ADAKAH LAKI-LAKI SETIA DI MUKA BUMI INI?
Ada pria yang baru saja melafadzkan akad suci pernikahan. Betapa bahagianya dia karena sudah sah secara syariat, mengarungi bahtera rumah tangga dengan cinta, kasih dan sayang. Apalagi istrinya Masya Alloh cantik banget sehingga membuat perjalanan rumah tangga menjadi lebih sempurna dalam bingkai Sakinah, Mawadah dan Rohmah.
Namun ternyata kecantikan si istri yang tadi bak bidadari itu berubah seketika saat si istri terkenak penyakit kulit yang mematikan, wajah yang dulu ayu indah menawan sekarang tak ubahnya wanita cacat yang menyedihkan. Bukan karena si istri sudah tidak cantik lagi yang membuat sang suami bersedih, tapi dia membayangkan karena sebentar lagi pernikahannya akan berakhir karena ironi ini.
Saat itu sang suami berada di kuar kota karena ada sebuah pekerjaan. Ketika pulang, dia mengalami kecelakaan yang mengalami matanya buta. Kini lengkaplah sudah. Sang suami tidak pernah tahu apa yang sudah menimpa sang istri karena dia tidak bisa melihat. Setiap hari pasutri ini mengarungi bahtera rumah tangga dengan kekurangan. dua puluh tahun lamanya mereka hidup dengan kebahagiaan dengan kondisi tersebut tanpa ada yang saling menyalahkan.
Sang istri ternyata terlebih dulu kembali ke haribaan sang maha cinta, sang suami sangat bersedih dan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya. Selesai pemakaman sang suami membuang tongkatnya dan berjalan seperti orang pada umumnya tanpa perlu meraba-raba. Seketika membuat orang keheranan dan berkata, "Kenapa kamu membuang tongkatmu, nanti kamu jatuh." Sang suami tersinggung dan menjawab, "Memangnya siapa yang buta?"
Moh Toyyib zaen
Gunung kesan, 25 Romadhon 1443 H.
Komentar
Posting Komentar