Manusia sebagai makhluk yang bisa berinteraksi dengan sesama, tentu mengharuskan dirinya tidak diam dan pasrah pada keadaan. Mencoba bergerak selangkah demi selangkah walaupun harus tertatih-tatih demi sebuah cita-cita.
Rasa malas kerap kali mewarnai kehidupan manusia saat ini, maunya rebahan dan santai-santai saja tanpa ada sedikitpun niat berbenah. Padahal, ALLOH sangat senang pada orang yang selalu ingin memperbaiki statusnya sebagai hamba menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangan-nya.
Dalam pepatah Arab yang berbunyi;
على قدر الهدف تكون سرعة الانطلاق
Artinya, "kecepatan bergerak sesuai dengan tujuan yang dicapai." Semakin orang bergerak untuk kebaikan insya ALLOH keberkahan hidup akan diraih.
Stagnan dan pasif merupakan cerminan hamba yang kurang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, jauh dari sosok Kholifah yang sudah dijelaskan dalam Al Qur'an Suroh Al-Baqarah. Kalau dauhnya Fadilatus Syekh Rkh Moh Muddatstsir Badruddin, "Santri itu harus Dinamis dan inovatif." Merenungi dauhnya kyai sepuh santri sebagai kaum sarungan harus bergerak cepat, otodidak dan tidak harus selalu menunggu perintah.
Catatan Mtz, 22 Robiul Awwal 1443 H
Komentar
Posting Komentar