Langsung ke konten utama

Mengkritik Budaya Outfitisme

Beberapa detik sebelum debat dimulai Nu'man kecil naik ke pentas menggantikan gurunya Imam Haman. lawan debat sekaligus penantang merasa tidak selera untuk melanjutkan debat, karena lawanya hanya seorang bocah ingusan dan tidak bersorban. Saat debat dimulai Atheist yang meremehkan si bocah harus menelan pahitnya kekalahan.

Frank Abagnale berhasil menjadi Pilot, Dokter, bahkan kisahnya diangkat ke layar lebar , Catch if you can, sebagai penipu paling ulung di dunia. Hanya karena penampilanya yang begitu meyakinkan.

Di sisi lain, ada seorang pria pengangguran yang berhasil meniduri perempuan cantik jelita hanya karena memakai baju Polisi. Bukan hanya itu, ada seorang dukun yang disembah layaknya Nabi, karena memakai jubah dan peci.

Ternyata, penampilan telah merenggut jutaan korban !!!
dan ternyata juga berkali-kali menyelematkan dari kesialan !!!
Manusia berperadaban begitu membanggakan pakaiannya. Padahal di Padang Mahsyar nanti, semuanya telanjang dan tampak "Boh Lolo'nya". 

Christhoper mccandless, seorang pria yang membakar ijaazah Sarjana dan sennua uangnya dan meimilih untuk pergi mengasingkan diri ke ujung dunia karena muak dengan kemunafikan masyarakat Society dan standard bahagia tanpa dasra yang mereka ciptakan.

sampai kapan kita membohongi diri kita sendiri dan memakai topeng erus meneruss berpura-pura  tersenyum hanya demi membuat orang lain nyaman dengan kita ?

mungkin ini yang menginspirasi sebagian orang untuk menjadi kaum nadis. mungkin kita juga menganggap gila 2.500 orang yang berkumpul i salah satu pantai Australia anpa sehelai benang pun di badan mereka sebagai bentuk solidaritas.

kita terlahir telanjang dan mati pun telanjang, artinya datang membawa apa-apa dan pulang tanpa membawa apa-apa juga. lantas kenapa bersikap jumawa .kita tanah liat, kenapa bersifat langit.

Disclaimer: Tulisan ini bukan merepresentasikan pakaian itu tidak penting. namun saya hanya membenci kepura-puraan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...