Langsung ke konten utama

NU'AIMAN SAHABAT BAGINDA YANG JENAKA

Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah adalah sahabat Rasulullah dari kalangan Anshor yang terkenal jenaka. Beliau kerap kali melakukan hal-hal menjengkelkan, tapi menghibur. Nu’aiman banyak melakukan hal-hal konyol dan jahil hingga membuat Rasulullah dan para sahabat lainnya terpingkal-pingkal, tidak kuat menahan tawa. Yang menjadi target keusilannya tidak hanya para sahabat, tapi bahkan juga Rasulullah.

Di antara sabda Rosululloh Saw tentang Nu'aiman. Sabda pertama, "Nu'aiman akan masuk surga sambil tertawa, karena dia suka membuatku tertawa." Sabda kedua, "Orang yang tidak bergembira dan tidak membuat orang lain gembira adalah orang yang tidak memiliki kebaikan."

Tingkah Nu'aiman yang lucu sering membuat Rosululloh Saw terhibur. Tapi tidak jarang, Nu'aiman juga membuat kesal Rosululloh Saw, karena suka minum arak. Beliau beberapa kali tertangkap basah sedang mabuk oleh Rosululloh. Beberapa kali juga Nu'aiman dihukum cambuk oleh Rosululloh, tetapi Meskipun demikian, Nu'aiman tetap dicintai Rosululloh Saw.

Dikisahkan suatu waktu, Nu'aiman yang sedang minum arak dihampiri oleh sahabat Rosululloh Saw yang lain. Nu'aiman langsung berdiri dan bertanya, "Ada apa?" Sebagian sahabat memarahi Nu'aiman dengan makian, "Kamu ini setiap hari Rosululloh Saw, tapi kelakuanmu tetap seperti ini. Apa tidak malu kepada Rosululloh?". Sahabat yang lain juga meneruskan, "Dasar kamu ini orang bejat, tidak pantas orang seperti kamu ini dicintai Rosululloh Saw. Karena perkejaanmu ini dilaknat oleh Alloh SWT atas perbuatanmu." 

Di waktu para sahabat memaki dan menghujat Nu'aiman, Rosululloh Saw lewat dan menanyakan, "Ada apa? Apa yang sedang terjadi?". Salah satu sahabat menceritakan, bahwa Nu'aiman telah minum arak lagi, makanya kemudian kami memarahi Nu'aiman." Setelah Rosululloh Saw mendengar pengaduan sahabat, seketika Rosululloh Saw balik memarahi para sahabat seraya bersabda, "Jangan pernah lagi kalian menghujat dan melaknat Nu'aiman. Meskipun dia seperti ini tapi dia selalu membuatku tersenyum, dia masih mencintai Alloh dan Rosul-Nya. Tidak ada hak bagi kalian melarang Nu'aiman Mencintai Alloh dan Rosul-Nya. 

Jadi meskipun Nu'aiman dikenal sebagai sahabat yang mabuk-mabukan, beliau merupakan Mujahid sejati, karena beliau salah satu dari Ahlul Badar. Berperang dengan gagah berani bertempur sampai titik darah penghabisan bersama Rosululloh Saw dan sahabat yang lain. Nu'aiman juga merupakan salah satu sahabat yang berjanji setia kepada Rosululloh Saw pada Aqobah kedua. 

Fenomena di atas tidak harus ditelan mentah-mentah dan berasumsi bahwa Rosululloh Saw melegalkan minum khomar dan mabuk-mabukan, tidak ! Perlu diingat tapi yang tahu isi hati manusia hanyalah Alloh SWT. Meskipun Nu'aiman mempunyai kebiasaan demikian, tetapi dia sangat cinta kepada Alloh SWT dan Rosul-Nya. Itulah sebabnya Nu'aiman dicintai oleh Alloh SWT dan Rosul-Nya. 

Banyak sekali kisah-kisah klakak tentang Nu'aiman. Salah satunya adalah, ketika Rosululloh Saw dikerjai oleh Nu'aiman dengan memberikan hadiah madu, tapi malah Rosululloh Saw yang juga harus membayarnya. 

Dikisahkan suatu ketika Nu’aiman ingin menghadiahi Rasululloh Saw seguci madu. Nu’aiman lantas mendatangi penjual madu dan menyuruhnya untuk menghantarkan madunya itu kepada Rasululloh Saw. 

“Nanti kamu minta juga uang harganya,” kata Nu’aiman kepada penjual madu itu. 

Penjual madu gembira karena barang dagangannya laku. Ia akhirnya menuruti apa yang diucapkan Nu’aiman. Ia datang menghadap Rasululloh dengan membawa seguci madu, hadiah dari Nu’aiman. Ketika itu, Rasulullah senang karena mendapatkan hadiah madu dari sahabatnya itu. 

Namun keriangan Rasululloh Saw langsung berubah menjadi sebuah ‘keterjekejutan’ ketika penjual madu juga menyodorkan tagihan. “Ini madunya Rasululloh Saw. Harganya sekian,” kata penjual madu.

Rasululloh Saw langsung sadar memang seperti itulah kelakukan Nu’aiman. Memberi hadiah, tapi beliau malah yang harus membayarnya. Mau tidak mau, beliau akhirnya memberikan sejumlah uang kepada penjual madu itu. Jadilah Rasululloh Saw mendapatkan hadiah madu, sekaligus tagihan harganya.

Beberapa saat setelah kejadian itu, Rasululloh Saw memanggil Nu’aiman. Ia bertanya kepadanya sahabatnya itu mengapa melakukan hal itu. 

“Saya ingin berbuat baik kepada Anda ya Rasululloh Saw, tapi saya tidak punya apa-apa,” jawab Nu’aiman. Rasululloh lalu tersenyum setelah mendengar jawaban sahabatnya itu. Demikianlah Rasululloh. Beliau biasa saja ketika menjadi sasaran kejahilan Nu’aiman. Tidak tersinggung, apalagi marah. 

Catatan Mtz
Loka coffe 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...