Langsung ke konten utama

MINIM PRESTASI TAPI BERKOMENTAR PALING

Betapa banyak perbedaan yang berujung debat kusir namun minim dalam memberikan kontribusi untuk meyakinkan netizen dan netizet di sosial media pada kebenaran. Komentar menohok terus menerus menikam pembuat karya sedangkan dirinya minim prestasi. Apalagi karya sebagai bukti nyata. 

Yang cukup mengherankan adalah mereka yang berkontribusi untuk khazanah keilmuan berbentuk karya atau berprestasi dalam event perlombaan; baik dalam skala besar ataupun skala kecil dikomentari bahkan sampai dihujat oleh mereka yang tidak mempunyai prestasi. Melarang dan mengkemposi orang lain dengan menjelek-jelekkan untuk mengikuti motivasi-motivasi membangkitkan yang dikeluarkan oleh sang pembuat karya. 

Ketika sang visioner menyampaikan gagasan kemudian diwujudkannya maka itulah yang dinamakan karya. Namun setiap gagasan atau tindakan tidak akan lepas dari baik dan buruknya pasang telinga dan mata menangkap sebuah karya. Maka dari itu, tidak usah pusing sampai tujuh keliling memikirkan komentar mereka yang pikirannya kosong. Dalam artian komentar yang bisanya menghujat dan mencaci tapi tidak bisa memberikan solusi. 

Gagasan yang diwujudkan dengan tindakan akan dinilai baik oleh mereka yang mempunyai pandangan baik. Begitupun sebaliknya, jika pandangannya jelek diselimuti dengan pikiran negatif, sebaik dan sebagus apapun prestasi dan karya orang lain sudah pasti argumentasi, statemen dan opininya negatif, meskipun yang berkomentar tidak punya prestasi dan karya yang bisa dibanggakan. Maka dari itu perlu para tukang julid atas prestasi orang lain membaca kutipan kalamnya Imam Al-Auza'e agar cepat sembuh, Hehehhehe.
الأوزاعي: إذا اراد الله بقوم شرا اعطاهم الجذل ومنعهم العمل.
"Ciri orang² yang buruk di sisi Alloh SWT adalah mulutnya suka mendebat orang lain, tapi minim prestasi dan karya nyata untuk kebaikan." 


Catatan Mtz
Moh Toyyib Zaen
25 Dzul Hijjah 1443 H.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...