Langsung ke konten utama

IBNU JARIR AT-THOBARI ULAMA' YANG DIKENANG SELARAS KEABADIAN KARYANYA. Part II

Seperti pada tulisan-tulisan sebelumnya, sosok mulia Al-Imam Ibnu Jarir At-Thobari ketenarannya memenuhi cakrawala dan secara umum nama beliau tidak ada tandingannya. mengerahkan segala waktu untuk membaca, menelaah dan menganalisa. Kehidupannya sangat produktif dengan melahirkan karya-karya spektakuler yang menjadi pedoman pelajar dari seluruh dunia. 

Seperti manusia sukses umumnya, pasti merasakan kesulitan dan rintangan dalam menapaki perjalanan hidup ke arah yang lebih bermakna. Begitupun Imam At-Thobari pernah didera lapar, kehilangan barang dan jatuh miskin lebih dari sekali. Bahkan, beliau pernah membelah dua lengan bajunya, lalu menjualnya. Dan hasil dari penjualan itu beliau gunakan untuk membeli makanan. Meskipun banyak rintangan dan tantangan yang mewarnai perjalanan hidupnya, beliau tidak pernah putus asa, dan terus semangat menekuni cita-citanya. 

Imam At-Thobari ini adalah sosok teladan kaum pelajar dalam menuntut ilmu dan melestarikannya. Beliau telah menggunakan waktunya setiap detik, setiap menit dan semua waktu untuk Khidmah pada ilmu. Mengamalkan dan menuliskannya. Khatib Al-Baghdadi mengungkapkan, "Aku pernah mendengar As-Simsi bercerita, bahwasanya Ibnu Jarir At-Thobari telah menetap, (tidak mengadakan perjalanan) selama 40 tahun. Selama itu beliau senantiasa menulis dalam seharinya 40 lembar. Hal ini bisa kita saksikan dengan banyaknya karya ilmiah yang lahir dari oretan tinta emasnya. Sebuah pencapaian yang hanya mampu dikerjakan oleh orang mempunyai perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. 

Rutinitas menulis yang sudah mendarah daging pada Ulama' yang satu ini tidak selesai di hari tua. Konon, menjelang wafatnya beliau masih saja meminta tinta untuk menulis doa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-muafa Bin Zakariya meriwayatkan dari sebagian orang yang dipercaya, bahwa mereka ikut hadir saat sang Imam At Thobari menjelang wafatnya, yakni satu jam atau kurang sedikit sebelum beliau wafat.  Mereka menyebutnya doa Ja'far bin Muhammad. Beliau segera meminta tinta, dan menuliskan doa tersebut. Tanya seseorang orang yang didekatnya, "Dalam kondisi seperti ini anda masih menulis?," Setiap orang selayaknya mengambil menulis ilmu hingga wafat," jawabnya. Beliau adalah sosok yang disampaikan oleh Rosulullah dalam sabdanya, 
اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ
Artinya, "tuntutlah ilmu dari kita lahir hingga liang lahat( meninggal )". Perhatiannya dalam Khazanah keilmuan islam sangat besar dan nyaris tidak ditemukan pada Ulama-ulama lain di masanya. 

Semenjak dewasa sampai wafatnya ia tidak menikah. Pendampingnya hanya sebuah pena dan secawan tinta serta seutas kertas. Dalam berkarya, beliau termasuk ulama yang produktif. Hasil karya beliau menjadi lestari yang akan terus dinikmati oleh pelajar yang dahaga ilmu pengetahuan, meskipun beliau sudah tidak ada tapi beliau masih hidup namanya sepanjang zaman, hinga waktu yang ditentukan oleh Alloh Swt. Benar yang diungkapkan oleh ibnu Al Jauzi dalam kitabnya Shaidul Khatir, "Kitab tulisan seorang ulama adalah anaknya yang Abadi." 

Sang legendaris dengan sejuta karyanya kembali keharibaan sang maha kuasa pada akhir bulan Syawal tahun 310 dalam usia 86 tahun. Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan pahala terbaik untuk beliau, karena jasanya terhadap ilmu, agama dan pemeluknya. Aamiin.

Referensi, Kitab Al-Ulamaul Uzzab dan Qimatuz Zaman 'indal 'Ulama'
Muallif Syekh Abdul Fattah. 


Panyeppen, 14 Robius Tsani 1443 H
Catatan Mtz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILUSI SUKSES DI MASA MUDA

Keinginan untuk senantiasa hidup dalam keemasan masa muda mengendap dalam benak manusia sejak dahulu kala. Banyak dongeng diceritakan dari generasi ke generasi tentang air berkhasiat, benda ajaib, obat spesial, atau makhluk gaib yang jika kita menemukan dan menggunakannya, akan kembali muda dan kuat. Tujuannya agar bisa mengulang kesukesan dan kesenangan saat kondisi tubuh sangat fit. Sebagian lagi ingin mendapat kesempatan kedua untuk berbuat hal berbeda dan mencapai impian terpendam.  Namun, banyak orang meyakini kembali muda melawan hukum alam sesuatu yang mustahil terjadi. Ada pula yang percaya bakal ada teknologi untuk mencapai itu, tetapi belum akan terwujud dalam waktu dekat. Meski demikian, pemuja masa muda tak surut. Masa muda telanjur diyakini sebagai masa krusial yang menentukan seluruh hidup kita selanjutnya merana atau bahagia. Muncullah target pencapaian di usia tertentu. Usia sekian harus lulus sarjana, bekerja mapan, punya rumah, menikah, dan berkeluarga. Perempuan ...

PEREMPUAN DAN PANGGUNG SPIRITUAL

Dulu, perempuan rahasia langit. Langkahnya pelan, tunduknya dalam. Ia dilukis dalam sejarah sebagai simbol kelembutan. Bukan dijadikan objek dan dieksploitasi di altar pertunjukan yang katanya majelis sholawat. Perempuan sudah kehilangan eksistensinya dari penjaga nurani menjadi pelayan euforia.  Mereka menutup aurat, yes betul. Tapi hanya sekedar bungkus. Isinya goyang ngolek, goyang keramas. Dua istilah yang lebih cocok muncul di warung remang-remang daripada di acara yang konon katanya mejelis cinta Nabi.  Dalam pemikiran Simon de Beauvoir: "Perempuan tidak dilahirkan sebagai objek, tapi dibuat menjadi objek oleh struktur budaya". Tapi hari ini, di pentas absurd mereka bukan hanya menjadi objek. Tapi mereka sendiri yang mejadikan objek sebagai dalih ekspresi iman.  Gerakan tubuh yang menggeliat di atas panggung bukan bentuk ekspresi spiritual. Itu adalah penghinaan simbolik pada kemulian perempuan. Lantas, di mana rasa malunya? Di mana harkat dan martabatnya? Apakah me...

CINTA DAN RESTU ORANG TUA

Dalam pandangan Islam, cinta bukanlah syarat dari pada akad pernikahan. Hal itu, bukan berarti syariat melarang tentang yang satu ini. Dari beberapa keterangan, dianjurkan adanya perkenalan antara dua insan yang hendak mengikat janji suci. Bahkan islam sendiri memberikan kesempatan untuk bertatap muka untuk meneguhkan niatan bersatu. Dari sinilah menjadi bukti, bahwa islam juga memperhatikan terhadap perasaan hati.  Setiap pasangan pasti mendambakan hubungan rumah tangga dengan penuh bahagia. Apalagi yang menjadi pendampingnya kelak adalah sosok yang dicintainya. Bayang-bayang kekasih terus menghantui, mengganggu nyenyak tidur malam hari. Sementara di satu sisi perempuan hanya setia menanti, penuh harap ketukan kumbang mewujudkan mimpi.   Namun yang menjadi polemik di kehidupan modern ini adalah, ketika perempuan dijodohkan dengan laki-laki bukan dia cintai atau tidak masuk kriteria pasangan hidupnya. Dalam kondisi seperti ini, perempuan menggerutu bahkan tidak sedikit y...