Langsung ke konten utama

CINTA SEJATI

Salman Alfarisi merupakan sahabat Nabi yang sudah masyhur dengan starategi perang, beliau juga terkenal dengan kecerdasannya. Sebagaimana yang sering kali dijumpai dalam Siroh Nabawiyah, beliau salah satu penggagas untuk mengggali parit. Beliau adalah pencetus pertahanan dalam perang Khondaq. 

Tapi, sebagai manusia biasa beliau juga merasakan cinta. Inilah Kisah cinta sejati yang tidak mengedepankan ego, dialami langsung oleh sahabat Nabi, yakni Salman Alfarisi dan Abu Darda'. 

Suatu ketika beliau (Salman Alfarisi) meminta bantuan kepada sahabatnya Abu Darda' untuk menjadi pengantarnya dalam mengkhitbah seorang perempuan Sholehah yang tinggal di pinggiran kota Madinah. Setelah mengucap salam dan menyampaikan tujuan mereka datang kesana ayah dari perempuan Ansor menyerahkan keputusan kepada putrinya. 

Seraya menunggu jawaban atas khitbah, hati salman Alfarisi berdebar-debar. Setelah menunggu beberapa saat ibu dari perempuan cantik nan Sholehah itu keluar dan mewakili jawaban putrinya dan memberikan jawaban, "Maafkan kami atas keterusterangan ini." Ungkap sang ibu dengan nada lemah-lembut. Karena kalian berdua yang datang, maka dengan mengharap Ridho Alloh SWT, kami mewakili atas jawaban putri kami menolak pinangan atas Salman Alfarisi. Namun jika Abu Darda' bermaksud tujuan yang sama, maka dengan kerelaan hati putri kami menerima khitbahnya. 

Mendengar jawaban tersebut, bagaimana tidak ! Sang putri ternyata lebih tertarik kepada pengantarnya yakni Abu Darda' dibandingkan Salman Alfarisi yang semula mempunyai tujuan ingin mengkhitbah perempuan itu. Maka kemudian reaksi Salman Alfarisi jauh di luar dugaan. Salman Alfarisi senang seraya mengucapkan kalimat takbir, "Allohu Akbar, semua mahar dan nafkah yang sudah kupersiapkan akan kuserahkan pasa Abu Darda'. Dan aku akan menjadi saksi atas pernikahan kalian. " 

Cinta yang begitu sahdu tapi juga sendu, cinta sejati adalah cinta yang tidak mengekang dan mengharuskan. Tapi cinta yang tulus dan merelakan. Jika benar-benar mencintainya, maka tidak ada kata benci saat tidak bisa memilikinya, karena sejatinya cinta itu tidak harus memiliki. Jika memang benar-benar cinta, dia akan menyerahkan segalanya untuk kebahagiaannya. Kewajiban seseorang hanya mencintai, tapi jika dia mencintai seraya ingin memiliki itu adalah lancang. 

Jika ternyata kisah ini terulang di zaman modern ini, kira-kira reaksi apa yang akan muncul. jelas akan membenci sahabat yang menemani untuk mengantar dengan sebenci-bencinya. Karena di mata kita dia telah merebut orang yang kita cinta. 

Catatan Mtz 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...