Langsung ke konten utama

MADROSAH TERBAIK ITU BERNAMA IBU

Perempuan merupakan makhluk hidup yang paling mulia harus dihormati dan dijaga kehormatannya. Apalagi perempuan bukan sosok yang rapuh, mereka yang lahir di bumi semuanya adalah perempuan tangguh. Bahkan laki-laki yang paling kuat di dunia ini berasal dari rahim perempuan.

Makhluk hidup yang bernama "Ibu" sosok hebat dan kuat. Beliau adalah tangan Alloh sengaja diutus ke muka bumi ini. Beliau adalah sosok malaikat yang wajib dijaga dan dihormati hingga nafas terakhir. Bahkan tidak ada cinta setulus cintanya seorang ibu kepada putra-putrinya. 
 
Wanita yang katanya lemah lembut itu, ternyata menjadi tolak ukur kehidupan dalam rumah tangga. jika dalam satu keluarga wanitanya baik, maka akan baik pula kehidupan di dalamnya. Oleh karena itu, perempuan lebih sering dibicarakan daripada laki-laki. Seperti cara menjadi perempuan Sholehah daripada laki-laki Sholeh. 

Di antara sekian banyak refrensi untuk mendapatkan keturunan berkualitas, setidaknya ada dua yang menjadi tolak ukur "ladang yang bagus". Yakni perempuan tidak terlalu senang dunia dan To'at kepada suaminya. Memilih pasangan bukan hanya sekedar menjadi pendamping sehidup semati, Seiya dan sekata. Tetapi menjadi ibu dari anak-anaknya kelak juga harus dipertimbangkan. Bagaimana good looking saja tidak cukup jika tidak disertai perangai yang baik, karena seberapa bagus kualitas bibit yang ditanam jika tanahnya tidak subur, tentu buah yang dihasilkan tidak akan bagus. Bahkan tidak membuahkan apa-apa. 

Al-Qur'an dalam Suroh Al-Baqorah ayat 223 menerangkan tentang sosok perempuan sebagai ladang dan suami adalah pemiliknya. Maka tidak akan pernah menghasilkan hasil yang bagus jika salah satu dari keduanya ada yang bermasalah. Bibit jelek kurang sempurna buahnya meskipun tanahnya subur. Begitupula bibit sudah kualitas nomor satu, tapi tanahnya tidak subur, maka yang ada hanya kering tidak berbuah. 

Ibu disebut sampai tiga kali oleh Rosululloh Saw dan bapak hanya satu kali tatkala ada sahabat bertanya, "Mana yang lebih dahulu dihormati?". Begitu sangat penting peran ibu dalam perkembangan pertumbuhan anak. Seorang ibu adalah sosok yang selalu menjadi contoh bagi anak-anaknya, entah itu anak laki-laki ataupun perempuan. Oleh sebab itu, anak adalah cerminan dari orang tua. 

Selaras dengan riset yang dilakukan oleh psikiater barat bahwa peran dan pengaruh seorang ibu sebayak 75%, sedangkan peran dan pengaruh seorang bapak hanya 25%. Hal ini disebabkan karena ibu melewati tiga momen penting bersama anaknya yang tidak pernah dirasakan oleh seorang bapak, yakni mengandung, menyusui dan melahirkan. Oleh karena itu perempuan dikatakan sebagai Madrosatul Ula bagi putra-putrinya. Jika ibu mempersiapkan dirinya dengan baik, maka sama halnya dia persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.  

Catatan Mtz
Loka coffe
03 Dzul Hijjah 1443 H. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...