Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

I'AM HAPPY

Kehidupan media sosial kian hari kian banyak peminatnya, sehingga dengan cepat mempengaruhi tatanah kehidupan di dunia nyata. Setiap waktu, pikiran netizen dicuci oleh dunia Maya dengan berbagai macam konten. Seperti nikmatnya berpacaran dan adegan mesra dua sejoli yang mengarah untuk mengekspresikan rasa cinta. Bahkan dalam satu program ada segmen cara menyelesaikan masalah asmara. Dan program demikian mendapatkan respon paling banyak oleh warga sosial media. Khususnya para wanita. Di era milenia istilah pemuda yang masih belum juga mendapatkan pasangan dikenal dengan nama "Jomblo". Menurut mereka kurang laku dan kesannya tidak mengikuti perkembangan zaman dan kurang pergaulan. Bahkan, orang yang tidak pacaran dikatakan sok Alim, sok suci dan sok jual mahal. Padahal tidak demikian kenyataannya !  Dalam pandangan Islam, jomblo merupakan orang yang masih belum mampu mengarungi bahtera rumah tangga. Kemudian solusinya adalah menundukkan pandangan pada wanita bukan mahromnya dan...

MENYUSUN PUZZLE CINTA

Setelah acara Milad yang ke 195 selesai berjalan dengan lancar, rasa syukur tidak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang sudah memberikan kontribusi baik, dari segi materi dan pikiran. Perayaan Milad yang digelar dua hari satu malam meninggalkan kesan yang sangat mengharukan. Lebih-lebih pada malam puncak. Beberapa penampilan hasil kreasi santri yang sangat memukau.  Saat malam puncak perayaan milad ada satu penampilan yang tidak henti-hentinya membuat para audiens terharu, takjub dan tidak berhenti mengucapkan kalimat Subhanalloh dan masya Alloh. Drama klosal yang dibawakan oleh Santri menceritakan tentang bagaimana bumi panyeppen ini didirikan pertama kali oleh Rkh. Nasruddin bin Itsbat. Sosok ulama' yang waro', zuhud dan cerdas. Panyeppen merupakan pondok pesantren yang sudah Hampir dua abad lamanya. Berdiri hingga saat ini ikut mencerdaskan kemajuan anak bangsa. Pesantren besar dan akan tetap besar, baik dengan kita para santri dan alumni. Atau tanpa santri dan alum...

LAGI LAGI MADZHAB CINTA

Membahas tentang cinta seolah tidak ada habisnya, selalu menjadi canda tawa meskipun si pecinta sedang sendiri. Seorang pecinta bak orang mabuk tidak bisa menggambarkan nikmatnya kehidupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Berbeda dengan orang mabuk pdda umumnya, mereka bisa menguraikan keindahan pasca sadar. Tapi bagi mereka yang sedang dimabuk kepayang sudah lain cerita Sampai kapanpun tidak akan bisa mengumpamakan rasa itu pada siapapun.  Kisah Laila dan majun bisa dijadikan referensi dari cinta sejati. Qois adalah putra satu-satunya dari bangsawan Bani Amir hatinya telah terikat pada sosok Laila. Bahkan debu yang menempel di kaki laila lebih dia cintai ketimbang dunia dan seisinya. Nama majnun telah melekat pada diri Qois, tapi tidak mengapa, Karena ini disebabkan cintanya pada Laila. Mungkin kebanyakan orang terheran-heran kenapa Qois bisa mencintai laila seperti orang gila. Apakah laila bidadari yang turun dari surga? Bukan juga.  Majnun pernah mengungkapkan, "Aku mencintai ...

SENYUM TULUS MARKETING

Marketing karyawan di swalayan untuk memikat hati pembeli dengan senyuman. Ketika hendak belanja para karyawan langsung membuka pintu mengucap salam seraya senyum khas penuh keramahan, agar pembeli bisa merasakan kenyamanan dalam belanja segala macam kebutuhan. Senyum memang mempunyai daya tarik luar biasa, satu senyuman bisa merubah dunia seperti dalam genggaman. Bukan hanya dalam dunia jual-beli. Pelayanan publik, seperti Costumer servis, kesehatan dan penerbangan pasti menggunakan marketing senyum.  Senyum memang tampak remeh dan sepele. Tetapi di balik senyum yang tulus di hadapan orang terdapat sebuah kelapangan jiwa, kerendahan hati, dan semangat penghormatan terhadap orang lain. Oleh karena itu, Rasululloh Saw mengingatkan agar tidak mengecilkan senyum di hadapan orang lain. Hal yang menarik Ketika tersenyum di hadapan seseorang, maka berdasarkan sabda Rasulullaoh Saw merupakan suatu hal kebaikan dan jangan pula dianggap remeh. Rasululloh Saw bersabda, «لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ...

TREN BAHASA "TAHADDUS BIN NIKMAH"

Ketika bertemu dengan kawan lama rasa rindu ingin mengulangi masa lalu, seraya cerita-cerita pasca setelah pertemuan terakhir, mulai dari masalah rumah tangga, ekonomi, pekerjaan dan yang berhubungan dengan kesuksesan. Tapi ada hal unik yang sering sekali ditemukan. Yapz ketika ada orang ngobrol tentang pribadinya sendiri dengan mengawali, "Mohon maaf bukan sombong tapi Tahddus Bin Nikmah." Sebenarnya perkataan tersebut sudah sesuai apa tidak? Apa memang benar-benar tahaddus Bin Nikmah atau malah sebaliknya. Yakni "Membanggakan dirinya sendiri."  Bercerita tentang kesuksesan meraih semua impian di depan teman, saudara ataupun orang lain pada hukum asalnya adalah mengantarkan dirinya pada yang namanya sombong, narsis dan penyakit hati. Dalam suatu hikayat Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah diminta untuk menyebutkan salah satu amalannya. Kemudian beliau menolak dan berkata, "Aku tidak mau menyucikan diri sendiri." Hingga beliau diingatkan dengan salah satu a...

MENGISI WACANA PUBLIK

Yang kita tahu dunia luar tidak sama dengan dunia pesantren, aura positif dan negatif bercampur aduk dalam keriuhan dikemas dengan bahasa ngetrend, mulai dari cara berbicara, berbusana dan lain sebagainya. Setelah lima bulan lebih berada di pondok pesantren, diawasi oleh pengurus setiap hari dan setiap waktu dengan segala peraturan yang menuntut Istiqomah, disiplin dan To'at tepat hari Kamis santri dilepas berjuang di Medan yang lebih besar. Libur singkat digunakan untuk memperbanyak silaturahim melepas rasa rindu dengan sanak famili, baik dekat maupun jauh. Selain menyambung silaturahim, santri juga harus mampu mengoptimalkan ilmu yang didapat dari pondok dalam ruang lingkup yang lumayan berbeda dibandingkan santri zaman dulu. Semuanya karena perkembangan zaman yang merangkak maju Peran dunia maya saat ini sangat berpengaruh daripada dunia nyata, banyak orang-orang melakukan aktifitas hari-hari di dalam rumah dengan bergaya sosial media. Pagi, siang dan malam tidak lepas dari smar...

MENGUNJUNGI KIBLAT PONDOK-PONDOK PESANTREN

Jumat 15 Sya'ban saya ditakdirkan pertama kali oleh Alloh bisa mengunjungi Sidogiri, sekaligus tugas dari pondok pesantren tercinta penyerahan guru tugas dari pondok pesantren Sidogiri. Rasa senang dan haru bisa menginjakkan kaki pertama di pondok yang Sudah berumur 286 tahun. Eksistensi Sidogiri mempertahankan nilai-nilai salaf, tapi tidak konservatif dan tetap menyeimbangi perkembangan zaman yang serba Tekhnologi.  Salah satu kemajuan teknologi yang bisa terus dirasakan saat ini adalah mempermudah dalam segala kebutuhan, baik individu maupun kelompok. Termasuk transaksi jual-beli, management pendidikan, management pesantren dan kemudahan-kemudahan lain. Sidogiri bisa dibilang hebat. Kenapa demikian? Pesantren yang tidak ada sekolah formal, tapi sistem informasi dan kecanggihan teknologi jauh lebih dulu diterapkan dibanding pesantren-pesantren lain yang sudah mendirikan sekolah Formal. Bahkan tingkat perkuliahan mengundang Sidogiri Media untuk mengisi treaning tentang pengelolaan ...

UMMI'

Perbincangan tentang kehangatan kasih dan cinta Seorang ibu tidak pernah habis untuk diperbincangkan dan dituliskan dengan kata-kata sebagus apapun, karenaya dari rahim seorang ibu para generasi intelektual tumbuh berkembang. Jadi bagaimana jadinya jika peran seorang ibu tidak berjalan normal? Tentu peran manusia akan hilang dan sejarah peradaban manusia tidak akan terasa hingga saat ini.  Dalam Al Qur'an peran seorang ibu dan perjuangannya sangat besar, butuh kesabaran dan kekuatan mental. Lebih-lebih saat detik-detik melahirkan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur'an suroh Luqman,  Q.S Luqman ayat 14, وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah k...

AKU DAN BUKU

Membeli buku adalah bagian daripada ekspresi cinta kita terhadap ilmu dan ahli ilmu. Habib Husein Al-Haddar dalam live Instagramnya pernah berkata, "Saya suka baca karena di rumah banyak buku. Ayah saya sering beli buku." Belilah buku dan kitab sebanyak-banyaknya, selagi masih diminati. Paling tidak pengkoleksi.  Mengoleksi kitab dan buku juga banyak faidahnya. Sebagian ulama' mengatakan barang siapa yang di rumahnya ada kitab Soheh Bukhori, maka tidak akan terjadi kebakaran. Ihya' Ulumuddin karya Imam Al Ghazali juga dipercaya dapat menciptakan ketenangan di dalam rumah. Dan masih banyak lagi. Akhir tahun kemarin saya safari ke bumi Kalimantan Utara, tidak lupa bawa buku karya Shaab Muslim, Anas SQ dan majalah Sidogiri. Karena perjalanan panjang kalau terus pencet-pencet smartphone jelas bosan. Apalagi di atas pesawat peraturan maskapai penerbangan harus mematikan handphone. Mau tidur tidak ngantuk, di pertengahan ngantuk tapi tidak bisa tidur efek bunyi pesawat. Mak...

POLA BERPIKIR JUMUD

Banyak sekarang ini pondok pesantren tidak hanya memfokuskan santrinya belajar ilmu Nahwu, Sorrof, Fikih dan Akidah, tidak hanya membekali ilmu agama melainkan juga ilmu pengetahuan umum. Seperti Sains, tekhnologi dan ilmu-ilmu umum lain dengan mendirikan sekolah Formal; SD, SMP, SMA/SMK dan perkuliahan tinggi.   Menepis bahwa santri yang sudah tamat pendidikan Ulya dan sudah melaksanakan tugas wajib pesantren, ketika boyong semuanya harus jadi Ustad atau kyai membina lembaga. Tentu cara berfikir demikian tidak mengenal hakikat santri yang sebenarnya dan merupakan cara pandang yang jumud.  Karena sudah dibekali segala macam ilmu pengetahuan, santri tetaplah emas di manapun dan kapanpun. Menjadi pribadi yang baik, Mengamalkan ilmu yang didapat dari pondok pesantren. Tidak harus pada jemaah yang didatangi ribuan masyarakat, di atas panggung megah dengan hidangan mewah. Meskipun hanya pada keluarganya saja, tidak harus di masjid dan di madrosah. Sekalipun di angkringan, cafe...

TETAP TENANG DI ERA MUSIM NIKAH

Setelah para guru akad; rasa galau, gundah dan resah menggerogoti pikiran saya sebagai kaum jomblo. Entah karena masih belum ada deadline untuk menuju ke perkawinan atau karena pasangannya tidak kunjung datang. Ah, tapi tidak apa-apalah. Saya pasrahkan semuanya pada goresan tinta takdir Alloh. Yang penting usaha dan doa terus dilangitkan. Sebagai orang yang masih menuntut ilmu di pesantren menikah tidak harus menjadi fikiran utama. Meski pada hakikatnya menikah merupakan keharusan dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Tapi bagi seorang pelajar alangkah lebih baik fokus pada misi utama, yaitu mencari ilmu.  Imam Ibnu Al Jauzi dalam kitab Qimatuz Zaman berkata, "Seorang santri dalam menuntut ilmu hendaknya meniru Imam Ahmad bin Hambal yang menikah di usia 40 tahun." Sepertinya penulis ingin cepat-cepat, karena madzhab dalam menikah lebih memilih Syeikh Muhammad Sa'id Romadhon Al Buthi; menikah masa muda. Hehehhehe Seiring berjalannya waktu yang merangkak maju, dilema cinta, pelamin...

BAHAGIA ENGGIH....

Kalau ditanya siapa yang membuat saya rajin baca? Jawabannya adalah engkau  Kalau ditanya siapa yang membuatmu disiplin waktu? Jawabannya adalah engkau  Kalau ditanya siapa yang membuatmu Istiqomah menulis? Jawabannya adalah engkau  Seandainya nanti saya bisa meraih cita-cita dan ditanya siapa yang berperan? Jawabannya adalah engkau  Engkau separuh semangat saya untuk bangkit. Engkau pelipur lara ketika saya sakit Engkau boster saya ketika sudah mulai lalai Entahlah, kadang engkau menjelma seorang resih yang terus mengarahkan sang raja, menjelma seperti orang tua pada anaknya yang terus memberikan kasih dan cinta, menjelma seorang guru yang selalu memberikan edukasi dalam setiap jejak langkah saya, menjelma seperti sahabat yang selalu mendengarkan keluh kesah di setiap rintihan luka. Senyummu dan kasihmu tetap dalam hati penuh cinta Bait-bait motivasimu dan semangatmu abadi sepanjang masa Seperti puisi kata-katamu saluran air yang sangat bening. Buah dari jasa-jasamu...

MABRUK ALFA MABRUK PARA GURU

Pagi ini dikagetkan khobar kalau ternyata senior sekaligus ustadz kami sudah mendapatkan Idzin dari Pengasuh untuk boyong dan akan diakad langsung oleh kyai sepuh. Sekilas mendengar kabar demikian membuat diri ini benar-benar kalah banyak dan membuat iri hati.  Salah satu yang membuat baper para jomblois dari kalangan Asatidz adalah ketika melihat teman-teman akan nikah dan diakad langsung oleh kyai sepuh. Apalagi yang akad ini para suhu, kontribusinya terhadap pondok sangat banyak. Bahkan tidak bisa dihitung. Semua terobosan pemikirannya Langgeng dan menjadi peraturan inti di pondok.  Suasana hati sedikit berbeda dari biasanya ketika melihat Asatidz diakad. Bukan hanya baper; sedih dan bahagia bercampur aduk. Di satu sisi senang karena saya sangat tahu keinginan beliau-beliau untuk segera melangsungkan pernikahan ini sudah lama dinanti, tapi restu pengasuh belum juga turun. Entahlah beliau-beliau sebagai santri yang To'at kepada semua peraturan pondok dan dauh kyai hanya bisa...

KEMANA NILAI ISLAM DI NEGARA MAYORITAS MUSLIM

"Islam KTP" mungkin di telinga kita sudah tidak asing lagi, slogan "Islam KTP" sudah lama booming di Negera kita tercinta. Dalam industri per-Fliman istilah "Islam KTP" sempat dijadikan judul film, tayang sejak 12 juli 2010 dibintangi para pemain profesional. Salah satunya; Idrus Madani, reza aditia dan masih banyak lagi.  Sebenarnya apa maksud dari Film tersebut. Kenapa judulnya "Islam KTP"? Menurut Mir'atul Hikmah, umat Islam yang dikatakan hanya ber-KTP Islam, hanyalah mereka yang tidak menjalankan ajaran agama Islam dengan sebaik-baiknya. Namun ketika ditanya apa agamanya, jawabannya langsung Islam. Pupusnya nilai-nilai keislaman seperti saling menghormati sesama dengan akhlak mulia kian hari kian merosot.  Ketika waktu santai di kamar saya sering secrol-secrol tiktok, di sana saya melihat wawancara Habib Husein Al-Haddar penulis Buku, "Tuhan Ada Di Hatimu" beliau menjelaskan keindahan wajah Islam dengan mengutip kalamnya Muh...

AKU MADURA

Pulau madura terkenal dengan gotong royong antar masyarakat, mempunyai nilai religius sangat kental, seraya menjunjung nilai-nilai budaya yang sudah diwariskan oleh para pendahulunya.  Madura mempunyai prinsip dan harga diri yang tidak bisa ditawar lagi, potret mempertahankan harga diri meskipun harus rela mati. Salah satu pribahasa madura yang sangat terkenal adalah, “Atembang pote’ mata, ango’an pote tolang” (daripada putih mata lebih baik putih tulang), mengandung makna dari pada merasa malu lebih baik mati. Pepatah lain menyatakan “oreng lake mate’ acarok, oreng bine mate’ arembi” (orang laki-laki mati karena carok, orang perempuan mati karena melahirkan). Kalimat ini menunjukkan secara tegas sebuah sifat patrakhi pada masyarakat Madura. Salah satu yang sering kali mewarnai kehidupan orang madura adalah etos kerja yang melekat bahkan bisa dikatakan mendarah daging. Hampir di setiap kota-kota besar pasti ada orang madura. Bahkan di Jakarta ada Salah satu kampung yang diberi nama...

JANGAN PANGGIL SAYA USTADZ

Malam ini adalah malam terakhir pelajaran selama satu tahun selesai. Tanpa terasa Kuartal dan ujian akan berakhir, kegiatan jam belajar di masjid, di astah, di kelas dan lain-lain hingga larut malam, keriuhan permohonan secara berjemaah di seperti tiga malam dengan munajat penuh pengharapan akan segera usai dan kembali belajar sesuatu asrama.  Ketika menemani kalian menelaah karya ulama salaf selama satu tahun nyatanya belum maksimal. Masih banyak kelalaian, kurangnya keistiqomahan dan kesabaran dalam membimbing kalian. Rasanya saya jauh dari definisi Ustad yang sesungguhnya keski kenyataannya tempat duduk di depan dan kalian di belakang.  Di saat saya membaca keterangan dari tokoh masyhur Imam Syafie dan Imam Robi' rasanya saya benar-benar tidak yakin kalau diri ini punya gelar ustad. Jauh dari gelar mulia nan terpuji yang sering kalian sematkan. Diceritakan dari Imam Qoffal bahwa Imam Syafi'i saat memberikan pelajaran kepada Imam Robi' sampai 40 kali. Itupun Imam Robi...

Balas Dendam

Sewaktu dimondokkan oleh aba dan Almh umi di tahun 2009 saya sangat senang. Saat itu abah dan Almh ummi baru melaksanakan ibadah haji bersama KBIH AL-MIFTAH. Seperti santri pada umumnya Almh ummi sering banget ngirim ke pondok bahkan bisa dikatakan sangat cukup.  Suatu ketika ada tetangga di depan koperasi Pondok panyeppen bilang begini, "Mat embeen jiah tak kerah atugas, sebeb Khotib la age' juah mondhuk Karo entar tedung, nuji la age' berandalan. Nkog mun sampe' kakeh atugas e melleyakinah speda langsung." Imbuhnya dengan nada meremehkan. Perkataan itu terngiang-ngiang di telinga. Bak disambar petir di siang bolong.  Pulangan Romadhon saya adukan ke Almh ummi. Beliau hanya berkata dengan penuh harap, "Mangkanah kakeh pagenna monduk, pasampe' atugas, pa age' aba dayatah roah sampe' mareh akuliah." Sejak saat itu saya bersumpah, tidak akan pernah kuinjakkan kaki ini di atas pelaminan sebelum semuanya terwujudkan.  Akhirnya saya pada titik ini...