Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah adalah sahabat Rasulullah dari kalangan Anshor yang terkenal jenaka. Beliau kerap kali melakukan hal-hal menjengkelkan, tapi menghibur. Nu’aiman banyak melakukan hal-hal konyol dan jahil hingga membuat Rasulullah dan para sahabat lainnya terpingkal-pingkal, tidak kuat menahan tawa. Yang menjadi target keusilannya tidak hanya para sahabat, tapi bahkan juga Rasulullah.
Di antara sabda Rosululloh Saw tentang Nu'aiman. Sabda pertama, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena dia suka membuatku tertawa." Sabda kedua, "Orang yang tidak bergembira dan tidak membuat orang lain gembira adalah orang yang tidak memiliki kebaikan."
Tingkah Nu'aiman yang lucu sering membuat Rosululloh Saw terhibur. Tapi tidak jarang, Nu'aiman juga membuat kesal Rosululloh Saw, karena suka minum arak. Beliau beberapa kali tertangkap basah sedang mabuk oleh Rosululloh. Beberapa kali juga Nu'aiman dihukum cambuk oleh Rosululloh, tetapi Meskipun demikian, Nu'aiman tetap dicintai Rosululloh Saw.
Dikisahkan suatu waktu, Nu'aiman yang sedang minum arak dihampiri oleh sahabat Rosululloh Saw yang lain. Nu'aiman langsung berdiri dan bertanya, "Ada apa?" Sebagian sahabat memarahi Nu'aiman dengan makian, "Kamu ini setiap hari Rosululloh Saw, tapi kelakuanmu tetap seperti ini. Apa tidak malu kepada Rosululloh?". Sahabat yang lain juga meneruskan, "Dasar kamu ini orang bejat, tidak pantas orang seperti kamu ini dicintai Rosululloh Saw. Karena perkejaanmu ini dilaknat oleh Alloh SWT atas perbuatanmu."
Di waktu para sahabat memaki dan menghujat Nu'aiman, Rosululloh Saw lewat dan menanyakan, "Ada apa? Apa yang sedang terjadi?". Salah satu sahabat menceritakan, bahwa Nu'aiman telah minum arak lagi, makanya kemudian kami memarahi Nu'aiman." Setelah Rosululloh Saw mendengar pengaduan sahabat, seketika Rosululloh Saw balik memarahi para sahabat seraya bersabda, "Jangan pernah lagi kalian menghujat dan melaknat Nu'aiman. Meskipun dia seperti ini tapi dia selalu membuatku tersenyum, dia masih mencintai Alloh dan Rosul-Nya. Tidak ada hak bagi kalian melarang Nu'aiman Mencintai Alloh dan Rosul-Nya.
Jadi meskipun Nu'aiman dikenal sebagai sahabat yang mabuk-mabukan, beliau merupakan Mujahid sejati, karena beliau salah satu dari Ahlul Badar. Berperang dengan gagah berani bertempur sampai titik darah penghabisan bersama Rosululloh Saw dan sahabat yang lain. Nu'aiman juga merupakan salah satu sahabat yang berjanji setia kepada Rosululloh Saw pada Aqobah kedua.
Fenomena di atas tidak harus ditelan mentah-mentah dan berasumsi bahwa Rosululloh Saw melegalkan minum khomar dan mabuk-mabukan, tidak ! Perlu diingat tapi yang tahu isi hati manusia hanyalah Alloh SWT. Meskipun Nu'aiman mempunyai kebiasaan demikian, tetapi dia sangat cinta kepada Alloh SWT dan Rosul-Nya. Itulah sebabnya Nu'aiman dicintai oleh Alloh SWT dan Rosul-Nya.
Banyak sekali kisah-kisah klakak tentang Nu'aiman. Salah satunya adalah, ketika Rosululloh Saw dikerjai oleh Nu'aiman dengan memberikan hadiah madu, tapi malah Rosululloh Saw yang juga harus membayarnya.
Dikisahkan suatu ketika Nu’aiman ingin menghadiahi Rasululloh Saw seguci madu. Nu’aiman lantas mendatangi penjual madu dan menyuruhnya untuk menghantarkan madunya itu kepada Rasululloh Saw.
“Nanti kamu minta juga uang harganya,” kata Nu’aiman kepada penjual madu itu.
Penjual madu gembira karena barang dagangannya laku. Ia akhirnya menuruti apa yang diucapkan Nu’aiman. Ia datang menghadap Rasululloh dengan membawa seguci madu, hadiah dari Nu’aiman. Ketika itu, Rasulullah senang karena mendapatkan hadiah madu dari sahabatnya itu.
Namun keriangan Rasululloh Saw langsung berubah menjadi sebuah ‘keterjekejutan’ ketika penjual madu juga menyodorkan tagihan. “Ini madunya Rasululloh Saw. Harganya sekian,” kata penjual madu.
Rasululloh Saw langsung sadar memang seperti itulah kelakukan Nu’aiman. Memberi hadiah, tapi beliau malah yang harus membayarnya. Mau tidak mau, beliau akhirnya memberikan sejumlah uang kepada penjual madu itu. Jadilah Rasululloh Saw mendapatkan hadiah madu, sekaligus tagihan harganya.
Beberapa saat setelah kejadian itu, Rasululloh Saw memanggil Nu’aiman. Ia bertanya kepadanya sahabatnya itu mengapa melakukan hal itu.
“Saya ingin berbuat baik kepada Anda ya Rasululloh Saw, tapi saya tidak punya apa-apa,” jawab Nu’aiman. Rasululloh lalu tersenyum setelah mendengar jawaban sahabatnya itu. Demikianlah Rasululloh. Beliau biasa saja ketika menjadi sasaran kejahilan Nu’aiman. Tidak tersinggung, apalagi marah.
Catatan Mtz
Loka coffe
Komentar
Posting Komentar