Langsung ke konten utama

KUMPULAN HARI YANG DILALUI

Atas beberapa kesibukan akhir-akhir ini. Tanpa disadari kalau ternyata seonggok daging berkurang lagi usianya. Leh kok berkurang, bukan bertambah ya? 
Bertambah jika usia dimaksimalkan untuk kemenfaatan, maka meskipun usia belasan tahun, tapi pahala seperti orang yang hidup ratusan tahun. 

Berbeda jika usia dibuang cuma-cuma, maka yang ada usia berkurang tanpa sedikitpun ketaatan. Hidup puluhan tahun, tapi pahala seperti orang yang hidup belasan tahun. Naudzubillah. 

Hari berlalu dengan begitu cepat, dan dunia tidak akan pernah kasihan untuk mengulangi kembali. Cara terbaik untuk menebusnya dengan mengevaluasi. Jika hari ini turun satu anak tangga, maka besok harus naik tiga sampai empat anak tangga. Terkadang manusia tidak mau belajar mengerti, hingga beberapa kali jatuh ke lubang yang sama. Kemudian dengan angkuhnya mulai menghakimi Alloh tidak sudi menerimanya kembali.  

Manusia diciptakan sepaket dengan kelemahan dan kekurangan, namun dalam hal ini bukan berapa banyak merasakan kegagalan, tapi tentang seberapa kuat untuk bangkit kembali meraih kemenangan. 

Tentang kumpulan hari yang terlalaikan asik dengan kesibukan tanpa sedikitpun ada peran. Ribuan hari itu pergi tanpa pernah berpamitan. Ribuan hari itu mencatat penikmatnya sebagai pecundang atau pemenang. 

Mari renungkan bersama tentang hari yang hilang tanpa ada syukur, hari yang sirna tanpa komitmen untuk menjadi hamba-Nya yang lebih produktif lagi dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Maka dari itu, jangan sampai pagi hari disibukkan mengejar ambisi dunia tanpa ada makna. Atau jangan sampai malam hari berlalu penuh kelalaian bermuara kemaksiatan. Bahaya !

Buka selebar-lebarnya jendela hati agar cahaya itu melenyapkan semua keangkuhan dan kebiadaban bisikan-bisikan setan. Segelap apapun hari ini akan bisa cerah kembali. Seperti halnya langit gelap gulita, berangsur kemerahan hingga terang benderang. 

Maka dari itu, Jangan pernah menggagap diri sendiri paling rapuh, paling runtuh, paling maksiat, paling bejad, paling bangsat hingga akhirnya pasrah dan tidak mau melihat jika kasih sayang-Nya tidak pernah redup. 

Akhir kata, di hari ulang tahun ini, Semoga saya pribadi lebih produktif lagi, lebih baik lagi dan lebih tekun lagi. Untuk teman-teman yang sudah mengucapkan "selamat" Ulang tahun secara langsung atau via internet kami pribadi sangat senang sekali karena di sana ada anugerah, harapan, kesempatan baru untuk memperbaiki kumpulan hari yang kelam dilalui. 

07 September 2022
UIN Sunan Ampel Surabaya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...