Terkadang manusia merasa sangat sulit bergerak untuk pengembangan dirinya sendiri. Alasannya karena harus selalu begini dan begitu. Bosan dengan peran yang tak pernah berkesudahan, lelah berlari dalam waktu yang lama, tapi tak kunjung mencapai garis finis.
Seharusnya mereka harus tahu bahwa kewajibannya ialah mengabdi dan memberi, memaksimalkan potensi yang diberikan secara cuma-cuma hingga sang Qodhi Robbul Izzati menyelesaikan perannya di muka bumi.
Mari belajar dari alam semesta bahwa ia tidak pernah lelah memainkan peran tertentu, meskipun ia mengulangi siklus yang sama setiap detik, ia tidak pernah diapresiasi atau dianggap setelah memberi.
Makhluk Alloh pertama tugasnya hanya berdiri tegak tidak singgah kemana-mana, umurnya ratusan tahun. Sebab makhluk yang satu ini, manusia bisa bernafas, bisa dijadikan tempat berteduh kala panas menyengat, walaupun sering kali habis diberantas. Lantas makhluk Alloh yang bernama pohon, apakah perannya sangat membosankan...?
Makhluk Alloh yang kedua, perannya tanpa kasat mata, tapi dampaknya luar biasa. Ribuan tahun tidak kemana-mana, terkubur di kedalaman bawah tanah menjadi paku bumi. Lantas makhluk Alloh yang bernama batu apakah perannya sangat membosankan?, hanya diam, tidak terlihat, tidak diapresiasi sama sekali oleh dunia.
Makhluk Alloh ketiga, perannya kasat mata. Umurnya sudah miliaran tahun. Bola api yang tidak pernah bosan menjalankan peran memfusi puluhan juta ton metrik hidrogen setiap detik. Menjadi sumber energi manusia, meskipun sudah menjalankan peran sehebat itu, tidak pernah dipuji, tapi ia tetap terbenam pamit penuh senyuman. Di pagi hari, dengan semangat ia terbit dari ufuk timur dengan senyum yang sangat indah. Lantas makhluk Alloh yang bernama matahari, apakah perannya sangat membosankan?
Sesekali manusia harus melihat makhluk Alloh yang lain di sekitarnya, agar bisa Istifadah. Contoh sebagian kecil dari mereka di atas, manusia belajar cara ta'at tanpa berkesudahan.
Uinsa Surabaya
Komentar
Posting Komentar