Marketing karyawan di swalayan untuk memikat hati pembeli dengan senyuman. Ketika hendak belanja para karyawan langsung membuka pintu mengucap salam seraya senyum khas penuh keramahan, agar pembeli bisa merasakan kenyamanan dalam belanja segala macam kebutuhan. Senyum memang mempunyai daya tarik luar biasa, satu senyuman bisa merubah dunia seperti dalam genggaman. Bukan hanya dalam dunia jual-beli. Pelayanan publik, seperti Costumer servis, kesehatan dan penerbangan pasti menggunakan marketing senyum.
Senyum memang tampak remeh dan sepele. Tetapi di balik senyum yang tulus di hadapan orang terdapat sebuah kelapangan jiwa, kerendahan hati, dan semangat penghormatan terhadap orang lain. Oleh karena itu, Rasululloh Saw mengingatkan agar tidak mengecilkan senyum di hadapan orang lain. Hal yang menarik Ketika tersenyum di hadapan seseorang, maka berdasarkan sabda Rasulullaoh Saw merupakan suatu hal kebaikan dan jangan pula dianggap remeh. Rasululloh Saw bersabda,
«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»
Artinya, “Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (HR Muslim no 2626).
Selain senyum bisa membuat orang langsung akrab dan nyaman meskipun tidak begitu kenal sebelumnya, senyum juga mengandung pahala di dalamnya. Dalam sebuah Hadist Rosululloh Saw bersabda,
عن أبي ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تبسمك في وجه أخيك لك صدقة
Artinya, “Dari Abu Dzar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Senyummu di hadapan saudaramu bernilai pahala sedekah bagimu,’” (HR At-Tirmidzi).
Rosulullah Saw merupakan sosok panutan dalam segala aspek kehidupan. Begitupun tentang perintah untuk senantiasa memasang wajah ceria (tersenyum) ketika menjumpai saudara yang seiman. Rosululloh Saw mempraktekkan ketika bertemu dengan para sahabat. Hingga dikatakan oleh Abdulloh bin Harits, "Saya tidak pernah melihat seseorang yang paling murah senyum selain Baginda Rasululloh Saw."
Bukan hanya pada para sahabat, Rosululloh Saw juga menyunggingkan senyumnya kepada orang yang melakukan kasar pada beliau. Pernah suatu ketika Rasululloh Saw diperlukan tidak sopan oleh orang Arab Badui dengan menarik selendang Baginda Rasululloh hingga berbekas merah di leher mulia Baginda. Orang badui tersebut berbicara lantang, "Wahai Muhammad, perintahkan sahabatmu agar memberikan saya uang dari Baitul Mal." Apakah Rosululloh Saw marah? Tentu tidak. Beliau menoleh dengan lembut seraya tersenyum dan memerintahkan sahabat untuk memberikan harta dari Baitul Mal sesuai apa yang dia minta.
Di zaman modern ini, banyak sekali para Owner mewajibkan dan memberikan pelatihan khusus kepada bawahannya untuk senantiasa menerapkan "senyum sapa" karena hal demikian sangat ampuh dan bisa memikat para pembeli untuk datang kembali, merasa dilayani dengan baik, terciptanya kehangatan dalam berbelanja segala macam kebutuhan meskipun berjam-jam. Karena itu, semua karyawan-karyawati berbagai macam perusahaan selalu menyungging senyum dalam setiap pelayanan, agar memikat hati pelanggan.
Sebagai kesimpulan, persaingan dagang sangat ketat, apa yang dijual juga ada di toko orang lain. Maka salah satu cara ampuh adalah membuat nyaman pembeli dengan pelayanan optimal. Salah satunya dengan "senyuman". Senyum adalah modal tanpa biaya tapi pengaruhnya sangat luar biasa. Dalam beberapa detik membuat orang bahagia dan nyaman berbelanja. Senyum memang mempunyai daya pikat tersendiri. Benar apa yang disabdakan oleh Rosululloh Saw, "Sesungguhnya kalian tidak akan bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Maka tariklah hati mereka dengan wajah berseri (Senyuman) dan akhlak mulia. (HR. At-Tirmidzi)
Catatan Mtz
Sunan Ampel 05
22 Sya'ban 1443 H.
Komentar
Posting Komentar