Langsung ke konten utama

ISLAM VS YUNANI

Pada sekitar abad ke 800 sebelum Masehi, ada seorang raja bernama Raja Midas yang mempunyai julukan "Tangan Emas". Latar belakang kenapa Raja Midas dijuluki sebagai tangan emas tidak lain karena ia pernah menolong orang penting bernama silnenios, gurunya Dionisos, dewa anggurnya mitologi Yunani. 

Atas kejadian ini, dewa anggur sangat berterima kasih kepada raja Midas karena sudah memperlakukan gurunya dengan sangat baik. Sebagai bentuk wujud terima kasih menawarkan permintaan apa saja yang di mau. Dengan keserakahannya, Raja Midas meminta segala sesuatu yang disentuh bisa berubah menjadi emas. Sejak saat itu segala sesuatu yang disentuh berubah menjadi emas. 

Berbeda dengan tokoh islam yang terkenal super duper kaya. Asli pria yang satu ini Crezy Rich, bahkan ia dijuluki sebagai tangan emas karena memang Setiap bisnis dan projects yang dihendel atas Idzin Alloh SWT pasti menghasilkan omset penjualan fantastis. 

Di kalangan sahabat sampai beredar ungkapan kalau tokoh yang satu ini jika mengambil sebuah batu saja, di balik batu itu pasti ada butiran emas. Sampai ada ungkapan seperti itu di kalangan sahabat karena memang tokoh yang satu ini sangat mahir meracik bisnis. Beliau adalah Abdurrahman bin 'Auf, salah satu dari sahabat Rosululloh Saw yang dikenal dengan kekayaannya yang fantastis. 

Raja Midas meminta kekayaan kepada dewa anggur karena dia tamak. Setelah mendapatkan kekuatan yang bisa merubah segala sesuatu yang disentuh bisa jadi Emas, sang raja menyesal. Aristoteles mengatakan, "Raja Midas akhirnya mati karena permintaannya yang sia-sia." Bisa dibayangkan secara rasional, ketika sang raja makan, ternyata makanannya berubah menjadi emas. 

Berbeda dengan Abdurrahman bin 'Auf, miliarder satu ini tidak meminta kaya kepada Alloh, tapi Alloh yang menganugerahkannya. Abdurrahman bin 'Auf tidak pernah merasa sombong dengan hartanya yang banyak, ia juga tidak tamak, bahkan semua kekayaannya untuk mensuport kemajuan islam sebagai investasi jangka panjang (Akhirat). 

Ketika Abdurrahman bin 'Auf dan Kafilah dagangannya tiba-tiba ke Madinah, terdengar kabar bahwa Rosululloh Saw wafat, ia sangat sedih dan di waktu yang sama ia mendapat kabar dari Ummu Aisyah RA bahwa Rosululloh Saw bersabda, "Abdurrahman akan masuk Surga dalam cara merangkak."  

Mendengar sabda Nabi, Abdurrahman bin 'Auf langsung panik. Padahal sudah jelas masuk surga, tapi hanya karena dengan cara merangkak masih panik. Itulah Para Sahabat ! Tidak seperti kita di zaman ini, meskipun berbicara Adzab, siksa kubur dan Neraka masih cengengesan dan tertawa terbahak-bahak. Seketika itu Abdurrahman bin'Auf tanpa berpikir panjang, 700 ekor unta beserta dagangnya langsung beliau sedekahkan ke fakir miskin dan harapannya hanya satu, yakni agar Alloh SWT memasukkannya ke surga dengan cara yang lebih cepat. 

Bisa dibayangkan ya, 700 ekor unta beserta dagangnya berkisar berapa ratus miliar gak tuh ? Para sahabat memang tidak ada duanya, mereka semua hebat-hebat dan super duper kerren banget. Semoga kita generasi penerus bisa meniru meskipun tidak seratus persen, minimal 0,1 persen lah. Aamiin. 

Uinsa Surabaya 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...