Hari rabu tepatnya tanggal 23 Dzul Qo'dah pahlawan super itu kembali ke haribaan. Dengan bekal dua kalimat syahadat lelaki tangguh nan wibawa menghadap penciptanya yang selama ini disebut setiap saat setiap waktu dalam sujudnya di keheningan malam.
Cita-cita untuk putra-putrinya luar biasa tinggi. Banyak dari mereka sering mencemooh dengan kata-kata yang kurang pantas. Seketika itu saya kadang sedih dan ngilu di hati paling dalam. Memang ajal tidak ada yang tahu. Seperti yang termaktub dalam Firman Alloh SWT:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."
Seandainya orang tua kalian masih hidup dan dalam keadaan sehat Wal Afiah, maka berjanjilah menjadi anak yang bisa dibanggakan oleh mereka berdua, menjadi anak yang Sholeh atau Sholehah, berbakti secara totalitas, menghormati, mencintai dan menyayanginya sepenuh jiwa raga ini. Minimal dengan tidak menyakiti hatinya, engkau sudah bisa tergolong kategori sukses menjadi kebanggaannya.
Jika orang tuamu sudah lebih dahulu mengahadap sang maha pencipta, maka sejatinya baktimu tidak pernah putus dengan tetap mendoakannya setiap waktu sehabis sholat. Kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua dapat kita temukan dalam Al-Qur’an:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya…” (Surat Al-Isra’ ayat 23).
Mengirimkan doa terbaik kepada mereka sebagai bukti bakti seorang anak pada orang tuanya. Memohon kepada Alloh semoga apa yang dipinta agar diistijabah. Bukankah doa seorang anak pada orang tuanya lebih cepat sampai daripada doa orang lain. Sighat doa berikut ini yang dapat dibaca untuk mendoakan kedua orang tua:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
"Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."
MUNAJAT TERBAIK UNTUK ABAH UMMIK
Ya Alloh, sering kali hamba tidak mendengar nasehat Ummik. Sering kali hamba juga membangkang Kepada Abah. Ya Alloh sekarang Abah telah pergi dan Ummik telah lebih dahulu menghadap-Mu.
Dengan memohon kepada-Mu, hamba berdoa agar engkau jaga mereka berdua dengan baik-baik saja. Satukan hamba kembali dengan mereka di surga-Mu yang indah itu. Ampuni dosa-dosa hamba-Mu yang tidak tahu diri ini dan terlalu lancang mendikte-Mu.
Hamba sadar, penyesalan yang amat sangat mendalam itu hadir pasca mereka berdua telah pergi dan tiada. Dan malam ini hamba benar-benar menyesal atas kepergian mereka berdua, hamba menyesal karena sering melawan titahnya, tidak to'at pada setiap nasehatnya, sering juga pasang muka muram di hadapannya. Ya Alloh, ampuni seonggok daging ini.
Ya Alloh dengan segala kebiadaban hambamu ini. Dengan menundukkan segala keangkuhan dan kerendahan hati hamba memohon kepada Dzat-Mu yang maha bijaksana dan maha pengampun dosa.
Ya Alloh, terimalah segala amal kebaikan Abah dan Ummik hamba meskipun sebiji Dzarroh yang pernah mereka kerjakan. Maafkanlah segala kesalan yang pernah mereka lakukan.
Ya Alloh kasihanilah Abah dan Ummik hamba, sebagaimana mereka berdua mengasihi hamba di waktu kecil dahulu.
Ya Alloh terimalah doa hamba-Mu yang lemah ini. Sungguh, hanya pada kuasa-Mu yang tiada tandingannya hamba memohon dan Kepada keagungan-Mu hamba meminta pertolongan. Aamiin
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Catatan Mtz
Jum'at 29 Dzul Hijjah
Gunung kesan
40 Harinya Abah.
Komentar
Posting Komentar