Dari Ka’ab al-Ahbar: ” Tatkala Alloh Swt berkehendak untuk menciptakan Baginda Nabi, Dia memerintahkan Jibril AS untuk membawakan segenggam tanah putih yang merupakan tanah tempat Baginda Nabi dimakamkan nanti. Maka diulilah tanah tersebut dengan air Tasniim (air syurga) lalu dicelupkan ke dalam sungai-sungai syurga. Setelah itu, dibawakan dia berkeliling ke serata langit dan bumi. Para malaikat pun mengenali Baginda Nabi dan keutamaan baginda sebelum mereka mengenali Nabi Adam AS.
Sebagai tuan bagi seluruh manusia seperti yang dijelaskan dalam sebuah Hadist:
انا سيد ولد ادم ولا فخر
"Aku adalah pemuka (pemimpin) anak Adam (umat manusia) dan tidak ada rasa bangga (sombong)." Baginda Nabi orang termulia di antara segenap manusia, mulai dari manusia yang pertama hingga terakhir, bahkan beliau yang paling sempurna dan termulia jika dibandingkan dengan seluruh makhluk yang ada di dimensi jagat raya.
Syaikh Ibrohim Al-Laqoni dalam Nadzhor Jauharoh tauhidnya;
وَأَفْضَلُ الخَلْقِ عَلَى الإطْلاقِ *** نَبِيّنَا فَمِلْ عَنِ الشقَاقِ. (جوهرة التوحيد)
Di bidang rupa, Baginda Nabi yang paling sempurna, bahkan Nabi Yusuf yang ketampanannya sangat super dan merupakan godaan paling berat bagi perempuan Mesir di masanya tidak lebih separuh dari ketampanan Baginda Nabi.
Di bidang akhlak cerminan dari kesempurnaan dan batin dan keseimbangan potensi, Baginda Nabi merupakan orang yang paling maksimal menyerap akhlak Alloh SWT ke dalam dirinya dibandingkan dengan siapapun, sehingga hadirat-Nya merasa perlu untuk turun tangan memberikan sanjungan terhadap keagungan akhlak Baginda Nabi. Sebagaimana termaktub dalam Suroh Al-Qolam ayat ke 4.
Posisi akhlak di atas ilmu dan kemuliaan Baginda tidak lain karena pantulan dari akhlak agung Baginda Nabi, maka sudah bisa dipastikan bahwa ilmu dan kemuliaan Baginda Nabi berada jauh di atas ilmu dan kemuliaan para Nabi dan Rosul-Nya yang lain. Sungguh betapa mulia dan indah-Nya Baginda Nabi.
Syaikh Yusuf Al-Nabani guru Hadrostus Syeikh KH. Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa Nur Baginda Nabi merupakan sesuatu yang pertama kali diciptakan dan menjadi sumber dari segala penciptaan di alam semesta ini. Begitupun dengan malaikat yang lebih dahulu mengenali junjungan Baginda Nabi sebelum mengenali Nabi Adam AS, manusia pertama yang diciptakan Oleh Alloh SWT di alam semesta.
Meskipun derajatnya sudah tidak bisa ditandingi, Baginda Nabi tetap tidak mau diistimewakan. Pernah suatu ketika Kaum Muslimin mendirikan Masjid pertama. Semua kaum muslimin yang jumlahnya tidak begitu banyak, Baginda Nabi juga ikut andil mengambil batu dan dijepit di perutnya. Abu Hurairah RA melihat kejadian itu langsung menawarkan diri, tapi Baginda Nabi malah menolaknya.
Bukan hanya itu, pernah suatu ketika Baginda Nabi dan para sahabat berada di perjalanan sepakat untuk makan bersama. Para sahabat bagi-bagi tugas. Ada yang menyembelih kambing, ada yang nguliti dan ada juga yang memasak. Begitupun dengan Baginda Nabi yang tidak mau ketinggalan juga sama-sama mengambil bagian. Baginda Nabi berkata, "Saya bagian yang mengambil kayu bakarnya". Masya Alloh.
Baginda Nabi selalu menjadi Roul model dalam segala hal. Begitulah kesempurnaan Baginda Nabi tapi masih bisa renda hati. Mengutip Bait Burdah 38;
فَاقَ النَّبِيِّيْنَ في خَلْقٍ وفي خُلُقٍ ... وَلَمْ يُدَانُوْهُ في عِلْمٍ وَلَا كَرَمِ
“Beliau melebihi para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan maupun budi pekertinya. Dan para nabi terdahulu takkan menyemai Rasululloh Saw, baik dalam ilmu maupun kemulianya”.
Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, 12 Robiul Awal 1444 H.
Komentar
Posting Komentar