Menjadi perempuan adalah kebanggaan bukan kutukan, menjadi perempuan adalah hadiah bukan musibah. Para perempuan harus membanggakan dirinya sebagai pusat peradaban karena sudah mencetak ilmuwan di masa-masa kejayaan. Perempuan adalah sangat peka dan kuat instingnya. Bagaimana dia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh laki-laki. Satu sampai dua bahkan lebih bisa dikerjakan dalam satu waktu secara bersamaan. Seperti memasak, sambil menyusui bahkan terkadang ngeppel. Masya Alloh, sungguh sangat sempurna Alloh menciptakan perempuan dengan kelembutan dan kelebihannya.
Kita lihat bagaimana sejarah menceritakan tentang perempuan. Tatkala misi langit akan dilaksanakan, saat itu pula Perempuan lah pertama kali yang diberitahukan. Diceritakan ketika Baginda Rasulullah Saw memerintahkan para sahabatnya untuk memotong rambut di hari Hudaibiyah, para sahabat tidak mau mematuhi perintah Rosululloh, karena kecemburuan mereka terhadap agama Alloh. Tapi yang terjadi tiba-tiba datanglah salah satu Istri Baginda Rasulullah Saw dan berkata: "Berdirilah engkau dan potonglah di hadapan mereka." Saat Rosululloh Saw melaksanakan saran itu, barulah para sahabat ikut memotong rambutnya.
Banyak laki-laki beranggapan bahwa, perempuan secara logika lebih. Padahal kenyataannya tidak demikian ! Perempuan pasa hakikatnya adalah perasa. Oleh sebab itu Alloh SWT menciptakan perempuan dengan sifat yang lemah lembut, sekalipun perasaannya terkadang kalah oleh logikanya. Nemun tidak berarti logika perempuan tidak lebih rendah dari pada laki-laki. Dalam konteks tertentu perasaan wanita tidak mempunyai peran di sana. Dari sinilah logika perempuan setara dengan logika laki-laki. Memang secara kualitas penyimpanan memori Perempuan lebih unggul dibandingkan laki-laki. Hal dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ragini Verma, otak perempuan lebih bisa mengaitkan memori dan keadaan sosial. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa perempuan mampu melihat dari berbagai sudut pandang dan lebih cepat menarik kesimpulan dibandingkan dengan pria.
Secara garis besar islam memang melarang perempuan menduduki tampuk kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat seperti pemimpin, namun hal itu bukan bentuk memarginalkan kodrat perempuan sebagai sosok yang lemah. Mereka diciptakan pada hal lain yang juga tak kalah krusial, fundamental dan mulia. Ketika ada orang yang mengatakan, "Perempuan adalah perasaan, sedangkan laki-laki adalah logika." Tentu pernyataan demikian keliru. Yang benar adalah perempuan itu perasaan dan laki-laki itu otot." Agama Islam tidak menghendaki perempuan di batas kemampuannya. Hal itu berdasarkan logika dan otot, sedangkan perempuan diidentik dengan perasaan dan kelembutan, tetapi hal ini bukan merendahkan harkat dan martabat perempuan. Malah sebaliknya, dengan ini islam sangat memuliakan para perempuan. Pada dasarnya Islam sangat memuliakan perempuan, tapi karena ada segelintir umat Islam yang ‘menindas’ dan ‘mengekang’ kaum hawa maka citra Islam sebagai agama yang ramah perempuan menjadi ‘kabur.’
Semua orang-orang hebat dari kalangan laki-laki sudah mendekam lamanya sembilan bulan dalam perut perempuan. Memungut sisa makanan dan kesehatan selama menjadi janin. Baru kemudian menjadi sosok daging di tangan ibu yang suci, dibersihkan kotarannya dan disusui. Kemudian perempuan yang disebut panggil ibu mengajarari, mengedukasi dan mencerdaskan untuk menepaki perjalan kehidupan yang serat dengan perjuangan dan pengorbanan, agar ketika sudah dewasa nanti segumpal darah tadi menjadi sosok yang berjiwa besar bertekad baja. Begitulah serendah-rendahnya perempuan dia pernah mengangkatmu dari kehinaan, dan ketidaktahuan. Andaikan perempuan-perempuan hebat tadi mendampingi tumbuh besarmu dengan logika bukan dengan hati, maka engkau tidak akan pernah jadi seperti sekarang ini.
Sebagai kesimpulan: Perempuan adalah profesi langsung dari Alloh sang maha cinta, jika para perempuan tidak melaksanakan tugasnya sebagai pusat peradaban, maka dunia akan terbengkalai dari kehidupan. Dunia ini tidak terlalu banyak memerlukan tentara perang, juga tidak banyak memerlukan pejabat, juga tidak memerlukan pembisnis. Di dunia ini hanya membutuhkan engkau sebagai pemeran yang selalu menebarkan cinta.
Kalimantan Utara
Catatan Mtz. 28 Jumadil Ula 1443 H.
Komentar
Posting Komentar