Langsung ke konten utama

LAGI LAGI MADZHAB CINTA

Membahas tentang cinta seolah tidak ada habisnya, selalu menjadi canda tawa meskipun si pecinta sedang sendiri. Seorang pecinta bak orang mabuk tidak bisa menggambarkan nikmatnya kehidupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Berbeda dengan orang mabuk pdda umumnya, mereka bisa menguraikan keindahan pasca sadar. Tapi bagi mereka yang sedang dimabuk kepayang sudah lain cerita Sampai kapanpun tidak akan bisa mengumpamakan rasa itu pada siapapun. 

Kisah Laila dan majun bisa dijadikan referensi dari cinta sejati. Qois adalah putra satu-satunya dari bangsawan Bani Amir hatinya telah terikat pada sosok Laila. Bahkan debu yang menempel di kaki laila lebih dia cintai ketimbang dunia dan seisinya. Nama majnun telah melekat pada diri Qois, tapi tidak mengapa, Karena ini disebabkan cintanya pada Laila. Mungkin kebanyakan orang terheran-heran kenapa Qois bisa mencintai laila seperti orang gila. Apakah laila bidadari yang turun dari surga? Bukan juga. 

Majnun pernah mengungkapkan, "Aku mencintai laila bukan dari bentuk luarnya, bukan dari fisiknya, bukan pula dari wajahnya, dia laksana cangkir yang berada di tanganku yang di dalamnya ada anggur dan aku jatuh cinta pada anggur, bukan pada cangkir. Jika seandainya cangkir itu adalah emas yang bertahtakan mutiara tapi di dalamnya berisi cuka apa gunanya? 

Para ulama sepakat, gelar Syahid Akhiroh disematkan kepada orang yang mati disebabkan sucinya cinta pada sang kekasih, di mana di dalamnya tidak ada kemaksiatan, tidak mengundang kebencian Alloh dan lain sebagainya. Lalu gelar apa yang akan didapatkan oleh para hambanya yang mati dalam dalam keadaan mencintai sang maha cinta Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tanpa mengharapkan balasan apa-apa meskipun itu surga. 

Bukan cuma Qois dan Laila. Sosok tokoh perempuan satu ini sudah sangat masyhur dia Robi'ah Al-Adawiyah mempunyai cinta murni nan suci yang lebih tinggi daripada takut dan pengharapan. Robi'ah Al-Adawiyah pernah berkata, "Cinta kepada Alloh merupakan satu-satunya pendorong dalam segala aktivitasnya, bukan lagi karena takut siksa neraka atau nikmat surga. 

Di zaman ini banyak sekali teriak-teriak cint. Alloh, cinta Rosul, cinta Khulafaur Rasyidin dan cinta ulama, tetapi dalam waktu bersamaan mereka melakukan hal-hal yang tidak disenangi oleh Alloh dan Rosul-Nya. Maka dari itu jangan pernah tertipu oleh model yang hanya mengandalkan bahasa seperti di atas, sebab pecinta memiliki isyarat yang muncul dari hati lalu tampak pada setiap perbuatannya. 

Seorang pecinta akan melakukan segala craa untuk bisa melihat sang kekasih di manapun. Sebab tidak ada satu pecinta yang tidak ingin bertemu dengan yang dicintainya. Al-Buthi dalam kitabnya "Al-Hubb Fi Al-Qur'an" berkata, "Buah cinta manusia kepada Alloh SWT adalah kerinduan yang kuat untuk bertemu. Sebab, mustahil ada orang yang mencintai sesuatu tetapi dia tidak ingin bertemu atau berdekatan dengannya. Kalaupun dia tahu bahwa, untuk bertemu dengan Alloh SWT harus ada kematian, dia tidak pernah takut untuk menghadapi kematian itu." 

Selalu memprioritaskan apa yang disenangi sang kekasih dan akan memenuhi apa yang diminta. Maka sangatlah aneh jika ada orang yang mengatakan cinta tapi menghianati cintanya. Namanya juga akan selalu disebut di manapun dia berada. Dengan sangat mudah bisa mengetahui siapa yang sedang dicintai hanya sekedar mendengarkan obyek yang selalu dia ceritakan dalam kalimat perkalimatnya. 

Sebagai kesimpulan, ungkapan cinta yang sering sekali didengar atau diucapkan hanya sekedar di mulut, bukan di hati. Bahkan tidak sedikit orang yang sudah berhasil mencintainya telah tertipu dengan cintanya sendiri. Pada hakikatnya kenikmatan cinta tidak bisa diilustrasikan, kecuali yang telah merasakan manisnya cinta itu sendiri. Cinta sejati mayoritas bukan di bibir dengan perkataan, tapi menghujam di dalam kalbu dan keluar melalui perbuatan. 

Catatan Mtz
25 Sya'ban 1443 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...