Langsung ke konten utama

CATATAN DIALOG INTERAKTIF INTRAKSI NABI BERSAMA SAHABAT

Kita mengikuti Kanjeng Nabi Muhammad atas landasan cinta. Oleh sebab itu, semua Muhibbin disebut Muslimin, bukan disebut Muhammadiyyin. Kita juga tidak disebut Muhammadens atau pengikut Kanjeng Nabi Muhammad seperti orang Kristen disebut Kristiani sebab pengikut Kristus Al-Masih. 

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kekaguman atas keluhuran akhlak Rosululloh Saw bukan hanya diakui oleh kawan, tapi juga lawan. Banyak cerita sejarah yang menggambarkan betapa kesabaran dan kesopanan Nabi mampu meluluhkan hati musuh. Bukan dengan kekerasan. 

Dalam buku Rasulullah Teladan untuk Semesta Alam karya Raghib Al Sirjani, Abu Jahal pernah ditanya keponakannya, Miswar bin Makhramah mengenai sosok Rasulullah SAW. Dia mengatakan Muhammad adalah orang yang sangat jujur, tidak pernah berdusta, sehingga dijuluki Al Amin. 

Salah satu hal yang wajib diketahui dari sosok kanjeng Nabi Muhammad Saw ialah beliau mempunyai pola interaksi yang luar biasa kerren habis. 

Coba kita lihat bagaimana sejarah bercerita tentang kehebatan Rosululloh Saw dalam berinteraksi sehingga sahabat-sahabatnya menjadi manusia langit. 

Mari kita simak bersama, pernah kepikiran gak sih kalian, seperti apa Kira² pola interaksi Rosululloh Saw dengan sayyidina Umar Bin Khottab. Manusia paling ditakuti, setan kocar-kacir melihatnya. Berwatak keras, kalimat favoritnya adalah, "Ya Rosululloh Saw "izinkan aku memenggal kepalanya". Ucapan saat bertemu dengan musuh Islam, tapi hatinya begitu lembut, baper dan meneteskan air mata saat mengingat-ingat alam baka. 

Atau pola intraksi Rosululloh Saw dengan Kholid bin Walid, sang legendaris militer paling populer, hingga layak dinobatkan sebagai pedang Alloh langsung dari Arsy. Sebuah julukan istimewa kepada orang yang istimewa pula. Cerdas berstrategi dan tajam merobek pertahanan lawan. Panglima di 100 pertempuran dan selalu menang dengan Idzin Alloh SWT. Di masa Sayyidina Umar sang pedang Alloh dipensiunkan tugas karena terlalu kerren. 
 
Atau Pola interaksi seperti apa yang dibangun oleh Rosululloh kepada Robi' bin Amir yang sebelumnya tentara kelas rendah Qodisiyah, kemudian berani dan mengoyak-oyak sutra berhias permata dengan tombak dan kudanya di hadapan raja Persia. Kalau prajuritnya saja seperti ini, lantas bagaimana dengan komandannya. 

Interaksi Rosululloh dengan sahabat-sahabatnya interaksi penuh cinta, bukan seperti sekarang; kebaikan interaksinya harus good looking dan Good rekening.

Pola intraksi Rosululloh Saw itu bukan dengan cara banyak bicara, tapi lebih menjadikan dirinya sebagai uswah Hasanah. Rosululloh pribadi yang suka mendengar dari pada berbicara. Jika berbicara langsung ke maksud yang dituju dengan ungkapan yang singkat. 

Halaman Asrama Sunan Maulana Malik Ibrohim
02, Shofar 1444 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...