Langsung ke konten utama

KITA SUKA KARENA CINTA

Rasa suka pada hakikatnya dipicu oleh tiga hal; etika, estetika dan Logika. Begitulah menurut penuturan para ahli Psikologi. 

Etika merupakan sikap dan tingkah laku sopan santun dan penuh tatakrama akan menimbulkan rasa simpati orang lain. Etika dalam bahasa lain adalah akhlak, orang Madura biasa menyebutnya "Tengka". Logika merupakan pola pikir yang cerdas. Logika mempunyai daya tarik tersendiri, bahkan kadang melampaui Good looking yang minus kecerdasan. 

Sedangkan estetika merupakan keindahan, keelokan dan kesempurnaan jasmani. Bisa dipastikan setiap perempuan waras pasti akan menyukai laki-laki yang tampan rupawan. Begitupun sebaliknya, laki-laki normal pasti mengidamkan Perempuan cantik jelita penuh keanggunan. 

Jika suka rupa manusia, maka Baginda Nabi adalah sosok yang Paling tampan rupawan sejagat raya. Jika suka karena kecerdasan manusia, maka Baginda Nabi tidak sebanding kecerdasannya dengan siapapun di muka bumi ini, bahkan nabi-nabi sebelum Baginda. Terbukti Baginda sukses dalam segala hal, mulai dari memimpin ummat, kepala Negara, management bisnis, Kepala rumah tangga, strategi perang, politik dan masih banyak lagi yang tidak terhitung jumlahnya. 

Jika suka karena budi pekerti Manusia, maka budi pekerti Baginda Nabi tidak tanggung-tanggung, langsung dari benda Langit (Al-Qur'an). Al-Qur'an memberikan gelar dengan berbagai macam pujian akan kesantunan, kepedulian, akhlak mulia dan keteladanan yang sangat memukau. 

Dalam Kitab Fathul Mu'in dijelaskan bahwa "Bahkan dari pada sholat, mengenalkan sosok Baginda Nabi kepada anak-anaknya harus lebih didahulukan." Begitulah kewajiban pertama bagi orang tua. Dongengkan keteladanan Baginda, latih mereka dengan gemar Sholawat serta tanamkan rasa cinta, agar mereka tumbuh menjadi generasi perindu Baginda Nabi. 

Bicara Cinta, Baginda Nabi itu amat sangat mencintai Ummat-Nya. Dalam beberapa kisah keteladanan beliau cinta untuk Ummat-Nya sangat besar, bahkan ketika Malaikat mau mencabut nyawanya, bisa-bisanya Baginda Nabi masih menyebutkan kalimat "Ummati.... Ummati.... Ummati...." Dengan suara lirih. 

Ya Alloh, tumbuhkan, lebahkan buahkan tanah hati yang gersang ini dengan luapan cinta dan rindu terhadap yang mulia Baginda Nabi. Aamiin

اللهم صل على سيدنا محمد

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...