Langit bergetar mendengar gemuruh doa-doa yang dilangitkan. Malaikat ikut mendekatkan sayap-sayapnya, menjaga, dan memohonkan Rohmat untuk hamba-Nya yang sedang bersimpuh di tanah suci. Yapz, tanah yang pernah dipijaki oleh pendiri tempat suci ini semakin menyeruak wangi keberkahan perjuangan dengan Ridho Masyayikhi.
Sudah menjadi hukum alam guys, tidak ada kesuksesan tanpa kesulitan. Maka seberapa kuat untuk menjadi hebat bisa bertahan terhadap godaan?
Apabila hari ini turun tiga anak tangga, maka besok harus naik empat sampai lima anak tangga, karena sukses sampai target tidak instan, ia seperti anak tangga yang dilewati setapak demi setapak untuk sampai puncak. Jangan lambat, agar cepat sampai. Pun, jangan terlalu cepat nanti jatuh. Hehehehe bercanda !
Para As-Sabiqunal Awwalun berusaha keras untuk bisa sampai pada titik kesuksesannya yang abadi. Lihat biografinya At-Thobari yang harus menjual lengan bajunya untuk membeli kertas. Sekarang karyanya melimpah ruah. di antaranya adalah Tafsir At-Thobari. Lihat biografi Imam An-Nawawi yang tidak makan buah-buahan hanya karena takut ketiduran. Mari lihat anaknya yang abadi dan diberi nama Riyadu As-Sholihin.
Atau biografi Tokoh hebat Imam Asy-Syafi'i. Ketika berguru di kota Mekah Imam Syafi’i di perintahkan oleh gurunya, "wahai Muhammad pergilah engkau ke Madinah untuk berguru lagi, karena sesungguhnya ilmuku sudah habis, semuanya sudah kuajarkan padamu".
Imam syafi’i pun menuruti perintah sang guru dan beliau segera berpamitan dengan sang ibu. Berkatalah sang Ibu, "pergilah engkau menuntut ilmu di jalan Alloh, kita akan bertemu nanti di akhirat." Maka Imam Syafi'i Pun berangkat ke Madinah mencari guru untuk mengajarkannya ilmu.
Ketekunannya dalam mencari ilmu menjadikan beliau Mujtahid mutlak dan abadi selaras dengan karyanya Kitab Ar-Risalah, awal kitab yang membahas Ushul Fiqh. Bukan hanya itu, Al-Umm yang dikumpulkan oleh murid beliau, Ar Robi’ bin Sulaiman juga merupakan karya yang sangat fenomenal.
Eitzzz. Karena sudah menyebut nama Imam Robi' rasanya tidak sah kalau tidak membahas perjalanan beliau mencari ilmu. Imam Robi' termasuk murid yang lemmot dalam menangkap pelajaran, hingga suatu waktu beliau keluar dari majelis ilmu karena tidak kunjung paham. Imam Syafi'i justru menghampiri Imam Robi' yang ketika itu keluar dari majelis. Beliau mengajak imam Robi' ke tempat yang sepi dari keramaian teman-temannya. Mengulangi lagi dan lagi. Hingga pada akhirnya Imam Robi' mengerti dan paham. Terbukti Imam Robi' menjadi salah satu pendekar dari Madzhab Syafi'i.
Mereka sangat tekun dalam menuntut ilmu, walau harus belajar ke tempat yang jauh. Nah kalian juga punya semangat membara, bagaimana samudera harus diseberangi dan gunung harus didaki. Maka perlu menjemput asa dengan tekad baja, percaya dengan potensi yang sudah dititipkan seraya melangitkan doa-doa.
Loka coffe
15 Muharrom 1444 H
Catatan Mtz
Komentar
Posting Komentar