Langsung ke konten utama

ISLAM MENCINTAI KEBERHASIHAN

ISLAM MENCINTAI KEBERSIHAN
---------------------------------

Di musim hujan seperti sekarang, kita harus lebih antisipasi dari segala macam dampak yang akan terjadi, mulai dari kekebalan tubuh yang biasanya gampang mengalami sakit demam, pilek dan lain-lain. Tidak kalah pentingnya juga adalah membersihkan genangan air dari sampah-sampah plastik yang bisa menghambat. 

Akhir-akhir ini hujan turun dengan waktu yang cukup lama, jika kita membuang sampah sembarangan maka lingkungan akan kotor dan menjadi sarang penyakit, seperti demam berdarah atau dampak yang lebih besar lagi seperti banjir, yang sudah menjadi rutinitas di setiap musim hujan. Inilah ikhtiar kita harus mencintai lingkungan yang bersih dengan membuang sampah pada tempatnya, agar hidup kita sehat dan fenomena alam seperti banjir tidak terjadi. Insya Alloh.

Kesadaran menjaga kebersihan ini harus dimulai dari diri kita sendiri, bukan orang lain. Apabila kita sendiri sudah tidak mencerminkan kepribadian yang bersih, harum dan membuang sampah pada tempatnya. Maka jangan harap kesadaran lingkungan yang bersih akan berdampak ke ranah yang lebih luas, yakni lingkungan yang indah dan sehat. 

Ada poster dengan tulisan yang sangat menarik di depan Dapur Umum Pondok, "Tidak usah menjadi pahlawan super, cukup membuang sampah pada tempatnya." Menurut saya pribahasa ini sangat mengedukasi, bahwa dengan membuang sampah pada tempatnya kita lebih dari pahlawan super, karena sudah menjaga kebersihan yang dampaknya sangat jelas untuk lingkungan bersih dan ketentraman bersama. 

Islam juga sangat mencintai yang namanya kebersihan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Ibnu Al Jauzi dalam Salah satu karyanya, 
وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم أنظف الناس، وأطيب الناس. وفي الحديث عنه صلى الله عليه وسلم: يرفع يديه حتى تبين عفرة إبطيه. وكان ساقه ربما انكشفت، فكأنها جمارة1. وكان لا يفارقه السواك، وكان يكره أن يشم منه ريح ليست طيبة."
[ابن الجوزي ,صيد الخاطر ,page 105]

Artinya, "Rosululloh adalah Pribadi yang paling bersih dan paling harum. Dalam Hadits disebutkan, beliau pernah mengangkat tangan hingga tampak ketiaknya begitu putih. Jika betisnya tersingkap, terlihat seperti susu. Tidak pernah meninggalkan siwak, tidak senang jika tercium bau busuk dari badannya."  

Orang yang tidak mempunyai kesadaran mencintai lingkungan bersih dan sehat biasanya menjadi pribadi yang malas, mager, dan sukanya rebahan alias kumuh dan kotor. Dari watak seperti ini juga timbulnya pencemaran lingkungan dan cenderung egois tidak mengedepankan kepentingan masyarakat. Mereka melalaikan kebersihan, menjadi pemalas dan sering lalai. Nah, Kelalaiannya inilah yang dapat menyebabkan lahirnya penyakit dan bencana." Nauzubillah

Bedahalnya orang yang mencintai kebersihan dan senang harum-haruman, dia akan dekat dengan kebanyakan hati manusia dan dicintai karena kebersihan dan keharumannya. Pun, dia akan menjadi potret kehidupan orang islam yang sebenarnya. Sesuai yang diungkapkan orang bijak: 
وقد قالت الحكماء: من نظف ثوبه، قل همه، ومن طاب ريحه، زاد عقله.
Artinya, "Barang siapa yang bersih pakainnya, maka sedikit kesedihannya. Dan barangsiapa siapa yang selau harum, maka akan bertambah akalnya." 

Dari sudut pandang agama, orang yang beriman telah diperintahkan untuk membersihkan badan setiap Jum'at. Agama melarang seseorang masuk masjid sehabis makan bawang putih karena baunya menyengat dan menurut kebiasaan orang banyak tidak suka. Syari'at juga memerintahkan agar kita senantiasa membersihkan jari kaki dan tangan, memotong kuku, bersiwak dan menerangkan tentang adab keberhasilan-kebersihan yang lain. 

Kalau kita sebagai ummat Islam yang baik menjunjung nilai-nilai kebersihan lingkungan yang indah dan sehat itu tidak dijalani, maka kita termasuk hamba yang meninggalkan sunnah dan bisa saja merusak nilai-nilai ibadah, kenyamanan dan ketentraman. Maka dari itu lingkungan yang bersih akan menjadikan kita pribadi yang sehat dan kuat, sesuai keinginan kita bersama. 

Loka coffe, 16 Robius Tsani 1443 
Catatan Mtz.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...