Langsung ke konten utama

TEKANAN POSITIF

Di dunia ini semuanya harus dilalui dengan proses, tidak ada yang instan. Maksudnya adalah, segala sesuatu yang diharapkan membutuhkan yang namanya perjuangan, dan perjuangan selalu identik dengan terus berusaha meraih apa yang diimpikan. Karena itulah, dibutuhkan ketangguhan agar tidak pantang menyerah meskipun kesulitan demi kesulitan dan kegagalan datang silih berganti.

Selama ini seseorang menjalani kehidupannya dengan mengalir begitu saja dan hanya manoton, tanpa ada sensasi-sensasi unik yang dapat memancing potensinya, seakan-akan menjalani roda kehidupan ini biasa saja, tanpa ada ilmu yang kian bertambah. Disarikan dari Tuhfatul-Asyraf bahwa, ada seorang yang bernama Syeikh Ahmad bin Qosim salah satu murid Imam Ibnu Hajar. Suatu ketika, beliau pergi ke mesir. Di sana, beliau sering menghadiri majelis Syeikh Muhammad Ar-Romli dan selalu berdiskusi dengannya.

Mendengarkan salah satu pendapat yang proaktif, Imam Ar-Romli tidak tinggal diam. Beliau semakin banyak mutholaah dan mengkaji berbagai macam permasalahan dan pembahasan fikih secara tuntas dan mendalam hingga jarang tidur malam. Keadan ini membuat ibundanya risau. Kemudian sang ibu bertanya kepada sang Imam, "Wahai Muhammad! Mengapa kamu memayahkan dirimu untuk belajar?" Beliau lalu menjawab, "Sesungguhnya terdapat orang asing yang masuk ke negara ini lalu selalu menghadiri majelisku dan berdiskusi denganku. Hal inilah yang mendorong diriku semakin banyak belajar." Mendengar penjelasan sang putra, keesokan harinya sang Ibunda bertanya pada orang-orang yang mengenai orang asing tersebut. Dia kemudian diarahkan pada Syeikh Ahmad. Sang ibunda lantas berkata padanya, "Kamu tidak boleh menghadiri majelis putraku lagi " 

Pelajaran yang bisa kita petik dari cerita di atas adalah, seseorang akan terus menggali semua potensinya tatkala dia menemukan tantangan. Karena sebenarnya, manusia tidak pernah menganggap kesulitan sebagai penghalang meraih impian kalau dia bisa menyikapinya dengan positif, yaitu mencari solusi terbaik. Sebaliknya, seseorang yang jauh dari tantangan dan tekanan dalam hidupnya atau mengalami tekanan dan tantangan tapi dilihat dari sudut pandang yang negatif, maka orang tersebut gampang putus asa. Padahal demikian merupakan cara agar bisa memenfaatkan pemberian Alloh untuk selalu belajar dan menyikapi segala permasalahan dengan lebih dewasa. 

Jika seseorang bermimpi ingin menjadi pribadi yang lebih bermakna di masa depan, maka jangan pernah takut untuk memulai, juga jangan pernah takut gagal, keluarlah dari zona nyaman, karena seseorang yang terbiasa hidup tertantang dia tidak akan cepat puas, rasa ingin tahu itu timbul dan bisa mengeksplorasi potensi yang terpendam. Manusia diciptakan oleh Alloh sebagai pemenang dia harus membiasakan dirinya hidup tertantang. Seperti bunyi syair:
صارع شدائد واقتحم اهولا. ان الشدائد تنجب الابطالا
"Hadapilah tantangan dan teroboslah kegentingan, Sungguh tantangan melahirkan pemenang." Deretan nama-nama tokoh yang telah sukses adalah mereka yang mempunyai jiwa tegar, memiliki visi yang jelas dan tegas, serta menyukai tantangan. Sebenarnya untuk menggapai kebahagiaan amat sedikit yang dibutuhkan dan semuanya ada pada diri orang sendiri. Yaitu, bagaimana dia bersikap dan berfikir. 

Kebahagiaan hanya dimiliki oleh mereka yang mampu mengenali potensi yang ada pada dirinya, dan sungguh celaka ketika ada orang yang tidak mampu mengenali potensi dirinya sedangkan orang lain mengetahui potensi yang ada pada dirinya. Terkadang, keahlian itu akan keluar ketika dituntut oleh keadaan dan kewajiban. Yapz, ketika seseorang diberikan tanggung jawab atau amanah yang tidak pernah dia coba sebelumnya, kemudian dia mau belajar dengan tekun dan konsisten. Karena tekanan di atas alhasil dia bisa bahkan sangat mahir. Padahal tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tapi kemudian dia bisa karena dituntut untuk bisa. Inilah yang dimaksud bahwa Manusia diciptakan sebagai pemenang. 

Sebagai kesimpulan, jika seseorang melakukan tantangan baik dan bernilai positif, maka hasilnya juga akan baik dan segala hal yang bersifat positif. Tapi, apabila seseorang tidak dibiasakan dengan tekanan positif, maka hasilnya pun adalah kerugian yang bersifat negatif. Mengapa demikian, karena di muka bumi ini ada hukum sebab dan akibat. Ada aksi ada reaksi. Semakin besar aksi seseorang, reaksi yang didapatkan selaras dengan aksi yang yang dikeluarkan. Semakin banyak tantangan dan tekanan positif, maka semakin banyak pula ilmu dan pengalaman yang akan dimiliki tanpa mereka sadari sebelumnya. 

Sunan Ampel 05
Catatan Mtz. 06 Jumadil Ula 1443 H. 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...