Keriput tulang pipinya merupakan gambaran perjuangan. wajahnya yang sudah keriput, tangannya yang sudah tidak lagi halus, bahunya yang dulu kekar kini kurus dan terbungkuk. Itu semua karena pengorbanan demi kebahagiaan dan kesuksesan anaknya.
Saat mengandung, ibu selalu membawa kemanapun ia pergi selama kurang lebih sembilan bulan. Dalam kelapnya malam, terkadang mereka berdua tidak tidur nyenyak hanya karena sang buah hati merengek. Seketika ibu terbangun menyusui dan ayah-pun terjaga. Ah..... Mereka tetap semangat dan ikhlas menjalaninya. Ngapain juga diungkit-ungkit !
Moment paling indah saat kecil dulu adalah anak baru masuk sekolah dan ibu mengantarkannya. Bahkan tidak pulang, juga ikut sekolah dalam kelas untuk mendampingi. Ibu selalu memperhatikan ocehan sang buah hati seraya tersenyum bahagia. Di saat anak sudah bisa menulis dan membaca huruf "A" betapa hati orang tua sangat-sangat bangga.
Di saat sudah berada di puncak kesuksesan seolah-olah lupa dan mengaggap bahwa keberhasilan yang diraihnya kini murni karena perjuangannya sendiri, tanpa sedikitpun mempunyai kesadaran bahwa peran orang tua yang senantiasa mensuport anaknya baik dari tenaga maupun materi.
Ketika masih menginjak sekolah dasar, orang tua mengantarkan seraya mencium kening anaknya dan berkata dengan penuh harap, "Sekolah yang rajin ya nak, semoga kamu menjadi anak yang berhasil dan berguna bagi Agama Nusa dan Bangsa". Dengan anggukan seorang anak seolah paham dengan apa yang dikatakan oleh orang tua. Apakah orang tua tidak mempunyai pekerjaan di belakang? Pasti banyak. Dia rela meninggalkan semua pekerjaannya itu hanya untuk mengantarkanmu ke sekolah.
Atau saat sudah lulus SMA dan ingin melanjutkan ke jenjang kuliah. Betapa sangat membutuhkan biaya banyak. Betapa berat hati orang tua melepaskan sang buah hatinya ke luar negeri untuk kuliah. Namun banyaknya biaya, orang tua tidak pernah mempermasalahkan, mereka tetap berusaha. Entah dengan lembur di pekerjaannya atau malah meminjam ke bos perusahaan.
Ayah dan ibu yang semakin tua usianya, sudah semestinya anak lebih ditingkatkan lagi bukti dan baktinya. Saat keriput di tulang wajahnya semakin banyak, sudah sewajarnya anak menjadi kebanggaannya. Jadilah anak yang sering membuat hati orang tua bahagia dan gembira, bukan malah sering membuat mereka bersedih dan kecewa.
Semangat mereka tidak pernah putus untuk membesarkan sang buah hati untuk sampai ke puncak keberhasilan. Sejenak, marilah flashback dengan moment-moment indah bersama mereka, apalagi dalam soal perjuangan dan pengorbanan. Tentang orang tua yang kian hari kian menua, yang mengkin sebentar lagi akan tiada.
Tanpa mereka, anak hanyalah seonggok daging yang keluar dari jalan kencing. Tenpa mereka, anak tidak bisa menjadi seperti sekarang. Mereka berdualah sumber kekuatan yang telah membesarkan, mendidik, mencintai dan menyayangimu. Semangatnya yang tidak pernah pudar seharusnya seorang anak harus selalu membuat mereka bahagia dan bangga, bukan bersedih dan kecewa, apalagi sampai meneteskan air mata. Sungguh engkau akan menjadi manusia hina dina di dunia dan di akhirat.
Gedung Madrasah Tsanawiyah
Catatan Mtz
10 Muharrom 1444 H.
Komentar
Posting Komentar