Langsung ke konten utama

JANGAN TERBURU-BURU MENJUDGE ORANG YAHUDI

Tulisan ini akan membahas topik Yahudi yang tidak pernah habis diperbincangkan dan selalu menarik untuk didiskusikan. Bagaimana mereka sampai ke kota Madinah? Apa kekurangan dan kelebihan mereka dan yang terakhir, mengapa mereka mengkhianati Kanjeng Nabi Muhammad Saw? 

Sebelumnya perlu diketahui bahwa banyak sekali literatur menuliskan sejarah asal usul Yahudi. Bible misalnya mempunyai versinya sendiri. Begitupun dengan Thalmud dan literatur-literatur lainnya. Tapi dalam tulisan ini fokus dengan melihat dari sudut pandang Al-Qur'an dan berdasarkan buku-buku sejarah yang diketahui oleh penulis. Jadi jika ada perbedaan pendapat mari diskusikan dengan kepala dingin tanpa memakai muka merah seraya mengeluarkan urat leher. 

Bicara tentang Yahudi cakupannya sangat luas sekali, karena Yahudi sendiri bisa menjadi sebuah Agama, etnis, suku bangsa bahkan yang terbaru bisa menjadi sebuah Negara. Namun dalam tulisan ini yang menjadi titik tekan adalah bagaimana Yahudi sebagai Agama dan etnis, bukan sebagai suku bangsa atau negara seperti yang dikenal sekarang, karena demikian akan penjang dan butuh kajian yang sangat mendalam. 

Yahudi adalah agama Samawi yang turun 2000 tahun sebelum terutusnya Kanjeng Nabi Muhammad Saw dan Kitab pedomannya adalah Taurot. Mengenai asal kata Yahudi banyak sekali refrensi. Di antara yang paling mendekati pembenaran dan paling banyak dipakai oleh pakar-pakar sejarah mempunyai arti "Kembali" diambil dari kata Hadaa Yahudu Haudan. Kembali ke jalan yang lurus setelan sebelumnya tersesat dan dan dijadikan budak oleh Fir'aun. Maka kemudian Alloh SWT mengutus Nabi-Nya yang bernama Musa AS untuk menuntun kaum Yahudi ke jalan yang benar. Dari sinilah kemudian lahir penamaan Yahudi. 

Dari riwayat yang lain dijelaskan bahwa asal usul Nama Yahudi diambil dari anak kakek moyang mereka yang bernama Nabi Ya'kub. Nabi Ya'kub sendiri mempunyai 14 anak dan yang paling terkenal ialah Nabi Yusuf AS. Dari salah satu saudaranya Nabi Yusuf ini ada yang bernama Yahuda. Lantas bagaimana dengan istilah Nama Israel yang banyak sekali disebutkan dalam Al-Qur'an?

Israel yang dimaksud dalam tulisan ini bukan etnis bukan sebuah negara. Jadi Israel yang banyak tercantum dalam Kitab Al-Qur'an adalah penisbatan untuk keturunan Nabi Ya'kub. Dalam arti Israel yang dimaksud anak turunan dari Nabi Ya'kub, karena Israel sendiri nama lain daripada Nabi Ya'kub. Israel berasal dari bahasa Ibrani, yakni Isra dan El. Isra artinya Hamba dan El sendiri mempunyai arti Tuhan. 

Definisi Israel sendiri banyak persepsi. Apalagi sejak Zionis mengikrarkan Israel sebagai negara. Dahulu, jauh sebelum Zionis mengikrarkan Israel sebagai negara hanya dikenal oleh orang-orang sebagai etnis keturunan dari Nabi Ya'kub. Tapi saat ini Israel sendiri bias karena tidak semua yang berdomisili di Israel itu orang Yahudi. Jadi tidak bisa ditarik kesimpulan atau mengerenalisir kalau Israel negaranya adalah Yahudi atau Yahudi adalah orang Israel. Tapi yang sudah pasti ialah zionis sudah pasti Yahudi. 

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN ORANG YAHUDI.

Ketika merujuk Definisi Yahudi yang tersirat dalam Al-Qur'an Inna Hudna Ilaika dalam Suroh Al-A'rof ayat 156, yang asal katanya Hadaa-Yahudu-Haudan berarti penamaan Yahudi muncul setelah melakukan penyembahan terhadap anak sapi terbuat dari emas yang dipelopori oleh Samiri. 

Kronologi yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, tepatnya di Suroh Al-Baqoroh. Ketika Alloh SWT memerintahkan Nabi Musa AS untuk pergi ke gunung Tursina dalam rangka menerima Wahyu Taurot. Sebelum berangkat, Nabi Musa menitipkan kaumnya pada saudaranya Nabi Harun AS dan berpesan agar tetap menyembah Alloh SWT dan jangan sekali-kali berani menyekutukannya. Karena memang dasarnya orang Yahudi keras hati dan kepala, mereka membuat anak sapi dari emas dan disembah bersama-sama. 

Ketika Nabi Musa masih berada di gunung Tursina, orang-orang Yahudi menyuruh orang yang bernama Samiri membuat alat peraga untuk menyembah Alloh. Samiri yang dari awal sudah menyembah berhala menjadikan kesempatan emas ini, maka kemudian mengajak kaum Yahudi untuk mengambil seluruh emas yang dibawa dari Mesir kemudian memasukkannya ke dalam api. Singkat cerita jadilah patung anak sapi terbuat dari emas dan anehnya mereka menyembah patung emas yang dibuat sendiri. 

Nabi Harun yang menyaksikan kejadian itu, terus mengingatkan mereka agar kembali ke jalan yang benar dengan tidak menyekutukan Alloh SWT. Tapi Nabi Harun AS malah diancam. Padahal sebelumnya Alloh sudah meyakinkan mereka melalui Nabi Musa AS dengan Mukjizat-Nya; tingkat berubah menjadi ular, tangan Nabi Musa bisa mengeluarkan cahaya dan yang paling dahsyat adalah membelah lautan. Dari sini bisa diketahui kekurangan orang Yahudi. Mereka keras kepala, pembangkang, sombong dan tidak tahu diri. 

Dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa Alloh SWT memberikan kelebihan kepada kaum Bani Israil atas segala ummat yang lain. Hal ini berdasarkan Ayat Al-Qur'an dalam Suroh Al-Baqoroh ayat 47. Tapi di beberapa Ayat Al-Qur'an yang lain, Alloh menghinakan kaum Yahudi hingga mereka dikutuk menjadi babi dan kera. 

Dalam Tafsirnya, Ibnu Jarir At-Thobari menejalaskan maksud daripada kelebihan yang diberikan kepada orang Yahudi hanya berlaku kepada pendahulunya karena banyak yang menjadi Nabi dan Ulama. Ummat terbaik tetap, ummat Nabi Muhammad Saw. Meskipun demikian, Ummat Islam harus mengakui sepak terjang orang Yahudi. Banyak dari mereka hebat versi dunia. Padahal dilihat dari jumlah populasi sedikit yakni 15,2 juta, jauh dari penduduk islam mencapai 2 M yang tersebar di 200 negara. 

Nama Albert Einstein Ilmuan Fenomenal, Michael Dell Founder Dell Computer, George Soros Investor Fenomenal, David Beckham mantan Bintang sepak bola, Mark Zuckerberg Founder Facebook dan Gal Gadot Bintang Hollywood yang pernah memerankan Wonder woman mereka semua adalah orang-orang Yahudi. Selain mereka mempunyai kekurangan, tapi mereka juga mempunyai kelebihan. Satu hal yang membuat mereka seperti sekarang. Yaitu keyakinannya yang sangat mendalam pada Talmud; kitab taurat yang sudah lama sekali dirubah dan tidak bisa dijamin keasliannya. 

Belajarlah Kepada orang Yahudi yang percaya pada Kitab tidak original saja membuat beradidaya menguasai dunia. Lantas bagaimana dengan orang Islam yang 2 Miliar di dunia punya kitab samawi Reel tidak pernah dirubah. Hal ini bisa dibuktikan dengan mengambil teladan dari Al-Khawarismi yang sudah menemukan Al-jabar setelah membaca Suroh An-Nisa'ayat 14-15. Dari Al-jabar mungkin kecanggihan teknologi dan kemajuan peradaban tidak akan sampai di titik ini.  

Uinsa Surabaya fakultas Dakwah & MKPI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...