Langsung ke konten utama

JATUH CINTA?

Sebelum panjang lebar menulis cinta, terlebih dahulu saya ingin mengutip Kalamnya As-Syahid Syeikh Muhammad Sa'id Romadhon Al-Buthi, "Seandainya Islam membicarakan suatu peristiwa, dan peristiwa itu hendak memberi tahu esensi dan keistimewaannya, Islam pasti mengatakan, "Sesungguhnya struktur penyusunannya adalah cinta". 

Masih Kalamnya Al-Buthi, "Islam tidak pernah melarang untuk jatuh cinta, yang dilarang dalam islam adalah tindakan-tindakan negatif yang mengatasnamakan cinta". Jadi sudah jelas, bahwa jatuh cinta tidak ada larangan selama masih dalam tahap positif. Eitzzz.... Tapi cinta pada tulisan ini bukan cinta monyet, cinta alay bin lebay. Tapi cinta yang romantis. Xixixixixixi

Orang yang jatuh cinta pasti selalu menyebut namanya. Berpikir dan mencoba mengerti perasaannya dengan hati. Kemudian hati mencari, mengamati, mengobservasi lalu menganalisa hingga menemukan kesimpulan. 

Ketika hati menjadi ujung tombak, maka seberapa jernih hati itu memahami. Jika hati hitam pekat, maka cinta akan ngeblur. Sekilas dari pandangan mirah jambu, ternyata kelabu. Sekilas dikira musim panas, ternyata musim hujan. Senyumannya, diskusinya, perhatiannya menimbulkan persepsi ada hati. Sebenarnya tidak ada udang di balik batu, hatimu saja yang kepedean. Ternyata kamu kegeeran ! 

Ketika kotor, hati menjadi bodoh menginterpretasikan sesuatu. Setiap titik petunjuk akan dimaknai sembarangan. Pertemuan di kantin, kesukaanya sama, melihat dalam setiap postingan, kemudian disimpulkan mungkin ini pertanda jodoh dari Tuhan. Dalam batin penuh kegirangan ! Terlalu percaya diri tingkat tinggi. 

Sebaliknya, ketika bersih hati akan pintar menemukan sesuatu. Ini tepat dan ini tidak tepat. Ini berpeluang pahala dan ini berpeluang dosa. Ini melejitkan keimanan dan ini menjerumuskan keimanan. Hati akan jeli melihat dan pandai memahami. 

Hati yang bersih dan jernih ingin selalu terkoneksi dengan sang maha cinta. Dia akan merindukan tidak berkesudahan, seraya mengharapkan pertemuan. Tidak hanya itu ! Hati yang jernih juga akan sangat tidak setuju dengan kemaksiatan. Setetes titik hitam, cukup dia tidak mau berkesudahan untuk mengulanginya kembali kejelekan yang dilakukan. Membuat pemiliknya resah, merasa bersalah, kemudian membersihkannya dengan kesungguhan pertaubatan. Terus berjuang untuk membuat hati jernih. Sat-set membersihkan noda-noda hitam dengan senantiasa berbuat baik dan berpikir positif. 

Saat jatuh cinta pada-Nya, maka tidak akan ketagihan dengan cinta-cinta yang lain, karena ketinggian cinta-Nya membuat cinta yang lain terasa rendah dan karena cinta-Nya pula yang besar membuat cinta yang lain teramat sangat kecil. 

Bagaimana? masih mau bilang cinta-Nya gak romantis? 

Moh Toyyib Zaen
Uinsa Surabaya 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...