Beberapa waktu lalu saya membaca postingan perempuan di Story Instagram yang isinya begini, "Ketika perempuan itu cantik dan pintar laki-laki tidak begitu suka karena minder, alias tidak percaya diri karena melebihi dirinya."
Ada sebian lagi Bahasa begini, "Katanya perempuan yang berpendidikan tinggi bikin laki-laki terintimidasi, malas menjadikan ia pasangan, karena takut jadi pesaing." Kalau saya sih enggak, malahan bagus, karena bisa diandalkan menjadi ibu dari anak-anak saya kelak. Wkwkwkwkk
Agar tidak Inseceure, perempuan harus bisa mengambil pelajaran dan menfaat dari sosok perempuan juru Fatwa di masa Sayyidina Abu Bakar, sayyidina Umar, sayyidina Utsman. Bahkan sekaliber Konsultan pejabat negara ketika kesulitan dalam masalah hukum agama dan sosial mengirim surat kepada sang muslimah Jenius. Wih kerren. Siapakah beliau?
Dalam beberapa lembaran sejarah, tercatat mulai sejak kecil muslimah yang satu ini memang sudah mempunyai daya pikir kuat dan kritis. Ketika ada sesuatu yang belum dimengerti, hatinya tidak tenang, dihantui rasa ingin tahu. Tapi bukan kepo permasalahan hidup orang ya. Hehehe
Rutinitas sehari-harinya belajar dan terus belajar. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan waktu sedikitpun hanya untuk nongkrong di cafe untuk ngopi, kulineran. Bajunya juga tidak sampai hitungan jari tangan kanan. Maka tidak heran, ketika beliau sudah dewasa menjadi cendekiawan Muslimah yang ahli dalam semua bidang ilmu dan mempunyai budi pekerti luhur luar biasa. Aaliim gak manja lagi. Idaman banget.
Ketika berbicara Al-Qur'an beliau menjadi ahli Tafsir, ketika berbicara Hadist beliau menjadi Muhaddistah, ketika berbicara fiqh beliau menjadi Muftiyeh (Pemberi Fatwa), ketika berbicara masa-masa lampau beliau menjelma sebagai ahli sejarah, ketika berbicara siasat beliau menjadi ahli politik, ketika berbicara obat-obatan beliau menjadi dokter. Berarti serba bisa donk?
Intinya semua bidang ilmu dikuasai. Beliau laksana telaga ilmu yang menjadi idaman ummat di seluruh penjuru dunia. Al-Buthi menejalaskan dalam kitabnya yang berjudul"Sayyidah Aisyah Ulama Perempuan pertama" sepertiga Agama bersumber dari perempuan yang satu ini. Pokoknya beliau super duper jenius dan kerren banget !
Beliau mempunyai sekolah tinggi di Madinah. Muridnya terdiri dari laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki dibatasi satir (Pembatas), mereka tidak keberatan meskipun tidak bisa berkumpul dengan mahasiswi asal bisa menimba ilmu kepadanya. Ketika ada salah satu muridnya ada yang ingin ditanyakan, tapi merasa sungkan, beliau berkata "Tanyakan jangan malu-malu, saya ini adalah Ibumu."
Dari sekolah tinggi yang diasuhnya, banyak alumni-alumni hebat dididik menjadi manusia cemerlang dan generasi yang melanjutkan sahabat Nabi. Selain sibuk dengan rutinitas mengajar, beliau juga seorang aktivis perempuan yang dengan lantang membela hak-hak perempuan.
Pernah suatu ketika ada laki-laki berkata, "Jika kesialan itu ada, maka pasti terdapat pada perempuan." Beliau mendengar dan membalasnya, "Hanya orang-orang jahiliah yang berkata seperti itu."
Beliau juga sosok yang menjadi jembatan seluruh muslim untuk mengenal kehidupan Baginda Rosululloh Saw. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya riwayat hadits, sekitar 2.210 hadist, 174 di antara berderajat muttafaq'alaih. Ibnu Sa'ad pada kitab Thabaqat menghitung sekitar 700 perawi wanita Muslimah yang pernah ada. Dan namanya berada di rangking pertama. Bahkan beberapa kali beliau meluruskan sahabat Rosululloh Saw apabila keliru. Ya... Walaupun mereka laki-laki. Hebat kan?
Kepribadiannya luar biasa, Tawaddhu'nya jangan ditanya, ahli ibadah, gemar bershodaqoh, bahkan sering kali membiayai murid-murid yang diasuh dari kantong sakunya sendiri. Oleh karena itu, Alloh SWT mengahadirkan beliau sebagai sosok pengganti Khodijah Al-Kubro.
Bukan tanpa alasan Alloh menjadikannya sosok Ummahatul Mukminin (ibu dari Kaum Muslimin) agar mereka, terutama kaum perempuan bisa memiliki sosok teladan seorang pelajar, berpendidikan tinggi, cerdas dan bisa membangun generasi di masa-masa mendatang. Agar tidak penasaran, beliau adalah Aisyah Khumairoh Binti Abu Bakar As-Shiddiq.
Bagaimana? Hebatkan ? Luar biasa kan?
Perempuan zaman sekarang jangan mudah terprovokasi oleh pribahasa yang menjerumuskan semangat menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Ummahatul Mukminin sebagai perempuan pintar, kepribadian baik, ilmunya sangat luas, bahkan semua ilmu beliau miliki. Terkahir, jangan lupa bahwa ada Alloh SWT yang sudah menjanjikan derajat yang tinggi di sisi-Nya kelak dan bisa berkumpul dengan orang-orang hebat. Aamiin.
Catatan Mtz
Kantor Pendidikan Agama
27, Muharrom 1444 H.
Komentar
Posting Komentar