Langsung ke konten utama

MEREKA BERDUA ADALAH INSPIRATOR KITA.

Ayah adalah sosok kepala rumah tangga yang tidak pernah mengeluh karena hantaman badai yang menerjangnya. Ia tidak pernah lelah sedikitpun, bahkan semakin kuat dan hebat. Ibu adalah sosok yang mengajarkan nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari.

Kehidupan penuh perjuangan dan pengorbanan tidak akan membuat mereka berdua lelah apalagi berhenti untuk sekedar istirahat. Mereka tetap menerobos semak belukar, dan menjulang ke atas untuk mencapai tempatnya di bawah matahari, agar harapannya segera terwujud; anak-anak yang Sholeh dan Sholehah dengan bekal ilmu dan adab. 

Bagi orang tua, hidupnya adalah perjuangan panjang tanpa garis finish. Perjuangannya tanpa henti, pekerjaannya ditekuni dan diniatkan ikhlas demi masa depan anaknya nanti. Semua waktu dan tenanga mereka berdua pusatkan untuk kebahagiaan anak-anaknya. Apapun itu, mereka lakukan, kerjakan dan perjuangkan. Asal anak-anaknya bahagia dan yang paling penting berguna kelak kepada dirinya sendiri, orang tua dan orang-orang yang ada di sekitarnya. 

Saat badai menghadang laju perjuangan, orang tua semakin tangguh, semakin kuat dan semakin hebat. Mereka semakin kokoh berdiri walaupun kakinya berdarah dan bernanah. Di tengah-tengah hinaan, cacian dan makian mereka tetap sabar dan ikhlas, karena orang tua yakin yang dilakukan demi anak, agar kelak menjadi manusia lain yang berguna. Sebagaimana bunyi Hadist Nabi Muhammad Saw:
خير الناس انفعهم للناس
"Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermenfaat bagi manusia yang lain."

Untuk merefresh kembali pikiran kita yang sudah mati. Mari sejenak merenung bagaimana perjuangan, pengorbanan, cinta dan kasih sayang ayah dan ibu. Mereka rela berhutang untuk biaya selama anak kesayangannya di pesantren. Jika setiap bulan uang kiriman Rp.395.000, maka dalam kurun waktu 10 bulan Rp.3.950.000. Kemudian kalikan selama 7 tahun berada di pesantren, maka jumlahnya 27.650. Bukan lagi kebutuhan-kebutuhan yang lain. 

Ketika orang tua diundang oleh pengurus pesantren walaupun sedang bekerja, biasanya mereka yang begitu amat mencintai rela meninggalkan pekerjaannya demi menghadiri rapat undangan. Mereka juga rela panas-panasan di bawah terik matahari dan basah kuyup saat hujan membasahi bumi saat nyambang anak di pondok. 

Orang tua menjadi sosok inspiratif karena sudah mengantarkan anak-anaknya menjadi manusia yang manusiawi. Dalam arti tidak mudah merendahkan orang lain dan senantiasa bermenfaat kepada orang di sekitarnya. Orang tua selalu memberi dan memberi hingga rontok seluruh tubuhnya. Mereka juga bergerak mencari nafkah hingga habis seluruh umurnya, karena tidak ada yang lebih mereka inginkan kecuali menjadikan anaknya sosok yang berguna bagi agama dan bangsa. 

Ayah adalah sosok tangguh yang tidak pernah mengeluh. Sedangkan ibu perempuan hebat yang jiwa raganya begitu dahsyat. Mereka berdua merupakan sosok berharga, menginspirasi dan menjadi panutan dalam keluarga. Sebagai anak, kita tidak perlu jauh-jauh mencari tokoh inspiratif hingga keluar negeri, karena sosok inspiratif yang sebenarnya ada di rumahmu sendiri. Yakni ayah dan ibumu. 

Catatan Mtz
Perpustakaan Umum Al-badar
05 Muharrom 1444 H. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...