PEMIKILIK TUBUH HARUM
Di zaman dahulu hiduplah seorang ulama' Salafus Sholeh. Beliau bernama Abu Bakar Al-Miski. Dari tubuhnya terpancar semerbak wangi kasturi yang tidak tertandingi. Keanahen ini membuat orang-orang heran dan penasaran.
Dalam suatu kesempatan mereka bertemu kembali dengan Abu Bakar Al-Miski dan menanyakan unek-uneknya selama ini, "Kenapa baumu selalu harum dalam segala kondisi?" Beliau menjawab, Suatu hari ada wanita cantik jelita di rumahnya. Dia mengunci pintu serta jendela sambil tersenyum dia berkata, "Wahai Abu Bakar, puaskanlah nafsuku ! Maka akan aku idzinkan engkau keluar dan kujamin apa yang kita lakukan di sini menjadi rahasia kita berdua. Namun jika engkau menolak aku akan berteriak dan mengatakan bahwa engkau memaksaku berzina hingga semua orang di desa ini memukulmu dan namamu akan hina selamanya.
Saat itupula saya minta Idzin ke toilet lanjut abu bakar menceritakan pengalamannya itu. Sontak si wanita kegirangan karena menyangka bahwa abu bakar akan mandi dan siap-siap untuk melakukan "itu" dengannya. Tapi di luar dugaan ternyata Abu Bakar Al-Miski mengambil kotoran-kotoran dan melumuri ke seluruh anggota tubuhnya terutama di wajahnya. Kemudian beliau keluar dari toilet dan berkata kepada si perempuan yang sudah cukup lama menanti di atas kasur dan berkata, "Yuk.... Kapan kita bisa mulai?" Dengan kesal si perempuan mengumpat sambil membuka pintunya mengusir abu bakar Al-Miski. Dengan rasa senang Abu Bakar Al-Miski karena Alloh sudah melindunginya dari dosa.
Sesampai di rumahnya Abu Bakar Al-Miski mandi, lanjut istirahat dan tertidur. Dalam tidurnya Abu Bakar Al-Miski mendengar suara, "Engkau baru saja melakukan suatu hal yang belum tentu orang melakukannya. Sungguh aku akan membuat tubuhmu wangi di dunia dan di akhirat." Setelah itu Abu Bakar Al-Miski bangun dari tidurnya dan mencium bau minyak misik dari sekujur tubuhnya. Keharuman itu melekat sampai menemui sang maha cinta.
Kira-kira kalau pemuda Zaman New apa yang dilakukan saat dijebak oleh perempuan di kamarnya?
Moh Toyyib zaen.
Panyeppen, 26 Romadhon 1443 H.
Komentar
Posting Komentar