Dunia digital memberikan banyak manfaat bagi para pengguna. Dengan adanya berbagai macam Gadget canggih data informasi menjadi sangat mudah disimpan dan diakses. Lebih dari itu dengan meningkatnya hubungan satu sama lain informasi lebih mudah dikumpulkan, sehingga siap sebagai bahan matang untuk mengambil sebuah keputusan. Begitu sangat besar dampak dan perkembangan tekhnologi informasi sehingga orang-orang milenial menyebutnya sebagai Revolusi industri 4.0.
Ketika perkembangan zaman kian hari kian maju, banyak penemuan-penemuan baru ilmuan dari berbagai macam lini. Lebih-lebih di dunia digital. Maka Mengerti dan bisa mengoperasikan Tekhnologi menjadi sebuah tuntutan. Barangsiapa yang tidak bisa dan tidak mau belajar, sudah pasti dilibas oleh perkembangan zaman yang semakin merangkak maju. Kalau tidak percaya bisa dibuktikan sendiri beberapa bulan kedepan !
Handphone mewakili kehidupan manusia setiap hari di dunia nyata. Ada yang menebar kasih dan cinta, adapula yang menebar kebencian dan tulisan-tulisan dusta. Manusia yang asalnya introvert di dunia nayata bisa buas di dunia maya dengan tulisan Hoax dan komentar caci maki. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya dan memberondongkan messege sensasional secara relatif.
Mesin Algoritma yang diterapkan dalam Tekhnologi media sosial telah berhasil memerangkap manusia terkotak-kotak, mengklaim dirinya yang paling benar dan mudah menyalahkan orang lain. Bahkan saking bar-barnya para Ulama' dihujat habis-habisan, pemerintah dicaci-maki tanpa henti. Dalam hukum Newton, "Ada aksi maka ada reaksi." Kenapa Netizen bisa sebar-bar demikian? Pertama. Karena mereka gemar melihat video yang dipotong-potong. malas untuk melihat video lengkap hingga menjadikannya gagal paham. Kedua, kurangnya mem-follow akun-akun berfaidah, malah lebih senang mengikuti akun-akun gosip yang gemar menebar kebencian.
Media sosial ini berbasis algoritma, yakni bisa membaca pola pikir untuk kemudian apa yang kita mau. Contohnya, saat kita ingin belanja pakaian, lalu kita buka Instagram, Facebook, Browser Google maka yang muncul adalah iklan pakaian tadi. Dan hebatnya mereka, ketika mendaftarkan akun di Olshop semisal meminta biodata lengkap; umur, nomor telepon dan lain-lain sehingga mereka bisa tahu apa yang cocok untuk umur di usianya. Hebat kan !
Tentang Algoritma sangat penting untuk diketahui. Pernah suatu ketika ada orang Googling Hadist dan Ayat Al-Qur'an dan muncul pil pembesar *&#_$$. Kemudian teman saya bilang, bagamana sih aplikasi ini, cari Hadits kok yang muncul iklannya tidak pantas. Begini kalau tidak paham Algoritma. Mereka tidak tahu jika iklan yang keluar sesuai dengan apa yang sering dikunjungi, bukan aplikasi yang mensetting.
Banyak dari orang-orang terkadang mengunci geleri dengan Sidik jari atau wajah. Tapi Aplikasi yang sering digunakan dipersilahkan kepada orang lain. Padahal mereka tidak tahu, bahwa kesalehan dan kemaksiatan bisa dilihat dari Algoritma media sosialnya. Semisal, dari Pencarian Instagram. Kalau isinya perempuan Vulgar membuka aurat sepertinya dia sedang mencari perbandingan kira-kira kalau kawin lebih Exetid yang mana. Canda.....
Sebagai kesimpulan, Algoritma memang tidak bisa disetting agar tidak menampilkan konten-konten senonoh tidak mengedukasi dikonsumsi publik, karena bukan kita perancangnya. Tapi Algoritma bisa dikendalikan karena kitalah pemilik akunnya. Layaknya pisau, "Bisa membahayakan orang lain kalau dibuat untuk menyakiti atau membunuhnya. Dan bisa bermenfaat bagi diri kita atau orang lain jika dibuat untuk memotong daging dan dagingnya disedekahkan kepada tetangga." Its oky, mari kita jadikan Algoritma di sosial media masing-masing dengan sering mengakses sesuatu yang positif dan inspiratif. Oleh karena itu kita bisa membentuk Algoritma se-Syar'e dan sebaik mungkin. Mengutip tulisan Habib Husein Al-Haddar, "Kita membentuk Algoritma akun kita sendiri secara Saleh atau baik sehingga kita bisa mencapai kesalehan Algoritma, bukan hanya kesalehan ritual dan sosial, melainkan juga kesalehan media sosial."
Catatan Mtz
15 Romadhon 1443 H.
Komentar
Posting Komentar