Langsung ke konten utama

PUNCAK TERTINGGI CINTA

PUNCAK TERTINGGI CINTA 

Orang jatuh cinta dengan caranya sendiri-sendiri. Ada yang saling bertukar pesan, ada yang saling menggenggam, dan adapula yang hanya memandang dari kejauhan sambil berdoa diam-diam.

Tidak bisa, sehebat apapun dirinya memendam, sekuat apapun disembunyikan tidak akan pernah mampu mendustai fitrah sebagai manusia. Sedang manusia paling angkuh sekalipun di muka bumi ini saja pernah takluk dengan rayuan mesra perempuan. Fir'aun harus tunduk dalam dekapan seorang wanita dalam bayang-bayang kasih sayang istrinya Sayyidah Asiyah. Nabi Adam dengan rayuan Sitti Hawa' memakan buah yang semula dilarang oleh Alloh SWT. 

Kebanyakan orang yang tidak mengerti cinta lantas berstatmen, "Jatuh cinta tidak boleh. Alias dilarang dalam islam." Sebenarnya mereka yang berkata demikian hanya kurang piknik saja. Tidak pernah ada dosa dalam jatuh cinta, yang berdosa adalah mereka yang berlaku di luar batasnya dengan mengatasnamakan "cinta" . Mengutip dauhnya As-Syahid Syeikh Muhammad Sa'id Romadhon Al Buthi Rohimahulloh, "Ingat, Islam tidak pernah melarang seseorang untuk Jatuh cinta, yang dilarang dalam islam adalah tindakan-tindakan negatif mengatasnamakan cinta". 

Cinta bukan soal materi, bukan soal ajang kemesraan yang menurut mereka trendy, bukan soal kata penuh janji manis tanpa ada kepastian. Tidak, cinta tidak serendah dan seremeg itu. Tapi cinta itu tinggi, mengikat hubungannya dengan akad nikah suci kalimat "Qobiltu". 

Ada cerita menarik dari penguasa memiliki seorang budak yang sangat dia cintai, dan sang raja juga yakin bahwa sang budak juga mencintai dirinya, tatapi sang raja masih ingin memastikan. Suatu hari sang raja memenuhi sepuluh kamar dengan timbunan segala macam harta tak terbayangkan, berderet batu rubi, zamrud dan mutiara hitam besar-besar, lemari penuh dengan pakaian termahal dan langka. 

Ketika semuanya penuh dan mengkilap dengan kemegahan segala rupa. Sang raja memanggil semua kerabat istana dan budaknya dan berkata, "Ambillah apa yang kalian mau." Bisa dibayangkan betapa gaduhnya, bahkan perdana menteri yang sehari-harinya nampak sebagai orang yang gagah dan wibawa mulai menari lincah meraup sebanyak mungkin. Di tengah kegaduhan rebutan harta, hanya satu budak yang diam berdiri di tempat, tidak sedikitpun bergerak. Apalagi untuk mengambil harta tersebut. Dia hanya memandangi sang raja sampai harta itu habis diraup oleh pelayan, perdana menteri dan semua orang yang hadir di tempat itu. Kemudian sang raja bertanya kalem, "Dan kau, yang tinggal dan tidak mengambil sesuatu untuk dirimu. Apa yang kau inginkan?" Sang budak menjawab dengan singkat, "Aku hanya ingin dirimu". 

Kamu yang jatuh cinta, tapi tidak terjerumus dalam binar gemerlap kemaksiatan hebat. Di antara ramai mempertontonkan mesra dan terus menerus membangun narasi cinta harus bersama padahal belum saatnya dan masih tetap menjaga diri, menguatkan diri sendiri. 

Catatan Mtz
Loka coffe, 27 Romadhon 1443 H.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...