Langsung ke konten utama

THE POWER OF HUSNUDZON

Dulu dikisahkan ada sekolompok perampok yang berniat melangsungkan aksi kejahatan. Sebelum sampai di lokasi, para perampok itu berjumpa dengan seorang laki-laki yang menanyakan maksud dan tujuannya. 

Salah satu dari mereka ada yang menjawab, "Kami hendak pergi berperang di jalan Alloh." Setelah mendengar jawaban mereka, bapak itupun mempersilahkan dan mengajak mampir ke rumahnya. Di rumah bapak tersebut, mereka dimuliakan, disambut berbagai macam suguhan makanan dan disemangati. Sebelum berangkat laki-laki itu menitip pesan untuk menjaga kemurnian niat mereka selama perjalanan berperang. 

Saat itu, kebetulan ada salah satu keluarganya sakit. Maka dibawalah untuk melihat dan minta mendoakan agar cepat diberikan kesehatan. Yang terbesit dalam benak si tuan rumah, doa-doa orang-orang baik akan mudah diterima dan Insya Alloh Qobul (Diterima). Karena terpaksa dan menutupi identitasnya, para perampok itu memanjatkan doa-doa terbaik dan meniupkannya kepada keluarga tuan rumah yang sakit. 

Tidak lama kemudian para perampok pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju Medan perang, padahal sebenarnya mereka akan melangsungkan tindak kriminal. Para perampok mulai merampas harta orang-orang hingga kantong yang di bawanya penuh dan bermaksud untuk pulang ke rumah masing-masing. 

Berhubung jalan pulang melintasi jalan orang baik tadi yang sudah menyuguhkan berbagai macam makanan, maka mereka berinisiatif untuk lagi sebagai bentuk penyamaran bahwa dirinya benar-benar pulang dari Medan perang dan seakan-akan tidak pernah terjadi kejahatan apapun. Si tuan rumah dengan senang hati menyambut mereka kembali dengan sepenuh hati. Tuan rumah mengawali pembicaraannya, "Segala puji Alloh SWT yang sudah mengirim para tuan-tuan di gubuk kami. Berkat kalian kami sekeluarga mendapatkan kebaikan dengan cara Alloh SWT menyembuhkan keluarga kami yang sakit sebab doa-doa para tuan-tuan yang mulia." Mendengar cerita tuan rumah, para pelaku perampokan itu kebingungan seraya menatap satu sama lain. 

Tuan rumah ini memiliki penilaian dan cara pandang yang positif. Sebab sudah Husnudzon, Alloh SWT mengabulkan permohonan sembuh sekalipun melalui perantara doa-doa kita orang jahat. Sementara kita, tidak pernah Husnudzon mendapatkan rezeki yang halal dan menjauhi kebiasaan burunk ini." Ucap salah satu dari mereka. 

Di akhir kisah, semua dari perampok itupun sadar dan bertaubat sekaligus belajar supaya selalu berprasangka baik dalam kondisi apapun Kepada Alloh SWT. 

Stadion Kerapan Sapi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...