Langsung ke konten utama

PETUAH ABAH UMMIK

Kedekatan seorang anak bungsu dengan abah umminya justru terbentuk karena jarak. Semakin berjarak maka semakin tercipta kerinduan. Lalu menjadi sangat hangat dan akrab. 

Begitupun kami dengan abah ummik, bisa sangat akrab karena sejak saya lulus SD sudah sangat jarang bertemu. Bahkan abah sangat jarang menjenguk anak bungsunya di pesantren. Saya sering tanya sama ummik, "Mik, Aba Kaaamah?" Ummik hanya menjawab, "Abahmu kerja, belum sempat untuk menjengukmu nak". Hingga liburan pondok saya berani bertanya pada beliau. Panjang lebar abah menjelaskan dan berusaha memberikan pengertian kepada anak bungsunya, akhirnya saya mengerti dan tidak pernah menanyakan kembali perihal kenapa abah jarang menjenguk saya di pondok. 

Zaman awal saya mondok belum kerasan, abah sangat dukah, tidak memberikan ruang diskusi sama sekali. Bagi abah, tidak ada ruang untuk rembukan untuk berhenti Mondok. Pokoknya harus mondok, harus jadi Ustadz, dan harus kuliah sejalan pendidikan agama dan umum. Itu tidak bisa ditentang ! Beliau memberikan pilihan yang sangat sulit. Boleh berhenti mondok, tapi tidak usah jadi anaknya abah. 

Pesan abah, "Kamu harus mondok, saya tidak suka kalau ternyata kamu harapan satu-satunya abah tidak senang ilmu." Selalu nasehat Abah ke saya. Bahkan beliau sangat-sangat senang kalau saya mengajak Asatidz ke rumah. Walau hanya diisi makan-makan. Karena menurut beliau, upaya mencintai Ahlul Ilmu dan senantiasa mendapat Barokah. 

Setelah saya sudah mulai tugas abah sangat dan ummik sangat senang, karena ternyata cita-cita beliau terwujud; mempunyai anak jadi ustadz sebagai upaya menebar ilmu dan bisa meneruskan cita-cita pendahulu. Di waktu senggang beliau cerita Kalau ternyata dulunya abah menjadi guru ngaji di rumahnya embah (Dhelemnya Almh. Ummik). Beliau menyebut satu persatu murid ngajinya dulu. Saya mendengarkan dengan antusias dan tidak pernah membayangkan karena abah bukan sosok pendidik, tapi pembisnis.  

Keakraban dengan ngobrol santai membuat saya, abah dan ummik bikin hati nyetrum. Orang tua mempunyai firasat yang ajaib. Hanya dengan memandang wajah sudah tahu seberapa berat beban yang ditanggung putra bungsunya. Meskipun putranya memendam jauh dari di lubuk hati. 

Ketika abah dan Ummik ke kembali ke haribaan, saya jadi kangen dekat dengan Abah dan ummik, kangen didekati seraya ngobrol dan menerima petuah-petuahnya, dikusuk pundak sama ummik. Sampai kapanpun nasehat Abah dan Ummik adalah mantra yang tidak ada tandingannya. Setelah Abah dan Ummik berpulang ke haribaan jarak dan waktu memang memisahkan, tapi hati saya dan beliau berdua tetap terpaut erat sekali.  

Mungkin saya bukanlah anak yang bisa diandalkan semasa Abah dan Ummik masih hidup, sebab seringnya saya mempunyai keterbatasan. Tapi saya mencintai Abah dan Ummik bisa diandalkan setelah berpulang ke haribaan dengan terus melangitkan doa-doa sepanjang waktu. 

Cinta Abah dan Ummik tanpa batas waktu, sudah semestinya doa saya juga tidak kenal waktu. Sebagai manusia biasa boleh bersedih, tapi tidak boleh bersedih terlalu dalam karena belum sempat membanggakan sama sekali. Yang terpenting sekarang kita masih punya doa-doa. Doa kita semua putra-putrinya hal penting yang bisa dibanggakan di kehidupan Abah dan Ummik yang baru.

عسى ان يجعلهما في الجنة
Catatan Mtz
Pusara, 24 Dzul Qo'dah 1443 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...