Pada peristiwa Bai'at Aqobah II, Rosululloh Saw membai'at dua perempuan. Pertama Nasibah Binti Ka'ab Ibnu Amr ibnu 'Auf yang dikenal dengan nama Ummu 'Aamaroh Al-Anshoriyah. Kedua Ummu Muni' Asma' Binti 'Amr Bin 'Adi dari bani Salamah dari kabilah Khozroj.
Apakah ini kebetulan? Tidak. Dua perempuan agung ini terlibat dalam peristiwa luar biasa dan mereka berdua juga merupakan simbol sisi politis dan pembuktian Ummat.
Nasibah Binti Ka'ab atau yang dikenal dengan nama Ummu 'Aamaroh Al-Anshoriyah adalah perempuan dalam ummat Islam yang baru. Ia setara dengan laki-laki dalam membangun ummat dan mengemban tanggung jawab.
Ada sebagian orang berdalih perempuan tidak sama dengan laki-laki. Buktinya dalam hal warisan, perempuan bagian setengahnya bagian laki-laki. Sebenarnya hanya Alloh yang maha tahu dalam syariat ini. Lagi pula pewarisan berkaitan dengan harta benda dan harta bukanlah ukuran segala-galanya. Yang menjadi points penting adalah dalam membangun ummat ada perempuan yang posisinya setara dengan laki-laki.
Mari perhatikan apa yang dilakukan oleh Ummu 'Aamaroh Al-Anshoriyah pada saat peperangan Uhud. Yapz... Peperangan yang banyak menewaskan ummat Islam, wabil Khusus pamanda Baginda Rosululloh Saw; Sayyidina 'Abbas RA.
Perang Uhud merupakan medan yang mulia sebagai pembuktian keimanan. Al-waqidi menuturkan, "Nasibah berangkat menjelang siang di Medan peperangan. Ia membawa wadah berisi air untuk memberikan minum kepada prajurit yang terluka. Dalam beberapa kesempatan, ia juga ikut berperang. Ada 12 luka, baik terkena hunjaman anak panah atau sabetan pedang."
Diriwayatkan dari Sayyidina Umar bin Khottab bahwa dia menuturkan, "Aku mendengar Rosululloh Saw saat peperangan Uhud bersabda: "Ketika aku menengok ke kanan dan ke kiri, aku pasti melihat Ummu 'Aamaroh berperang di dekat-Ku."
Islam memberikan kaum perempuan hak-haknya secara penuh. Akan tetapi, kaum laki-laki merampasnya pada masa kemunduran. Jika ada laki-laki berkata perempuan lemah akal dan pikiran, maka sebenarnya mereka berkata sesuatu yang tidak pernah pernah bisa dibuktikan, karena tidak ada satu riwayat-pun yang menjelaskan bahwa Perempuan kurang akal dan agama, atau riwayat yang menjelaskan kaum laki-laki sempurna akal dan agamanya.
Sejarah banyak bercerita tentang perempuan hebat dan kuat. Bahkan ketika Risalah kenabian, orang yang pertama kali masuk islam dan menerima ajaran Baginda Rasululloh Saw adalah perempuan yang tidak lain adalah Istir Baginda Nabi; Sayyidah Khodijah Al-Kubro.
Kita bisa menerima kehebatan Ummu 'Aamaroh Al-Anshoriyah. Dan kita juga mengetahui bagaimana kehebatan Ummahatul Mukminin, Sayyidah Khodijah Al-Kubro, Sayyidah Aisyah RA, Ummu Salamah dan istri-istri Baginda Rosululloh Saw yang lain. Dari intelektual muslimah ada Fatimah Al-Fahiri pendiri Universitas pertama yang sudah banyak melahirkan intelektual muslim. Di Indonesia juga ada Ibu Kartini yang terkenal dengan slogannya "Habis gelap terbitlah terang."
Catatan Mtz
20 Muharrom 1444 H
Kantor Pendidikan Madrosah Diniyah Miftahul Ulum Panyeppen.
Komentar
Posting Komentar