Dinukil dari kitab Tafsir Mafatihul Ghaib suatu ketika Nabi 'Isa As lewat di sebuah pemakaman dan melihat malaikat azab sedang menyiksa mayat.
Di kesempatan lain Nabi Isa melihat kuburan itu kembali, namun pemandangannya berbeda dari pertama kali dia lewat di kuburan tersebut.
Kuburan itu terlihat sedang di kelilingi oleh Malaikat Rohmat dengan cahaya-cahayanya. Kejadian itu membuat Nabi Isa terheran-heran dan mendorong untuk bermunajat kepada Alloh SWT. Alloh SWT berfirman, Wahai Isa hamba-Ku itu pendosa. Sejak meninggal dunia dia terkungkung dengan siksan-Ku. Hamba-Ku itu meninggal sedangkan istrinya dalam keadaan hamil.
Ketika istrinya melahirkan dan anaknya sudah besar, istrinya memasrahkan kepada Ahli ilmu untuk belajar agama. Di saat pengajarnya menuntut untuk membaca "Bismillahirrohmanirrohim" aku malu menyiksa hamba-Ku itu di dalam bumi, sedangkan anaknya menyebut nama-Ku di atasnya"
Terus apa alasan kita untuk tidak mendoakan orang tua kita. Ketika mereka masih hidup, didoakan untuk senantiasa diberikan kesehatan dan keberkahan. Ketika dia sudah Wafat, doakan mereka agar diampuni dosa-dosanya dan diberikan tempat terindah di sisi tuhan-Nya.
Mari ngaji, sempatkan mendoakan mereka meski dengan doa pendek
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
Sebagai bakti dan bukti kalau kita tetap menjalankan Khidmah setelah mereka berdua tidak lagi di sisi kita lagi.
Yuk ngaji biar orang tua bahagia dan bangga di dunia dan di akhirat. Bagi para orang tua jika ingin selamat di dunia dan di akhirat, maka perintahkanlah untuk menuntut ilmu agama sebagai investasi jangka panjang ketika kita sudah kembali ke haribaan sang maha pencipta.
Moh Toyyib Zain
06 Muharrom 1444 H.
Gedung Madrasah Tsanawiyah
Komentar
Posting Komentar