Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2024

Hati-hati jatuh cinta kepada "bad body"

Lelaki berkarakter ”bad boy” memang menarik. Namun, di balik pesonanya yang menggoda, luka yang diberikan pun sering kali tak terkira. Hubungan yang sehat harus dibangun atas dasar penghormatan dan kasih sayang yang timbal balik. Sejak dulu hingga kini, dalam banyak budaya masyarakat, tipe laki-laki bad boy menjadi idaman banyak perempuan. Tingginya kepercayaan diri, dominasi, dan segala sikap yang ditunjukkan bad boy dianggap memenuhi standar maskulinitas masyarakat. Meski bad boy sering menyakiti, nyatanya banyak perempuan yang rela disakiti hingga berulang kali. Dalam dunia hiburan, aplikasi kencan, media sosial, atau pergaulan sehari-hari, lelaki berkarakter bad boy yang sedikit urakan, apa adanya, suka memberontak, tetapi juga dominan dan misterius selalu menjadi pujaan dan diidamkan perempuan. Meski mereka tahu risikonya, pesona ”bocah laki-laki nakal” itu seringkali sulit ditolak. Sebaliknya tipe pria baik-baik alias nice guy yang suka memberi perhatian, hangat, peduli, dan roya...

KRISIS ANAK MUDA

Menikah jadi babak penting perjalanan hidup manusia. Namun, menikah memiliki konsekuensi tanggung jawab pada kebahagiaan keluarga dan pendidikan anak. Kian banyak warga Indonesia hidup melajang dan usia warga yang menikah menua. Keputusan menunda menikah merupakan puncak gunung es persoalan ekonomi. Beberapa alasan menunda menikah ialah mahalnya harga rumah, biaya pendidikan, pengasuhan anak, bahan pangan, ongkos transportasi, dan ancaman pemutusan hubungan kerja. Alasan lain, selektif memilih pasangan, belum jadi prioritas, belum siap mental, dan nyaman sendiri. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2012-2022 menunjukkan proporsi penduduk lajang naik 5,4 persen. Warga lajang pada 2012 sebanyak 40,3 juta jiwa atau 30,1 persen dari kelompok usia 15-49 tahun dan pada 2022 naik menjadi 52,6 juta jiwa atau 35,5 persen. Tren ini berlanjut pada tahun 2023. Jumlah warga lajang naik lagi menjadi 37,2 persen atau 55,8 juta orang. Hal ini berarti pada ta...

BERDAKWAH TANPA KEKERASAN

Untuk mengawali tulisan singkat ini, saya ingin mengutip salah satu perkataan Ulama kharismatik, RKH. Moh muddatstsir Badruddin, "Berdakwah pun kita tidak boleh dengan kekerasan, karena tujuan dakwah adalah untuk kebaikan. Tetapi ketika dakwah menimbulkan keburukan atau kerusakan, maka bukan dakwah lagi; kerusakan namanya. Mari kita berpikir rasional, jangan berdakwah dengan cara kekerasan, karena merugikan dakwah itu sendiri".  Pada dasarnya, berdakwah dengan kebencian dilarang dalam Islam. Karena dakwah adalah ikhtiar sadar untuk mengubah seseorang, sekelompok orang, atau suatu masyarakat menuju kepada kondisi atau keadaan yang lebih baik sesuai dengan perintah Alloh SWT dan tuntunan Rasul-Nya, yakni masyarakat yang bermoral, berakhlak karimah. Dengan demikian, esensi dakwah Islam adalah mengubah segala bentuk penyembahan kepada selain Alloh kepada keyakinan tauhid. Semua jenis kondisi kehidupan yang timpang ke arah kondisi kehidupan yang penuh dengan ketenangan batin. Sepe...

MANUSIA ITU MAKHLUK SERAKAH

Serakah adalah sifat bawaan yang membuat manusia tidak pernah merasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki. Meski dipandang negatif, keserakahan lah yang menggerakkan ekonomi, mendorong kemajuan, dan menjaga eksistensi manusia hingga kini. Untuk meminimalkan dampaknya pada masyarakat, keserakahan perlu diatur. Serakah, rakus, tamak, atau loba adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang sesuai, sepantasnya, atau selayaknya. Sesuatu yang diperoleh itu digunakan untuk kepentingan sendiri, bukan untuk kebaikan bersama, dan sering kali merugikan orang lain. Keserakahan membuat orang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Keserakahan bisa berlaku untuk apa saja, berupa makanan, uang, harta benda, jabatan, kekuasaan, pengaruh, ketenaran, status, hingga urusan seks. Menjadikan istri, anak, menantu, dan keponakan menduduki jabatan politik seperti yang sudah dinikmati, itu rakus. Menjadi ketua umum partai politik hingga beberapa periode. seolah tak ada orang lain ya...

LAKI-LAKI BOLEH MENANGIS

Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan ekstrim, seperti bunuh diri. Jika kita merasa depresi dan mulai berpikir untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalannya kepada tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater. Meminta pertolongan mereka bukan berarti kita lemah. Tenar dan rentan Para pesohor dinilai dekat dengan gangguan kesehatan mental, yang bermuara dari ketenarannya. Penelitian psikologis tentang dampak ketenaran menyebutkan, pengawasan publik yang terus-menerus, harapan yang tidak realistis, dan kurangnya privasi menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi kesehatan mental.  Selebritas kerap kehilangan sistem dukungan sosial dan emosional yang penting untuk menjaga kesehatan mental mereka. Beban ini berlipat ganda apabila mereka laki-laki. Tuntutan sosial kultural pada laki-laki lebih besar sehingga mereka sering tidak mampu atau tidak mau mengungkapkan gangguan mental yang mereka hadapi. Hal ini sejatinya tidak hanya men...