng, pura-pura pintar dan pura-pura lain.  Memaksakan diri menjadi orang lain itu melelahkan karena harus berkamuflase. Di rumah menjadi pribadi yang biasa-biasa saja, tapi ketika keluar berlagak sok pintar. Lantas setelah pujian dan sanjungan orang-orang yang sebenarnya tidak berhak didapatkan menjadikan ia senang berkepanjangan? Atau malah sebaliknya, petaka yang sebentar lagi akan menghampiri?  Menjadi diri sendiri itu bahagia tanpa mendengarkan ejekan dan ghibahan orang di sekitar. Fokus menjadi manusia berkualitas dengan tidak menjadikan omong kosong sekitar sebagai perioritas. Setiap makhluk bernyawa pasti tidak akan sepi dari yang namanya pujian dan cacian bukan? Ketika mendapatkan kenikmatan berupa s...

JIHAD SANTRI DI ERA DIGITALISASI

Bismillahirrahmanirrohim. Segala puji kepada Gusti Alloh SWT, pemilik alam semesta, terima kasih tak terhingga atas segala nikmat yang tidak terhitung jumlahnya; nikmat sehat jasmani dan nikmat sehat rohani, sehingga bisa menyelesaikan buku yang sedang ada di tangan pembaca.  Buku dengan judul "JIHAD SANTRI DI ERA DIGITALISASI" merupakan buku pertama yang disusun jauh dari kata sempurna. Penulis memilih kata pertama "Jihad" agar orang-orang tidak anti dengan kata tersebut yang sering disandingkan dengan perang dan bom di mana-mana. Padahal arti "Jihad" dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah usaha dengan segala upaya mencapai kebaikan, bukan angkat senjata dan nuklir dilempar seenak jidatnya. Sebanarnya kata "jihad" sudah tidak asing lagi bagi kaum santri, mereka berjihad dengan cara menelaah karya-karya ulama salaf serta melestarikan pemikiran dan ilmunya pada abad modern ini. Pagi, sore dan malam hari kaum santri berjihad melawan rasa malas, ...

MEMBACA SEBAGAI PRIMADONA

Berawal dari percakapan saya dengan perempuan yang akrab disapa "Putri Button" mengungkapkan gejolak hatinya. Ia berkata, "Mas, khulo bukan cuma cemburu bila ada orang yang lebih perhatian ke sampean, pada buku yang sering sampean baca saja khulo sangat cemburu, karena sampean lupa kalau khulo pulang dari Pondok." Sontak saya terkejut, "Hah, benarkah apa yang saya dengar ini?". Lantas saya bertanya, "Sampean kok keluar bahasa seperti itu?" Enggak, spontan saja karena memang sikap sampean demikian. Jawabannya. Ini Reel no fiksi. Setelah percakapan itu, saya menceritakan tentang sosok perempuan yang sangat cemburu pada suaminya karena kurang diperhatikan. Al-Khotib dalam Karyanya Al-Jami' Li Akhlaq Ar-Rowi Wa As Sami' mencantumkan satu riwayat Zubair bin Abu Bakr berkata, "Keponakan-ku telah berkata kepada keluarga kami,' pamanku adalah lelaki yang paling baik pada keluarganya, tidak mempermadukan istrinya dan tidak membeli budak p...

ADAB ASAS PENDIDIKAN PESANTREN

Seringkali tidak bisa diketahui dengan pemahaman dan nalar berpikir pada umumnya, sebagian ulama terdahulu mempunyai cara-cara unik dalam membersihkan hati dengan menguji keteguhan dan ketulusan santri-santrinya. Tentu hal ini tidak lepas dari maksud dan tujuan mulia. Seperti yang apa yang pernah menimpa pada Habib Ali Bin Abdulloh As-Seggaf.  Habib Ali Bin Abdulloh As-Seggaf ketika jauh-jauh datang dari Hadramaut ke malibar untuk berguru kepada Habib Ali Bin Abdulloh Al-'Aydrus. Sesampai di depan rumah gurunya seraya mengucapkan salam, kebetulan sang guru sedang makan di lantai dua memerintahkan Khoddamnya melihat siapa yang ada di depan pintu. "Seorang pencari ilmu dari seiwun Hadramaut, namanya Habib Ali As-Seggaf." Jawab Khoddamnya. Mendengar jawaban penuturan sang Khodam, Habib Ali Bin Abdulloh Al-'Aydrus mengambil air bekas cuci tangannya dan memberikan pada Khoddamnya, "Ambil air ini dan siramkan". Tanpa pikir panjang, sang Khoddam mengambil air kobok...

KURBAN UNTUK NILAI KEMANUSIAAN.

Bermula dari Malaikat Jibril memberikan kabar bahagia kepada Nabi Ibrohim atas kehamilan Sayyidah Saroh. Ketika mendengar kabar bahagia tersebut, Sayyidah Saroh berteriak dan memegang wajahnya seraya berkata:  قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ. Dia (istrinya) berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib." Malaikat Jibril mengambil kayu kering dan diletakkan di jari-jarinya sebagai bukti, atas Idzin Alloh SWT kayu yang sebelumnya kering menjadi basah.  Ketika Ishak As tumbuh besar memasuki usia anak-anak yang sudah dapat bergaul dan mulai pandai bercakap, Nabi Ibrohim dikejutkan dengan perintah Alloh SWT untuk memenuhi nadzar yang dulu pernah dia ucapkan pada saat belum dikaruniai anak. Nadzar berawal dari mimpi Nabi Ibrohim. Dalam mimpinya ada suara, "Penuhi nadzarmu, karena Alloh sudah memberikanmu...

BAHAGIA DAN CELAKA KARENA CINTA

Berbicara cinta, berarti bicara perasaan yang sering menjadikan muda-mudi hanyut dalam bayang-bayang semu. Menjadikan mereka terbang jauh pada batas yang bahkan dirinya tidak pernah membayangkan sebelumnya. Pokok jauh banget lah ! Mereka merasakan betapa terangnya cahaya dalam hidup dengan atas nama "Cinta". Wew Di setiap cerita cinta, mereka merasakan mencintai saat kesan pertama, dari kesan pertama mereka juga dibuai setinggi-tingginya. Namun sebenarnya, cinta juga keras, kejam bahkan sadis (Kata Mereka). Benarkah demikian?  Sebenarnya cinta itu tidak kejam bagi mereka yang tidak pernah mencampur cinta dengan kepentingan syahwat semata. Bagi pecinta yang melibatkan Alloh dalam setiap langkahnya, cinta itu indah, cinta itu suci dan cinta itu istimewa. Menjadikan hidupnya berwarna, karena Alloh memeluk cintanya dengan erat dan sangat dekat.   Tidak sedikit atas nama "cinta" orang justru kehilangan akal sehat dan melakukan berbagai kejahantan yang sangat tidak manusi...

NU'AIMAN SAHABAT BAGINDA YANG JENAKA

Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah adalah sahabat Rasulullah dari kalangan Anshor yang terkenal jenaka. Beliau kerap kali melakukan hal-hal menjengkelkan, tapi menghibur. Nu’aiman banyak melakukan hal-hal konyol dan jahil hingga membuat Rasulullah dan para sahabat lainnya terpingkal-pingkal, tidak kuat menahan tawa. Yang menjadi target keusilannya tidak hanya para sahabat, tapi bahkan juga Rasulullah. Di antara sabda Rosululloh Saw tentang Nu'aiman. Sabda pertama, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena dia suka membuatku tertawa." Sabda kedua, "Orang yang tidak bergembira dan tidak membuat orang lain gembira adalah orang yang tidak memiliki kebaikan." Tingkah Nu'aiman yang lucu sering membuat Rosululloh Saw terhibur. Tapi tidak jarang, Nu'aiman juga membuat kesal Rosululloh Saw, karena suka minum arak. Beliau beberapa kali tertangkap basah sedang mabuk oleh Rosululloh. Beberapa kali juga Nu'aiman dihukum cambuk oleh Rosululloh, tetapi Meski...

SEHARUSNYA SIKAP ANAK PADA ORANG TUA

Khidmah kepada orang tua mempunyai ruang sangat luas. Bukan hanya di masa hidup, di hadapan mereka, atau bahkan saat sikap yang bisa membanggakan kepada mereka. Meminta idzin saat melakukan sesuatu, memberitahu soal keadaan yang membuat mereka bahagia merupakan bagian dari Birrul Walidain amat sangat penting dalam islam.  Berbuat baik kepada orang tua merupakan kewajiban. Demikian dalam Islam, Al-Qur'an menguraikan secara jelas perintah berbuat baik kepada keduanya. Dalil-dalil tentang Birrul Walidain telah lama dikenal atau perlu diuraikan kembali menggunakan bahasa yang mudah diserap, mengingat banyaknya anak yang belum menjadikan orang tua sebagai kebaikan dunia dan akhirat.  Melihat fenomena yang terjadi saat ini, sepertinya perlu untuk mengulang dalil kewajiban Khidmah dan patuh kepada orang tua. Perlu meski sudah tahu, atau bahkan menghafalnya. Karena kebiasaan orang-orang tahu, tapi lupa; tahu tapi tidak mau; tidak tahu tapi tidak mau tahu; atau tidak tahu dan mau tahu....

MADROSAH TERBAIK ITU BERNAMA IBU

Perempuan merupakan makhluk hidup yang paling mulia harus dihormati dan dijaga kehormatannya. Apalagi perempuan bukan sosok yang rapuh, mereka yang lahir di bumi semuanya adalah perempuan tangguh. Bahkan laki-laki yang paling kuat di dunia ini berasal dari rahim perempuan. Makhluk hidup yang bernama "Ibu" sosok hebat dan kuat. Beliau adalah tangan Alloh sengaja diutus ke muka bumi ini. Beliau adalah sosok malaikat yang wajib dijaga dan dihormati hingga nafas terakhir. Bahkan tidak ada cinta setulus cintanya seorang ibu kepada putra-putrinya.    Wanita yang katanya lemah lembut itu, ternyata menjadi tolak ukur kehidupan dalam rumah tangga. jika dalam satu keluarga wanitanya baik, maka akan baik pula kehidupan di dalamnya. Oleh karena itu, perempuan lebih sering dibicarakan daripada laki-laki. Seperti cara menjadi perempuan Sholehah daripada laki-laki Sholeh.  Di antara sekian banyak refrensi untuk mendapatkan keturunan berkualitas, setidaknya ada dua yang menjadi tolak uku...

IBU; ORANG TUA SEKALIGUS GURU

Di balik anak-anak hebat pasti ada seorang ibu yang hebat pula di belakangnya. Di balik kesuksesan seorang anak, selalu ada sumbangsih besar dari sosok wanita yang disebut "ibu". Ibu merupakan sosok yang sangat penting dalam dunia pendidikan anak, karena ibu adalah Madrosatul ula bagi anak-anaknya. Menjadi seorang ibu merupakan anugerah yang luar biasa, karena tugas seorang ibu sukarnya juga luar biasa. Tidak satu orangpun menyangkal bahwa tugas seorang ibu amatlah sangat berat. Maka tidak ayal jika Baginda Rasululloh Saw memerintahkan ummatnya untuk lebih berbakti kepada ibu.  Bahkan dalam Al-Qur'an seorang ibu digambarkan begitu sangat jelas, bagaimana beratnya tanggung jawab jauh sebelum sang buah hati lahir ke muka bumi ini. Suroh Al-luqman ayat 14 menjelaskan beratnya tugas seorang ibu semenjak anak dalam kandungan; وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ ا...