Perempuan zaman ini seringkali terpesona tontonan glamor di dunia maya sehingga terjebak memilih pasangan perfecto. Harus putih, mancung, berprofesi, gaji harus jelas dan yang terpenting harus paling mengerti keadaannya. Dalam arti, "Cowok harus mengerti cewek. Cowok harus peka. Cowok harus ngasih bunga, balon. Pokoknya cewek selalu benar." Gitu kan yang kalian mau?
Perempuan zaman ini juga sedang menghadapi doktrinasi pelemahan dirinya sebagai kaum yang sudah banyak melahirkan generasi-generasi emas. Perempuan identik perhiasan yang berjalan di bumi, cantik, mempesona, badan langsing, pakaian mewan, tas branded, manja, baperan, dan semuanya dah ! Males juga yang mau nyebutin. Wkwkkwkw.
Setidaknya ada beberapa contoh yang mungkin menjadi impian perempuan zaman ini. Pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang tayang berhari-hari di tv Nasional. Atau seperti pernikahan Nikita Willy dan Indra Priawan yang Maskawinnya saja emas bertatahkan berlian 9 karat. Atau seperti hubungan percintaan artis-artis luar negeri, dalam hal ini Drama Korea yang sukses membuat perempuan zaman ini kecanduan banget.
Lantas, bagaimana dengan perkawinan impian? Bagi yang perkawinannya ingin diwarnai cinta, tanpa omong kosong belaka, murni karena mengharap Ridho-Nya, mari saya ajak kenalan perempuan anti kagetan menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan, tapi penuh kehangatan.
Pertama, Sayyidah Khodijah Al-Kubro, perempuan berprestasi, kaya raya, cantik jelita, wanita karir, terhormat dari keturunan bangsawan, bersanding di pelaminan bersama pria tampan rupawan, jujur, amanah, dan sederet prestasi yang tidak bisa disebutkan. Beliau adalah Baginda Rosululloh Saw. Pernikahannya dengan Sayyidah Khodijah Al-Kubro merupakan pernikahan impian dengan mahar 20 unta merah, kendaraan termahal di zamannya.
Dimulai dari pernikahannya yang produktif. Dakwah tanpa henti ialah kometmennya yang ditempuh. Kekayaan Sayyidah Khodijah Al-Kubro ludes tanpa sisa sedikitpun. Di tengah-tengah rumah tangga yang sangat bahagia, diintimidasi, diembargo selama kurang lebih 3 tahun. Sayyidah Khodijah Al-Kubro yang semula kaya raya, menjadi miskin. Sayyidah Khodijah Al-Kubro yang semula cantik jelita, menjadi kurus, kering dan sakit-sakitan.
Meskipun demikian, Sayyidah Khodijah Al-Kubro sukses menjadi wanita paling dicintai Baginda Rosululloh Saw, sampai Baginda Rosululloh berkata“Demi Allah, tidak! (Ia) tidak pernah memberi ganti yang lebih baik darinya selama-lamanya,”. Bukan hanya itu, Sayyidah Khodijah Al-Kubro merupakan perempuan pertama yang mendapatkan salam langsung dari Alloh SWT. Suatu ketika malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah Saw; “Sampaikan Salam dari Tuhanmu untuk istrimu Khadijah. Baginya sudah disediakan sebuah istana yang terbuat dari emas. Di dalamnya tak ada lagi kelelahan dan kebisingan.”
Kedua, Sayyidah Fatimah Az-Zahro' dan sayyidina Ali. Kisah cinta dua manusia langit ini merupakan kisah cinta yang sering membuat orang histeris. Siapa yang tidak senyum-senyum membaca kisah mereka dipersatukan untuk mengerahkan segala usaha dan doa hingga menyeduh manisnya ending perjalanan cinta. Sebuah kisah manis dari sekian banyak kisah haru. Rumah tangga miskin, maharnya baju besi, hidup prihatin, susah makan, baju penuh tambalan, bahkan bisa dihitung dengan jari tangan kanan.
Meskipun hidup dalam kesederhanaan, Sayyidah Fatimah Az-Zahro' sukses menjadi Suport sistemnya singa Alloh yang sudah menggaung keras menegakkan dan melanjutkan perjuangan Islam. Begitupun dengan Sayyidah Fatimah Az-Zahro', beliau Sukses meraih istana di surga.
Ketiga, Sayyidah Maryam Bin Imron, saat ujian datang, dia semakin beriman. Wanita mulia yang tidak mempunyai suami tetapi memiliki anak. Dia dihamilkan langsung oleh Alloh melalui perantara malaikat Jibril. Saat badai fitnah menerpa, "Andai saya mati saja sebelum semua ini terjadi." Dalam batinnya. Tapi berhubung Sayyidah Maryam bukan perempuan kagetan, dia tetap memilih sabar. Ia juga tetap mendukung anaknya, Nabi Isa untuk menyampaikan risalah Islam. Nama Sayyidah Maryam sendiri diagungkan oleh Alloh dalam keabadian dan kesucian Al-Qur'an.
Keempat, Ratu Asiyah yang menikah dengan raja diktator, memerintah dengan tangan besi. Ratu Asiyah berakhir dengan tragis dibunuh oleh suaminya sendiri. Kehidupan keluarganya penuh dengan polemik. Pernikahan Ratu Asiyah memang jauh dari kata romantis, tapi siapa sangka, ia sukses mendapatkan istana mutiara di surga, bahkan di penghujung usianya Ratu Asiyah tertawa.
Begitulah empat perempuan yang anti kagetan. Mulai dari yang jomblo seumur hidup sampai yang bersuamikan manusia paling durhaka dalam sejarah peradaban Islam. Bagaimana perempuan masa kini? Apakah sudah siap dalam mengarungi kehidupan yang penuh perjuangan dan tantangan demi mendapat Ridho-Nya? Maka dari itu, berhentilah berimajinasi ala drama Korea. Fokuskan untuk kemenfaatan dan prestasi menuju alam keabadian.
Moh Toyyib Zaen
Sunan Ampel 05.
Komentar
Posting Komentar