Sayyidah Khodijah Al-Kubro merupakan perempuan miliarder, tapi ia membuat Baginda Nabi merasa Sayyidah Khodijah lah harta termahal yang dimiliki. Begitupun dengan Baginda Nabi, sangatlah sederhana jauh dibandingkan dengan istrinya. Namun Baginda Nabi membuat Sayyidah Khodijah merasa bahwa segala harta adalah hal yang paling murah dimilikinya.
Saat Baginda menerima Wahyu pertama, sekujur tubuhnya menggigil kedinginan dan ketakutan. Saat itu Baginda Nabi memiliki suku yang besar dan terpandang. Beliau juga memiliki kerabat berpengaruh, bahkan Baginda Nabi juga memiliki sahabat yang amat sangat tulus.
Tapi Baginda Nabi justru memilih perlindungan pada istrinya. Baginda Nabi berselimut hangat kasih sayang istrinya. Kala itu seakan-akan Baginda Nabi berkata kepada Sayyidah Khodijah, "Kamulah tempat teduhku".
Sayyidah Aisyah pernah berkata, "Masih saja kamu mengingat Khodijah, padahal Alloh SWT sudah memberikan ganti yang lebih daripada dia".
Baginda Nabi bisa saja mementingkan yang masih hidup daripada yang sudah wafat. Akan tetapi orang yang setia tidak akan pernah lupa. Baginda Nabi tidak akan pernah lupa terhadap wanita yang dulu pernah menjadi tempat teduhnya.
Sayyidah Khodijah mampu menjadi sosok ayah yang tidak pernah Baginda Nabi jumpai. Sayyidah Khodijah mampu menjadi sosok ibu yang dulu wafat saat Baginda Nabi masih kecil. Sayyidah Khodijah mampu menjadi saudara-saudara Baginda Nabi yang tidak pernah dilahirkan oleh orang tua Baginda. Bahkan Sayyidah Khodijah mampu menjadi uak, paman sekaligus bibiknya.
Baginda Nabi seorang yang setia tidak akan pernah lupa. Baginda Nabi lebih memilih loyalitas kepada wanita yang sudah menjadi mayat bertahun-tahun sebelumnya seraya bersabda, "Demi Alloh, tidaklah Alloh memberiku ganti yang melebihi Khodijah".
Sangat bagus jika kamu menjadi wanita yang cantik, berpendidikan dan berpengalaman. Tetapi jangan sampai lupa untuk menjadi seorang wanita. Kewanitaan adalah sikap bukan bentuk !
Komentar
Posting Komentar