Langsung ke konten utama

INDAHNYA BERJUANG DI JALAN ILMU

Yang namanya perjuangan pasti membutuhkan pengorbanan yang menghasilkan pengalaman yang tidak bisa diperoleh di bangku-bangku sekolah. Terutama dalam hal mencari ilmu, sungguh perjuangan ini sangatlah indah, menyisakan hal-hal berkesan dalam setiap jejak langkahnya. 

Lelah dan letih senantiasa mewarnai perjalanan seseorang yang menuntut ilmu demi menggapai cita-cita terasa lebih manis daripada madu. Ghirohnya sangat membara saat menatap kenikmatan ilmu. Mereka mendengarkan Hadist-Hadist Rosululloh, sejarah kehidupan baginda dan para sahabatnya lewat Ajian kitab yang diasuh oleh yang mulia Kyai dan Asatidz. Mereka juga sangat menikmati pergaulan dengan teman-teman sesama penuntut ilmu dari berbagai daerah. Andai bukan di jalan ilmu, tentu mereka tidak akan pernah memperoleh hal itu semua. 

Mencari ilmu adalah perjuangan, kanapa demikian? Sebab banyak dari kalangan pelajar yang tidak sampai menuntaskan alias tamat menempuh pendidikan standar pesantren atau sekolah umum. Dari mereka banyak yang gugur di pertengahan karena tidak mampu untuk berjuang mewujudkan impian dan cita-citanya, yakni kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya, “Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan." Dalam Maqolah ulama' juga disebutkan, 
انه لا يشعر بنعم الدراسات الابعد تجرع المرارات
Artinya, "Bahwa seseorang tidak akan merasakan kenikmatan masa belajar kecuali setelah mengalami kepahitan terlebih dahulu." Menuntut ilmu merupakan hal yang istimewa dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang spesial. 

Mereka tidak akan pernah menyesal karena sudah menginvestasikan semua waktu mudanya dalam mencari ilmu, karena hasil jerih payahnya sangat berarti di masa tua. Amalnya lebih baik dari apa yang mereka bayangkan sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas RA.
قال ابن عباس  
ذللت طالبا فعززت مطلوبا
Artinya, "Menghinakan diri saat mencari ilmu dan mulia ketika memperoleh ilmu." Sudah menjadi rahasia umum, bahwa Ibnu Abbas ketika masa muda, bahkan dari kecil semangat dan rasa ingin tahunya terhadap ilmu sangat tinggi. Beliau rela meninggalkan masa mudanya yang biasa digunakan untuk main² hanya mencari ilmu dan menekuninya, sehingga beliau menjadi pribadi yang sangat Alim dalam semua bidang keilmuan. Setiap kali kita membuka kitab tafsir, baik Al-jalalain, Sowi, At-Thobari dan tafsir yang lain, pasti ada pendapat beliau. Hal ini menjadi bukti beliau sangat menikmati masa mudanya dengan perjuangan mencari ilmu dan mendapatkan kemuliaan di masa tuanya, bahkan setelah beliau tidak ada namanya tetap dieluh-eluhkan para pencari ilmu seantero dunia. 

Masa kanak-kanak dan masa muda adalah masa yang sangat bagus menginfakkan umurnya menggapai ilmu. Sesuai yang dikatakan ulama' salaf, "Pemuda identik dengan kesungguhan dan kenikmatan. Sedangkan orang tua identik dengan kelemahan dan sakit-sakitan." Hal ini sesuai pepatah Arab: 
وإنما غنيمة الإنسان شبابه و الخسر فى التواني
Artinya, "Sesungguhnya keberuntungan manusia tergantung di waktu muda. Jika dalam pekerjaan baik mereka lembek, maka akan mengalami kerugian." Totalitas di waktu muda menekuni ilmu, maka di masa tua akan dipuja dan akan dengan mudah menuangkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Kenikmatan yang paling utama di dunia ini adalah kemuliaan ilmu. mereka yang berjuang dalam pengembaraan mencari ilmu senantiasa akan mendapatkan Rohmat dan kasih sayangnya, karena sudah menjalani tugas sesuai yang diperintahkan Allah dan Rosul-nya. Maka dari itu, setiap pelajar nikmatilah masa muda kalian dengan menyibukkan tentang ilmu, bukan yang lain. Seorang penyair berkata: 
Bergetar jiwaku tetkala kebangun cita-citaku
Mungkin cita-cita itu lebih manis dari usahaku. 

Kelas 1 D Wustho, 18 Robius Tsani 1443 H
Catatan Mtz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NIKAH DI USIA MUDA?

Di kampungku, perjodohan sesuatu yang sudah menjadi tradisi. Perjodohan menjadi salah satu alasan karena takut hilang hubungan keluarga atau lebih mempererat hubungan bisnis. Tapi apakah benar nikah di usia muda merupakan solusi?  Panutan ummat Islam, manusia Suci Manusia paling agung Baginda Nabi menikah di usia yang cukup muda, yakni di umur 25 tahun. Sebagai ummat Islam, menikahnya Baginda Nabi di usianya pasti banyak kebaikan. Banyak juga pasangan yang berhasil nikah di usia muda. Namun juga tidak bisa dipungkiri, jika dilihat fenomena hari ini banyak masalah yang ditimbulkan sebab nikah muda. Mulai mayoritas putusnya pendidikan, finansial dan perceraian dini.  Begitupun dengan menunda-nunda pernikahan merupakan langkah yang tidak baik. Di antaranya ialah menimbulkan masalah besar seperti sulitnya mengontrol syahwat dan terjadinya normalisasi perzinahan, pencabulan, perselingkuhan yang sering diberitakan di media sosial atau Media massa. Jika sudah fenomena lingkungan suda...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...

MENGHILANGKAN STIGMA GEN Z

Generasi Z sering kali menjadi subyek perdebatan hangat di tengah derasnya arus perubahan zaman. Masyarakat, terutama generasi sebelumnya, kerap kali memandang gen Z dengan sorotan kritis.  Mereka melabeli generasi muda ini sebagai generasi lemah yang terlalu fokus pada kesehatan mental. Ada juga yang bilang mereka generasi instan yang menginginkan segalanya serba cepat. Bahkan, melabeli dengan sebutan generasi stroberi yang dianggap enak dilihat, kreatif, tetapi rapuh alias mudah hancur. Fokus genZ pada kesehatan mental itu sebangun dengan anggapan bahwa mereka demen healing. Ini kemudian mengarahkan generasi lain untuk menyebut gen Z sebagai kelompok yang tak mampu bekerja di bawah tekanan. Generasi Z atau gen Z adalah generasi yang muncul setelah gen Y. Banyak yang melihat secara berbeda tentang tahun lahir gen Z. Umumnya mencakup mereka yang lahir dari pertengahan hingga akhir 1990-an sampai awal 2010-an. Secara lebih spesifik, banyak ahli dan peneliti menetapkan rentang tahun ...