Kecantikan perempuan tidak selalu tentang mahalnya perawatan, pakaian bagus dengan tas brendit karena kecantikan materi akan pudar setelah umur sudah tidak lagi muda. Maka dari kecantikan bukan terletak pada paras cantik dengan tubuh yang menawan. Tidak ! Percantiklah agama dan akhlak, karena hal itu akan dibawa mati.
Perempuan adalah kekayaan yang sesungguhnya, kecantikan dan harta terbaik. Tidak masuk akal jika perempuan mengejar harta selain dirinya sendiri. Laksana mutiara, perempuan itu dikejar bukan mengejar, dimiliki bukan memiliki. Tidak elok jika ternyata perempuan harus melihat seberapa mentereng pria yang akan menyuntingnya. Karena mutiara tidak pernah memilih siapa yang akan beruntung memiliki dirinya.
Saya mencoba mengumpamakan mutiara di atas untuk perempuan yang rela bersolek demi mendapatkan pria berharta dan bertahta. Seperti tulisan sebelumnya (Perempuan Matre) sudah menjadi rahasia umum di tengah kehidupan sehari-hari. Ada yang bilang istilah "Cewek Matre" berasal dari "materai" karena materai sangat erat dengan uang. Maka kesimpulannya perempuan matre adalah perempuan gila uang. Padahal kekayaan bukanlah menjadi penunjang utama kebahagiaan dalam rumah tangga, tanpa ada rasa cinta yang tulus.
Banyak sekali perempuan tidak bahagia meskipun suaminya berharta dan bertahta karena sering ditinggalkan dinas keluar kota. Mereka laksana patung yang ada di rumah besar tanpa ada satu orangpun. Hari-harinya kesepian hampa dan tidak bahagia meskipun uangnya sudah lebih dari cukup. Karakter perempuan seharusnya merasa cukup. Di samping sifat ini menjadi dambaan pria kepada perempuan.
Seharusnya perempuan lebih fokus memperbaiki diri, memperkuat sifat-sifat baiknya agar lebih kuat, karena kebaikan yang terus dilatih menunjukkan seberapa baik pasangannya. Begitupun sebaliknya, keburukan yang membuat dirinya lalai menunjukkan seberapa buruk pendampingnya. Sebagaimana termaktub dalam Firman Alloh SWT:
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ ࣖ
Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
Harta yang diincar mati-matian nantinya akan runtuh, kekuasaan pria akan sirna dan bersamaan dengan kedua ini kehormatannya akan punah. Semua ini sangat mudah bagi Alloh untuk dihilangkan sekejap mata. Bedahalnya ketika yang dielu-elukan adalah kesholehan dan ketakwaannya, maka Alloh SWT akan mendatangkan rezeki tanpa pernah dia sangka-sangka sebelumnya. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an Suroh At-Tholaq potongan ayat 2-3
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا.
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." Di Ayat selanjutnya:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا.
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Setalah membaca Ayat At-Tholaq ini semua orang tua harus membuka mata bahwa berharta, bertahta, pekerjaan apa bukalah prioritas. Karena yang sunnah orang tua menawarkan anak gadisnya pada laki-laki Sholeh bukan laki-laki mentereng secara finansial. Dalam kitab Mughniyul Muhtaj dijelaskan:
يُسَنُّ لِلْوَلِيِّ عَرْضُ مُوَلِّيَتِهِ عَلَى ذَوِي الصَّلَاحِ كَمَا فَعَلَ شُعَيْبٌ بِمُوسَى - عَلَيْهِمَا الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ - وَعُمَرُ بِعُثْمَانَ ثُمَّ بِأَبِي بَكْرٍ - رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ.
[الخطيب الشربيني ,مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج ,4/225]
"Disunnahkan kepada orang tua yang hendak mencarikan jodoh putrinya untuk menawarkan kepada orang Sholeh. Seperti yang dilakukan Nabi Syuaib AS Kepada Nabi Musa AS dan Sayyidina Umar bin Khattab RA kepada Sayyidina Abu Bakar RA".
Memang, harta juga dibutuhkan dalam kehidupan rumah tangga, tapi jangan sampai menjadi prioritas. Jadikanlah harta sebagai perantara penunjang kehidupan akhirat. Jangan sampai harta dibuat foya-foya dihambur-hamburkan tanpa ada menfaatnya dirasakan oleh orang yang ada di sekitarnya.
Kita lihat bagaimana potret kebahagiaan istri-istri Baginda yang seharusnya menjadi teladan perempuan modern ini. Sayyidah Aisyah RA dan Ummahatul Mukminin yang lain mulia bukan karena kekayaan, tapi karena akhlak dan Takdzim pada apa yang diperintahkan oleh Alloh dan Rosul-Nya. Sayyidah Khodijah Al-Kubro sekalipun beliau Crazy Rich kaya raya tidak pernah menjadikan harta masuk ke hatinya. Bahkan semua harta beliau nyaris dibuat untuk perjuangan Baginda Rasululloh Saw.
Akhiron, di abad modern ini jumlah perempuan setiap hari lebih mendominasi dibandingkan laki-laki. Kajadian miris seringkali diberitakan di media. Banyak laki-laki yang tidak mampu yang hasrat birahinya tidak terpenuhi, perempuan singgle semakin banyak terjadilah pemerkosaan di mana dan pelecehan di sana-sini. wahai para perempuan di manapun berada janganlah kalian mengukur segalanya dengan uang. Kasihani laki-laki yang mempunyai niat baik, jangan terlalu tinggi matok mahar. Perempuan adalah harta terbaik, maka tidak logis rasanya perempuan mengejar harta.
Catatan Mtz
Loka coffe
22 Dzul Qo'dah 1443 H.
Komentar
Posting Komentar