Langsung ke konten utama

BAHAGIA ENGGIH....

Kalau ditanya siapa yang membuat saya rajin baca? Jawabannya adalah engkau 
Kalau ditanya siapa yang membuatmu disiplin waktu? Jawabannya adalah engkau 
Kalau ditanya siapa yang membuatmu Istiqomah menulis?
Jawabannya adalah engkau 
Seandainya nanti saya bisa meraih cita-cita dan ditanya siapa yang berperan? Jawabannya adalah engkau 

Engkau separuh semangat saya untuk bangkit.
Engkau pelipur lara ketika saya sakit
Engkau boster saya ketika sudah mulai lalai
Entahlah, kadang engkau menjelma seorang resih yang terus mengarahkan sang raja, menjelma seperti orang tua pada anaknya yang terus memberikan kasih dan cinta, menjelma seorang guru yang selalu memberikan edukasi dalam setiap jejak langkah saya, menjelma seperti sahabat yang selalu mendengarkan keluh kesah di setiap rintihan luka.

Senyummu dan kasihmu tetap dalam hati penuh cinta
Bait-bait motivasimu dan semangatmu abadi sepanjang masa
Seperti puisi kata-katamu saluran air yang sangat bening.
Buah dari jasa-jasamu tetap mengalir hingga alam ini hening. 

Setelah lantunan kalimat Qobiltu tadi
Sempurna sudah separuh agamamu Ustadzi
Bahagia di bawah naungan cinta sang ilahi.
Barokah atas restu sang Murobbi Ruhi.

Sebenarnya sedih bahagia ini menyelimuti. 
Bahagia lantaran sudah ada tambatan hati
Sedih lantaran hilang sosok sang motivasi
Tapi, inilah goresan tinta takdir yang tidak bisa saya hindari.

Jujur saya masih belum bisa melihat wajahmu yang rupawan
Apalagi menyentuh tanganmu untuk mencium penuh keta'dziman
Saya sangat merasa kehilangan
Saya sangat merasa linglung seperti orang Yang tidak tahu arah jalan pulang

Kini dirimu bahagia selama-lamanya
Meninggalkan bekas cinta
Meniti luka di relung jiwa
Saya sedih, saya bahagia.
Ku-Ketika tulisan ini dengan airi mata cinta

Anak Asuhmu.
08 Sya'ban 1443 H
معهد مفتاح العلوم بانيبين






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...