Langsung ke konten utama

KURBAN UNTUK NILAI KEMANUSIAAN.

Bermula dari Malaikat Jibril memberikan kabar bahagia kepada Nabi Ibrohim atas kehamilan Sayyidah Saroh. Ketika mendengar kabar bahagia tersebut, Sayyidah Saroh berteriak dan memegang wajahnya seraya berkata: 
قَالَتْ يَا وَيْلَتَىٰ أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَٰذَا بَعْلِي شَيْخًا ۖ إِنَّ هَٰذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ.
Dia (istrinya) berkata, “Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib." Malaikat Jibril mengambil kayu kering dan diletakkan di jari-jarinya sebagai bukti, atas Idzin Alloh SWT kayu yang sebelumnya kering menjadi basah. 

Ketika Ishak As tumbuh besar memasuki usia anak-anak yang sudah dapat bergaul dan mulai pandai bercakap, Nabi Ibrohim dikejutkan dengan perintah Alloh SWT untuk memenuhi nadzar yang dulu pernah dia ucapkan pada saat belum dikaruniai anak. Nadzar berawal dari mimpi Nabi Ibrohim. Dalam mimpinya ada suara, "Penuhi nadzarmu, karena Alloh sudah memberikanmu anak kecil yang lahir dari saroh untuk kamu sendiri.' 

Di pagi yang cerah, Nabi Ibrohim masih bingung apakah mimpi tersebut dari Alloh atau dari setan? Kebingungan ini disebut dengan Yaumu At-Tarwiyah (Bingung). Pada malam selanjutnya, Nabi Ibrohim bermimpi lagi, persis pada mimpi malam pertama. Saat pagi, Nabi Ibrohim tidak ragu bahwa mimpinya dari Alloh SWT, mimpi yang kedua ini disebut dengan Yaumu Arofah (tahu). Di malam ketiga, mimpi yang sama seperti di malam pertama dan kedua dirasakan oleh Nabi Ibrohim. kemudian disebut dengan Yaumu An-Nahar. 

Setalah Nabi Ibrohim memastikan dan yakin bahwa perintah itu benar-benar dari Alloh SWT dengan kesungguhannya, Nabi Ibrohim mengaja Ishaaq kecil untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk Taqorrub kepada Alloh SWT. Sebelum berangkat, Nabi Ibrohim membawa golok dan tali. Setelah sampai di tempat penyembelihan yang ada di antara gunung, Nabi Ishak berkata, "Wahai ayah, di mana hewan kurbannya?". "Wahai anakku, saya bermimpi bahwa saya akan menyembelihmu. Bagaimana menurutmu?" Ucap Nabi Ibrohim. Ishaq menerima dengan tabah, seraya meyakini ayahnya "Wahai ayah, lakukan apa yang diperintahkan oleh Alloh, insya Alloh ayah akan menemukanku termasuk orang-orang yang sabar." 

Sebelum penyembelihan dilaksanakan, ishak kecil memberikan pesan menyentuh kepada ayahnya. Di antara pesan tersebut, "Ikatlah diriku dengan ikatan yang kuat agar tidak mudah lepas, rapikan pakainku agar ayah tidak terkenak percikan darah, hunusan pedang dipercepat supaya kematianku lebih mudah dan terkahir, sampaikan salamku pada ibu saroh. Nabi Ibrohim memenuhi segala apa yang disampaikan oleh putranya dengan rasa berat hati. Namun, ini adalah perintah yang harus dia kerjakan dengan kerelaan hati.  

Nabi Ibrohim tidak kuasa menahan tangis ketika putranya diikat dan hendak disembelih. Begitupun dengan Ishak, dua orang mulia itu menangis hingga air mata membasahi pipinya. Nabi Ibrohim membaringkan Ishak dan menguatkan ikatannya. Ishak kecil mulai menangis, namun Nabi Ibrohim segera menenangkan tangisnya sembari mencium kening putranya. Dengan ketabahan dan ketegangan luar biasa, Nabi Ibrohim mulai meletakkan golok yang di leher Ishaq dan menggores-goreskannya dengan sekuat tenaga. 

Di luar dugaan, golok yang semula tajam menjadi tumpul, tidak mampu menggores daging muda putranya. Dalam satu riwayat dijelaskan, ketika pisau tumpul, Nabi Ibrohim kembali mempertajam sampai tiga kali. Tapi tetap saja, pisau tersebut tumpul. Seakan-akan dileher Ishak ada penghalang. Kemudian Ishak kecil meminta Nabi Ibrohim untuk memutarbalikkan badannya agar sang ayah lebih kuat menggerakkan goloknya. Hal ini karena Ishak kecil mengira ayahnya tidak tega sehingga tidak mampu menggerakkan goloknya dengan kuat ke lehernya. Nabi Ibrohim menuruti apa yang dikatakan oleh putranya. Dia memutarbalikkan badan Ishak kecil dan langsung menggaritkan pisaunya di tengkuk Ishak kecil dengan sekuat tenaga. Ketika keduanya sama-sama pasrah dan Ishak kecil dalam posisi tengkurap, tiba-tiba pisaunya terpental. Bersamaan dengan itu terdengar seruan, "Sungguh engkau telah membenarkan mimpimu." 

Nabi Ibrohim kaget dan segera mencari dari mana suara tersebut. Kemudian Nabi Ibrohim menemukan malaikat Jibril membawa seekor domba seraya berkata, "Ini sebagai bentuk tebusan atas anakmu." Mendengar perkataan Malaikat Jibril, Nabi Ibrohim berkata pada putranya, "Wahai anakku, sungguh engkau akan tetap menjadi milikku." Dalam satu riwayat dijelaskan, domba yang di bawa oleh malaikat Jibril sudah digembala selam 40 musim di surga. 

Nabi Ibrohim teringat mimpinya dulu yang melihat surga dan di dalamnya ada tempat yang disediakan untuk Nabi Muhammad Saw dan ummatnya. Dia juga sudah diberi tahu bawah Nabi Muhammad Saw adalah keturunannya. Maka, tanpa pikir panjang Nabi Ibrohim berdoa, "Ya Alloh, Janganlah engkau siksa satu orangpun dari ummatnya Nabi Muhammad Saw." 

Menurut Abdurrahman Bin Abdussalam Ash-Shafuri, setelah malaikat Jibril mendengar doa Nabi Ibrohim, malaikat Jibril mengucapkan takbir. Nabi Ibrohim membalasnya dengan mengucapkan tahlil. Lalu Ishak menyahutnya dengan membaca tahmid. Nabi Ibrohim menghampiri malaikat Jibril untuk mengambil domba yang di bawa dan langsung menyembelihnya sebagai tebusan atas apa yang diperintahkan oleh Alloh SWT kepadanya. 

Hikmah disyariatkanya qurban.

Perlu diketahui juga, bahwa meskipun banyak hikmah dan faidah yang terdapat pada udhiyah namun paling utama yaitu kepatuhan dalam menjalankan ibadah, seperti ibadah yang lain. Namun yang paling utama daripada tujuan-tujuan berkaitan dengan Udhiyah. Yaitu, menghidupkan atau mengenang ritual kurban besar-besaran oleh Nabi Ibrohim AS Ketika beliau mendapatkan perintah menyembelih putranya dan pada akhirnya ditebus dengan kambing yang Alloh turunkan dari surga. Tambahan hikmah disyariatkannya kurban untuk menyenangkan orang fakir, orang yang berkunjung hatinya merasa bahagia dan diberikan kepada keluarga pada hari 'Ied. Itulah sebabnya, buah daripada disyariatkan kurban adalah untuk memperkuat tali persaudaraan antara individu yang ada di kalangan ummat Islam dan menanamkan ruh kebersamaan dan kasih sayang di hati Mareka. 

Batas-bata
10 Dzul Hijjah 1443 H
Catatan Mtz 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...