Langsung ke konten utama

SEONGGOK DAGING BERMIMPI BESAR

Beberapa waktu lalu setelah pulang dari kampus saya disuguhkan tulisan di blog gurunda sekaligus kakanda. Beliau yang selalu mengajarkan nilai-nilai kesabaran dan keistiqomahan. Pokoknya beliau Suport sistem bangetlah ! 

Kamu pasti bisa ! Kalimat yang sering didengar ketika mengedukasi dan memotivasi seongok daging ini. Sekilas memang tidak bisa dibayangkan akan terwujud, mengingat rintangan yang membentang sepanjang perjalanan perjuangan. Tapi bagi orang yang mempunyai cita-cita tinggi tidak butuh masuk akal untuk bermimpi besar, karena mimpi tidak dikatakan tinggi jika belum irasional. 

Seonggok daging lahir dari rahim suci Perempuan ingin bermimpi besar, hingga harus bergantung kepada kuasa yang maha perkasa di bawah naungan doa-doa terbaik yang dilantunkan dalam setiap sujudnya. 

Mimpinya sangat mulia, hingga seongok daging yang kotor perlu menempel kepada Dzat yang maha bijaksana. Maka mulai sejak kecil dititipkan di tempat suci untuk kemudian digembleng menjadi manusia yang manusiawi. Dari tempat suci inilah bisa memurnikan hatinya untuk mengikuti jejak langkah pendahulunya. 

Di usia yang sudah sangat matang, ia lebih memilih jalan terjal, melintasi semak belukar yang bernama kemalasan dan keluar dari zona nyaman. Semangatnya mencuat setelah membaca kisah-kisah inspiratif dari kitab-kitab klasik, seperti Al-Ulamau Al-Uzzab, Qimatus Zaman, Shofahat Min Shobril Ulama' dan beberapa kitab klasik lainnya. Seonggok daging mempunyai harapan, Meskipun tidak sealim dan sehebat para pesohor yang tercantum dalam lembaran kertas dengan tinta emas, minimal bisa mengikuti setetes perjalanan yang sarat dengan pengorbanan dan perjuangan. 

Mereka semua bukanlah orang kaya raya dan tidak langsung Alim seketika, hanya ada kemauan tinggi dalam dirinya ingin merubah pola hidup lebih produktif lagi. Kesengsaraan selama menuntut ilmu bukan hanya karena tidak mampu membeli peralatan, tapi lebih diri itu, mereka juga sering didera kelaparan. 

Beberapa rak Kitab dari berbagai macam ilmu pengetahuan melimpah ruah dinikmati oleh penuntut ilmu di zamannya hingga lintas generasi saat ini. Siapa sangka dari kegigihan dan kemauannya yang tinggi mampu membuat Alloh dan Rosul-Nya rindu, juga membuat para malaikat cemburu. 

Hari ini tiba pada giliran kita. Seonggok daging yang ingin mewujudkan mimpi-mimpi besarnya dengan menciptakan jejak-jejak abadi penuh makna, jejak yang mengikuti pendahulunya; para Nabi, Sahabat, Syuhada' dan Salafus Sholeh. 

Berkawanlah dengan mimpi besar dan pastikan ketika tiba saatnya memasuki liang lahat dengan goresan tinta emas prestasi, bukan memanggul serangkaian episode rebahan sepanjang hari. 

Gedung Madrasah Tsanawiyah
14 Muharrom 1444 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...