Langsung ke konten utama

QISSOH MALAM PART 6

TOKO ISTRI

Diceritakan bahwa di salah satu daerah ada toko istri, tapi bukan pelacur atau Dolly. Karena ini bukan sistem mucikari, germo dan lain sebagainya. Bedanya adalah, di depan pintu toko ini ada instruksi para tamu yang masuk hanya bisa mengunjungi toko satu kali saja. Fasilitas mewah dengan bangunan megah menjulang tinggi terdiri enam lantai dan pengunjung dapat memilih satu wanita di setiap lantai atau bisa langsung skip ke lantai berikutnya. 

Salah satu pengunjung pria masuk ke toko di lantai satu dan di sana tertulis, "Wanita di sini to'at Kepada Alloh SWT dan pandai memasak." Si pria itu tersenyum dan naik ke lantai selanjutnya. Seperti di lantai pertama, di lantai kedua juga ada tulisan, "Wanita di lantai ini lemah lembut, To'at kepada Alloh dan pandai memasak." 

Kembali si pria naik ke lantai berikutnya, "Wanita di lantai ini To'at kepada Alloh, pandai memasak, lemah lembut dan cantik." Wow ujar sang pria. Tetapi pikirannya masih belum penasaran dan naik. Lalu sampailah di lantai empat, "Wanita di lantai ini To'at kepada Alloh, lemah lembut, cantik banget, pandai memasak dan sayang anak." Kemudian dia berguman dalam hatinya, "Ya Ampun, aku hampir tidak percaya." Tidak berhenti di lantai empat, si pria naik ke lantai lima, "Wanita di lantai ini To'at kepada Alloh, pandai memasak, lemah lembut, cantik banget, sayang anak dan seksi" 

Di lantai ke lima si pria sudah mulai berhenti, tetapi dia masih penasaran dan tergoda untuk naik ke lantai enam yang merupakan lantai terakhir dan di sana terdapat tulisan, "Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.000, tidak ada wanita di lantai ini." Ternyata di lantai ke enam semata-mata pembuktian untuk pria yang tidak pernah puas dan hanya menerima ucapan "terima kasih telah belanja di Toko Istri. Mohon hati-hati ketika ke luar dari toko ini. 

Sampai di sini bisa simpulkan sendiri. Karena bagi orang yang cerdas bukan cuma keserakahan yang bisa diambil dalam cerita ini. 

Moh Toyyib zaen.
Gunung kesan, 28 Romadhon 1443 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...