Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti angkuh adalah sikap suka memandang rendah kepada orang lain, alias tinggi hati. Definisi di atas dikuatkan dengan sabda Rosululloh saw:
الكبر بطر الحق وغمط الناس
"Sombong adalah menolak kebenaran dan memandang rendah orang lain." Orang angkuh sebenarnya telah menipu perasaannya sendiri. Dia kelihatan hebat enggan Istifadah, tapi hanya seakan-akan, alias palsu.
Yang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa manusia tidak boleh angkuh? Jawabannya, sebab manusia adalah makhluk yang lemah, maka pantaskah makhluk yang lemah itu bermega-megahan dan sombong di hadapan penguasa langit dan bumi.
Terkadang seseorang hamba terlena atas kelebihan yang Alloh SWT berikan. Padahal semata-mata itu hanyalah ujian. Jabatan, harta dan nasab, seringkali dijadikan muqodimah jumawa, keangkuhan dan merendahkan. Hatinya memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan serasa sedang melayang dan terbang karena bahagia dan bangga dengan apa yang dimiliki saat ini.
Sifat sombong sangat tidak disenangi oleh-Nya, karena yang berhak sombong hanya Alloh yang tidak butuh kepada siapapun. Maka dari itu, orang yang sombong sebenarnya lancang karena ingin menyamakan dirinya dengan Alloh. Sifat angkuh dan sombong juga telah banyak mencelakakan makhluk ciptaan Alloh SWT, mulai dari yang pangkatnya paling tinggi sampai yang paling rendah.
Betapa banyak catatan sejarah mengisahkan orang yang sombong, ternyata ujung perjalanannya cukup mengenaskan, karena pada hakikatnya, kesombongan tidak akan pernah mengantarkan seseorang pada kejayaan, namun justru menenggelamkannya di dasar jurang kehinaan.
Pemimpin diktator, angkuh dan serakah. Memerintah dengan tangan besi, tiran berdarah dingin dan tak segan menghukum siapa pun yang menolak tunduk terhadap perintahnya. Ia sosok yang ingin dipuji dan dipuja hingga ia memproklamasikan diri menjadi tuhan yang wajib disembah rakyatnya. Namun siapa sangka raja angkara murka itu tewas oleh seekor nyamuk yang masuk kedua lubang hidungnya. Siapa lagi kalau bukan Namrud.
Orang terkaya, bahkan sampai saat ini namanya abadi dan sering dicari peninggalannya mulai zaman dahulu sampai sekarang. Emas, perak, yakut dan seluruh harta kekayaannya hilang seketika tenggelam ditelan bumi. Sifat kesombongan dan keangkuhannya terhadap Allah SWT dan juga kepada sesama kaumnya menjadikan dia terperosok dalam jurang kehinaan. Dia adalah "Qorun" sang miliarder di zamannya.
Cerita iblis yang disebutkan dalam Al-Qur'an karena sifat kesombongannya tidak mau bersujud kepada Nabi Adam As. Sebenarnya iblis masih memiliki kesempatan untuk bertaubat setelah nabi adam wafat.
Diceritakan iblis pernah datang kepada Nabi Musa dan berkata : Musa, engkau adalah orang yang dipilih oleh Alloh untuk menyampaikan risalah dan engkau memiliki keutamaan bisa berbicara denganya.
Musa : iya, lalu apa yang kamu inginkan dan siapa sebenarnya dirimu.
Iblis : saya iblis, saya minta tolong sampaikan kepada tuhanmu bahwa ada makhluknya yang ingin bertaubat.
Sekektika itu Alloh memberikan wahyu kepada Nabi Musa AS, bahwa Alloh akan menerima taubat iblis dengan syarat bersujud di kuburan Nabi Adam. Kemudian Nabi Musa AS mengabarkan kepada Iblis , tapi iblis marah dan angkuh saat mendengarkan wahyu itu sambil berkata: Musa, di waktu hidupnya saja saya tidak sujud bagaimana mungkin aku sujud pada mayat.
Belajar dari mereka yang menggap dirinya mulia karena sudah kaya dan mempunyai kekuasaan hingga lupa siapa mereka sebenarnya. Begitupun manusia lupa hakikat dan jati dirinya, sehingga membuatnya sombong dan angkuh untuk menerima kebenaran, merendahkan orang lain, serta memandang dirinya sempurna di atas segala-galanya.
Imam Al-Ghazali berkata:
كل معصية اصلها من الشهوة فانه يرجى غفرانهت، وكل مععصية اصلها من الكبر، فانه لا يرجى غفرانها
قاله الغزالي.
"Setiap maksiat yang timbul dari syahwat berpotensi untuk memperoleh ampunan. sedangkan maksiat yang timbul dari keangkuhan sulit untuk memperoleh ampunan." Maka dari itu, khawatir kesombongan mendarah daging, cepat-cepatlah bertaubat dengan membuang jauh-jauh kesombongan yang bisa menghinakakan dan membinasakan.
Catatan Mtz
Karang gayam 12 Muharram 1444
Komentar
Posting Komentar