Langsung ke konten utama

MENYUSUN PUZZLE CINTA

Setelah acara Milad yang ke 195 selesai berjalan dengan lancar, rasa syukur tidak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang sudah memberikan kontribusi baik, dari segi materi dan pikiran. Perayaan Milad yang digelar dua hari satu malam meninggalkan kesan yang sangat mengharukan. Lebih-lebih pada malam puncak. Beberapa penampilan hasil kreasi santri yang sangat memukau. 

Saat malam puncak perayaan milad ada satu penampilan yang tidak henti-hentinya membuat para audiens terharu, takjub dan tidak berhenti mengucapkan kalimat Subhanalloh dan masya Alloh. Drama klosal yang dibawakan oleh Santri menceritakan tentang bagaimana bumi panyeppen ini didirikan pertama kali oleh Rkh. Nasruddin bin Itsbat. Sosok ulama' yang waro', zuhud dan cerdas.

Panyeppen merupakan pondok pesantren yang sudah Hampir dua abad lamanya. Berdiri hingga saat ini ikut mencerdaskan kemajuan anak bangsa. Pesantren besar dan akan tetap besar, baik dengan kita para santri dan alumni. Atau tanpa santri dan alumni panyeppen akan tetap kukuh berdiri tegap, karena Panyeppen dijaga oleh Alloh dan besar dengan keberkahannya. Keberkahan itu tidak lain perantara Kyai dan ibu Nyai tirakat puasa selama tiga puluh tahun. Hingga suatu ketika Nyai terkejut Ketika mencuci beras berubah menjadi emas. Kemudian Kyai dan Nyai Berdoa, "Ya Alloh kami tidak mengharapkan dunia, kami hanya ingin keturunan dan para santri yang Sholeh dan Sholehah." Sungguh tidak terasa air mata ini jatuh saat drama klosal sampai pada dialog ini.

Tiba saatnya, Panyeppen akan besar diikuti oleh semua komponen; santri, Alumni, Wali Santri dan simpatisan. Mereka semua ikut kecipratan berkahnya. Tidak bisa hanya melihat panyeppen jaya dari satu sisi atau daerah. Kapan hal itu bisa terealisasi? Tentu ketika santri, wali santri, Alumni dan simpatisan bisa sadar dan insaf dengan apa yang diucapkan, dikerjakan dan dipikirkan. Serta mendukung penuh program dan peraturan yang sudah ditetapkan, membangun persatuan dan kesatuan dalam bingkai Panyeppen. 

Apakah keberkahan akan dirasakan ketika mondok berpuluh-puluh tahun, atau menjadi masyarakat di sekitar bumi panyeppen? Tentu tidak!. Keberkahan itu akan muncul jika semua komponen mencintai panyeppen dengan benar, meskipun baru sekali menginjakkan kaki ke bumi panyeppen setelah lama boyong. Mendengar salah satu ucapan Alumni yang disarikan dari dauhnya Rkh. Moh khoirul Wafa Wafir, "Santri atau alumni yang baik itu bukan yang selalu sowan ke pondok, tapi santri dan alumni yang baik adalah mereka yang berjuang dari jauh sesuai dengan Manhaj kyainya. " 

Drama yang ditampilkan merupakan sejarah berdirinya pondok pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, menonton bisa membuka mata hati dan membuka telinga kita bagaimana dulu perjuangan para Muasis dalam mengembangkan pesantrennya Rosululloh Saw. Napak tilas sejarah panyeppen bisa dilihat dan disaksikan bersama pada pertunjukan malam puncak Milad yang ke 195. Atau bisa juga dengan membeli buku "Jejak langkah Masyayikh panyeppen" yang dicetak oleh Khazanah. Demikian bisa membuat kecintaan kita terhadap panyeppen benar-benar akan tumbuh seperti bibit tanaman yang sudah mulai mati kemudian disiram hingga hidup kembali. 

Mencintai panyeppen merupakan anugerah. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Mencintai panyeppen dengan baik dan benar layaknya merangkai Puzzle-puzzle cinta. Di mana setiap puzzle perlu dicari dan dikumpulkan. Baru kemudian rangkai dengan penuh kecintaan, kelembutan dan kesabaran. Menemukan Puzzle-puzzle cinta itu bisa di mana saja dan kapan saja. Ada yang menemukan di balik pengabdian, ada yang menemukan dari hamparan sajadah dan putaran tasbih, ada yang menemukan dari organisasi IKBAS, ada yang menemukan dari balik dosa dan khilaf yang disadari dan diinsafi. Dari mana puzzle itu ditemukan. Syukurilah ! 

Selamat Milad Ma'hadi yang ke 195 
Berilmu, berkhidmah, Istiqomah ikhlas menuju Barokah. Aamiiin

Catatan Mtz
25 Sya'ban 1443 H. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...