Bagaimana mereka tidak sampai pada derajat yang tinggi sebagai kekasih ALLOH, kesabaran dan keikhlasan dalam menyikapi prilaku istrinya sangat jauh dari jangkauan akal manusia di zaman ini. Kalau orang² non islam yang tidak paham tentang bagaimana cara laki² muslim memperlakukan istri²nya yang sesuai tuntunan syari'at, coba baca kalam²nya Imam Al Khowwas, As-Sya'roni, Fudail bin iyadh dan ulama² yang lain, pasti mereka akan bungkam dan statemennya tidak akan keluar lagi. Beliau² memposisikan Istri²nya dengan sangat sangat mulia, walau perangainya jauh dari kata baik dan terpuji mereka tetap mengasihi dan mencintai istri²nya dengan sempurna, tidak pernah menyalahkannya sedikitpun, bahkan mereka cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Sebagaiman yang dikatakan oleh Sayyidi Ali Al Khowwas yang dikutip oleh muridnya Imam As Sya'roni, "Akhlaknya istri mengikuti suami, sebab ia diciptakan dari suaminya. Orang² tidak mengetahui akhlaknya sendiri, hendaklah dia melihat akhlak istrinya. Pria selalu lemah di hadapan istri, tapi bukan berarti hal itu hal yang hina.
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah’” (An Nisa: 28)
Imam Thawus berpendapat yang dimaksud ayat tersebut adalah (laki-laki diciptakan) lemah dalam urusan wanita.
Imam Waki' menafsiri yang dimaksud (lemah) adalah hilang akalnya saat dihadapan wanita.
[Tafsir Ibnu Katsir 3/443]
------
وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إسماعيل، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عن أبيه ( وَخُلِقَ الْإِنْسانُ ضَعِيفاً) أَيْ فِي أَمْرِ النِّسَاءِ. وَقَالَ وَكِيعٌ: يَذْهَبُ عَقْلُهُ عِنْدَهُنَّ.
[ تفسير ابن كثير ٣/٤٤٣]
Komentar
Posting Komentar