Langsung ke konten utama

ABAHKU, UMMIKU DOA-DOAKU

Kehilangan orang tua memang menjadi kehilangan yang teramat pedih. Saya pikir, seiring berjalannya waktu yang merangkak maju rasa kehilangan dan ditinggalkan akan semakin pudar. Ternyata tidak, justru semakin lama semakin sedih, semakin sedih dan semakin meronta-ronta setiap kali melihat pusaran beliau berdua. 

Abah dan ummi bukan hanya meninggalkan cinta, kasih dan sayangnya. Tapi juga meninggalkan ilmu dan nasehat berharga. Beliau berdua laksana lentera di kegelapan selalu menerangi putra-putrinya. Tapi setelah kembali ke haribaan, lentera cinta itu mulai redup dan hanya tersisa petuahnya menguatkan hati kami. Abah dan ummi adalah sosok penyayang, yang selalu mengajarkan kami untuk mengejar pendidikan setinggi-tingginya sampai tamat dan menjadi ustadz, menghadapi permasalahan dengan tenang, berhadapan dengan orang-orang harus sopan." Petuah inilah yang terus kami pegang teguh. 

Bagi saya pribadi abah dan ummik tidak pernah pergi, beliau berdua kekal di hati. Abah dan Ummik hanya pulang ke rumah barunya. Maka dari itu kami harus senantiasa mengunjunginya. Sesuai pesan beliau, "Jangan lupa setiap saat, setiap waktu, di manapun dan kapanpun untuk mendoakan abah". Begitupun pesan Ummik, "Kalau Ummik tidak ada jangan sampai tidak ke makamnya ummik". Sejak ummik wafat dan ditambah lagi Abah Alhamdulillah saya masih tetap Istiqomah ke makam ummik pas ada kesempatan pulang dari pondok pesantren. Sebab kami kangen....

Setiap kali ingin ke makamnya ummik dan abah, rasa senang, bahagia dan gembira menyatu. Senang karena bisa sowan dan bahagia karena bisa curhat. Tapi setelah sampai ternyata nangis, baca Yasin dan Al-Mulk mata sudah merah, baca tahill sambil air mata berderai-derai, doa sambil kepala merebah di pusaran beliau berdua. Isak tangis itu masih belum usai. Padahal sudah lama ummik pergi. Tapi cengengnya belum juga hilang. 

Dulu pas ditinggal Ummik nangis karena ditinggal, tidak kuat menanggung sepi dan sedak di dada. Tapi kali ini ditambah lagi dengan kehilangan abah. Ingat betapa dalam kasih sayang beliau berdua; menyekolahkan, menaruh kami di pondok pesantren selama belasan tahun, mendukung minat bakatnya. Terbukti dengan dauh-,dauh beliau, "Mat harus sekolah terus dan lanjut S2. Masalah biaya insya Alloh ada". 

Belum sempat beliau menyaksikan kami wisuda starata 1, dan sekarang kami akan lanjut S2. Semoga kami bisa mengemban amanah dan bisa mewujudkan mimpi-mimpi beliau berdua. Satu hal yang sangat sangat ingat dari sosok beliau berdua adalah menjaga perasaan putra-putrinya. Termasuk juga selalu mensupport apa yang direncanakan anak-anaknya selagi itu baik dan bisa bermenfaat kepada orang lain. 

Konon, anak bungsu yang ditinggalkan abah uminya hatinya rapuh tinggal separuh dan butuh waktu cukup lama sampai hatinya kembali utuh; utuhnya dengan sering menziarohi Maqbaroh keduanya mengaji dan berdoa. Kepergian beliau berdua menyisakan luka yang entah kapan bisa sembuh. Tapi kami masih punya doa yang terus terhubung dengan beliau berdua. Sekarang, hanya doa menjadi satu-satunya yang bisa kami lakukan untuk membuktikan bakti kami kepada beliau berdua yang sangat-sangat kami sayangi. 

Kalau ternyata tulisan ini berderai air mata, hal itu karena cinta kami kepada Ajunan berdua. 

Catatan Mtz
22 Dzul Qo'dah 1443
Pusara Abah dan Ummik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...