Di antara kriteria muslimah yang baik ialah ia yang selalu mampu berbuat baik untuk dirinya dan orang lain. Kriteria hidup seperti inilah yang sampai pada titik sempurna yang sanggup
Namun akan lebih perfek ketika kebaikannya dikemas dengan mengajak diri dan orang lain berbuat baik dan mencegah diri dan orang lain untuk berbuat buruk, atau yang dikenal dengan istilah "Dakwah". Mengenai medan dakwah, diakui atau tidak, mendan laki-laki dan lebih luas dibandingkan perempuan.
Di zaman yang canggih dengan beragam tekhnologi yang dapat membantu para da'i, beraneka ragam Media Sosial seakan menjadi angin segar bagi mereka perempuan muslimah yang siap terjun untuk membagikan konten-konten dakwahnya.
Sebagaimana yang telah diaplikasikan oleh Ustadzah Syarifah Halimah Alaydrus yang selalu Istiqomah membagikan kalam muhasabah di akun resmi Instagram, Facebook, Tiktok, YouTube, dan aplikasi-aplikasi yang lain.
Beliau adalah pendakwah yang handal. Selalu memberi motivasi motivasi dan nasehat baik kepada siapapun di Media Sosialnya. Konten-konten dakwahnya selalu mengikuti trend, baik dari segi desain ataupun isi, sehingga membuat nama beliau masuk deretan pendakwah millenial yang diminati. Maka tidak heran, dari hasil konten dakwahnya banyak kemudian yang menyukai, mengomentari, menyimpan bahkan membagikan postingan dakwahnya.
Jika ada yang nyeletuk "Kan beliau sudah banyak flowersnya. Jadi wajar jika responnya banyak ". Tentu pertanyaan lahir dari kedangkalan berpikir, karena memang faktanya, dulu ketika menitit konten dakwah di Media Sosial, beliau juga sama seperti muslimah lain pada umumnya; miskin like, coment and share.
Perbedaannya ada di siap atau tidaknya. Juga ada pada Istiqomah apa tidaknya dalam berdakwah?
Buktinya banyak kemudian muslimah milenial cerdas yang melihat terang menderangnya dunia dakwah. Sebut saja, Ustadzah Syarifah Sania Bin Umar Muthohhar, Syarifah Fatimah Al-Musawa, Syarifah Aisyah Farid BSA. Dari kalangan Nawaning; Ning Jazil Ploso, Ning Shaila Lirboyo, Ning Imas Lirboyo, Ning Ita Fajria Tamim, Ning Wardah Muhammad Al-Hamidy Banyu Anyar Pamekasan, dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan.
Para penggiat dakwah di yang telah disebutkan di atas, semuanya kompak membagikan konten dakwah, baik berupa nasehat Ulama, sepotong dua potong hadis, satu ayat Al-Qur'an, motivasi mengerjakan amal-amal baik, dan lain-lain.
Beliau tidak menaruh foto pribadinya dengan menampakkan lekuk tubuhnya, apalagi memperlihatkan auratnya. Sebab beliau-beliau sadar, pengaruh sosial media jangkauannya luas. Muslimah sejati akan melihat kesempatan dan peluang kecanggihan teknologi untuk kepentingan Dakwah, dan akan terus semangat menyebar kebaikannya lewat konten di media sosial.
Maka menunggu apalagi muslimah masa kini? Ambil peluang dan kesempatan emas ini. Tunjukkan kreasimu dan mulailah berdakwah lewat Media Sosial pribadimu. Selamat mencoba !
Komentar
Posting Komentar