Langsung ke konten utama

Value Wanita

Dalam sebuah penelitian membuktikan bahwa kecerdasan IQ seorang anak mayoritas diwariskan dari seorang ibu. Hal ini bisa terjadi karena yang menentukan kecerdasan terdapat pada kromosom. Wanita diketahui memiliki dua kromosom, sedangkan pria hanya memiliki satu kromosom.  

Dari penelitian di atas bisa disimpulkan bahwa wanita terutama seorang ibu sangat berperan besar melahirkan generasi muda penerus bangsa. Tentu dengan memulai dari dirinya sendiri terlebih dahulu sebagai pendidik yang mempunyai kemampuan, baik secara intelektual maupun spiritual.  

Ahmad Syauqi, pujangga Kairo Mesir yang dijuluki sebagai "Presiden Para Pujangga". Dia mengatakan, "Ibu adalah sekolah. Jika engkau menyiapkan generasi ibu dengan baik, berarti engkau menyiapkan generasi yang berkarakter mulia".

Realita dan fakta di lapangan. Para ulama, secara khusus di negara kita tercinta telah melakukan persiapan itu. Jika pergi ke Pondok Pesantren, mayoritas pondok Putri yang di sebelahnya ada pembatas menggunakan dinding tebal dengan penjagaan yang sangat ketat. Ada juga pondok pesantren yang memang khusus untuk santri Banat (Putri). Hal ini mengindikasikan bahwa para Ulama berupaya mempersiapkan calon-calon ibu di masa depan.  

Pertanyaan besarnya ialah, apakah para muslimah masa kini sudah bisa mengimbangi usaha para ulama tersebut? Apakah muslimah masa kini juga sudah mempersiapkan dirinya sebagai pendidik yang mempunyai integritas kuat untuk anak-anaknya kelak? 

Sedangkan realita di luar, terlebih di pelosok desa, perempuannya dimondokkan hanya karena menunggu sang calon yang juga masih belum boyong dari pesantren. Ada yang sudah niat mondok, tapi di pertengahan sudah ada yang meminang, alhasil putus juga pendidikannya. Mondok tidak lama, ilmu pengetahuannya masih sangat minim. 

Ada juga yang sudah pendidikannya sudah matang, tetapi terbatas hanya dalam urusan duniawi. Masuk dalam dunia akademis, intelektualitasnya tinggi, tapi nuraninya buruk. Tanpa menafikan para wanita di luar sana yang sudah mendapatkan gelar sarjana "Shalihah"-nya. 

Wanita adalah sumber kasih sayang dengan lebih mengedepankan perasaan dalam mendidik dan merawat sang buah hatinya kelak. Seorang ibu pasti lebih cepat menenangkan anaknya yang sedang menangis dengan kelembutan. Sedangkan seorang ayah lebih memilih mata daripada hati. 

Tapi apakah dalam mendidik hanya dengan bekal permainan hati tanpa ada ajaran agama yang ditanamkan kepada seorang anak. Justru di sinilah wanita hari ini harus berpikir yang akan pasti menjadi pendidik di masa depan. Jika sang anak terbiasa dididik dengan nurani, maka dikhawatirkan akan menjadi anak manja. 

Wahai wanita masa kini, terdidiklah kalian sebelum mendidik anak-anaknya nanti. Bagaimana kemudian mendidik anak-anaknya kelak, jika hari ini kalian tidak terdidik. 

Perbanyaklah membaca karena dengan membaca akan bertambah desawa, pengalaman dan pengetahuan. Jadilah wanita yang mempesona dengan akalmu, dan jelita dengan wawasanmu. Karena wanita yang perduli dengan akalnya sebagaimana perduli terhadap perasaannya maka akan bertambah pesona dan kecantikannya. 

Moh Toyyib Zaen 











Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...